Mimpiku

759 106 34
                                    

Maap, aku bikin muter-muter dulu🖤

Waktu menunjukkan pukul 5.30 pagi. Alarm dari ponsel Viny tiba-tiba berdering. Hal itu membuat sang empunya terbangun dari tidurnya dan mematikan alarm tersebut.

Viny membuka matanya dengan ekspresi tidak menyangka.
"Tadi semua cuma mimpi ternyata?" Helaan nafas kasar keluar dari mulut Viny, "Tapi, kok bisa kaya nyata gitu ya. Kayanya itu semua emang bakalan jadi mimpi doang deh.. Hadehh, pusing guee!!"

Benar saja, setelah semalam membersihkan diri, Viny langsung tertidur karena kelelahan. Mungkin karena banyak tugas dan pikirannya selalu dibuat rumit oleh perasaannya terhadap Shani.

"Duh, kok gue gaenak banget ya badannya." Keluhnya saat ingin bangkit dari tidurnya.

Alhasil dia kembali meraih ponselnya karena ingin memberi kabar pada kedua sahabatnya di grup bahwa dia tidak akan masuk kuliah hari ini.

"Hahhh, apa gue tinggal sama Lidya aja ya biar gak gini. Eh, tapi bentar, di mimpi itu Shani juga bilang suka ke gue. Aah, gamungkin lah, Vin. Jelas-jelas dia nganggep lo kakak."

Tok tok tok

"Kak Vinyy! Baguun!"

Suara Shani terdengar samar dari balik pintu kamar Viny. Kali ini dia berhasil bangun awal, namun dia melihat bahwa kamar Viny masih saja tertutup. Akhirnya dia berniat membangunkannya.

Ceklek..

"Kok tumben baru bangun?"

Viny terdiam memandangi Shani.

"Kak Viny sakit??"

Viny mengangguk lalu berjalan dan duduk di kasurnya, "Kayanya aku gak masuk deh hari ini. Badannya gaenak banget."

"Ya ampuun, kobisa?? Semalem gak makan sihh. Kan udah disuruh makaan." Omel Shani menunjukkan kekhawatirannya.

"Aku capek banget, jadi abis mandi ketiduran."

Tangan Shani terangkat mengecek suhu badan Viny, "Mana badannya panas lagi. Bentar ya aku ambilin makan sama obat dulu."

Dengan cepat Viny menahan tangan Shani, yang mana membuat Shani memandangi tangannya yang digenggam.

"Aku bisa sendiri. Kamu siap-siap kuliah aja gih."

"Tapi Kakak lagi sakit. Aku bisa bantu."

Viny menggeleng, "Gaperlu Shani. Lebih baik kamu siap-siap ntar telat lagi."

Shani terdiam. Pandangannya beralih ke sembarang arah terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Aku juga gak masuk kuliah."

"Loh? Kok gitu?"

"Kasian Kak Viny sendiriaan."

"Eh eh, kalian bukannya siap-siap kuliah malah ngobrol." Ujar sang Mama yang tiba-tiba datang.

"Ini Mah, Kak Viny sakit jadi gak berangkat kuliah."

"Loh? Sakit apa? Ayok ke dokter kalo gitu." Mama Shani menunjukkan rasa khawatirnya.
Bagaimana tidak? Beliau sudah dipercaya untuk menjaga Viny, namun saat ini Viny malah sakit.

"Eh, gapapa kok Mah gausah. Viny cuma demam dikit aja. Paling karna kecapean."

"Yaudah mama ambil sarapan dulu ya sama obat."

"Eumm, mah. Shani ikut izin ya hari ini.."

Mama Shani mengerutkan dahinya, "Yang sakit kan Viny, kenapa kamu ikutan?"

"Hehe, aku khawatir sama Kak Viny."

"Hmm, kan ada Mama. Kamu tetep berangkat dong sayang. Buruan mandi."

Takeuchi Senpai (VINSHAN)Where stories live. Discover now