5. Sorry

647 202 23
                                    

na jaemin 2018

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

na jaemin 2018








Jisung terjatuh ketika merasakan nyeri di paha dan bagian dada nya. Ia memegangi dada nya yang terluka dengan darah yang terus mengalir membuat dirinya syok setengah mati. Baru kali ini ia dapat melihat darah segar keluar dari tubuhnya secara langsung.

Jeno ikut berhenti dan menghampiri Jisung yang sedang terkapar.

"Woy! Jisung!" Teriak Jeno mencoba untuk membuat jisung tetap sadarkan diri.

Dilihatnya anak laki-laki itu mengeluarkan darah dari mulut dan bahkan telinganya. Sambil memangku kepala Jisung, ia tidak berhenti berteriak.

"Jisung! Buka mata lo, dengerin gua. Sekarang gua gendong lo, cepet pegangan!"

Jeno hendak menggendong Jisung dan segera mengalungkan kedua tangan di lehernya. Tapi anak itu malah menggeleng pelan,

"Kalian lari aja, gue malah nambah beban."

"Eh tolol! Kita udah setengah jalan lo mau nyerah gitu aja? Ayo goblok cepetan! Kita udah dapetin cewek itu tapi lo malah nyerah gitu aja asu!" Cerocos Jeno.

Jisung melepas kalung yang melingkar di lehernya kemudian memberikannya pada Jeno.

"Maaf kak gue udah gak kuat lagi. Jaga dia baik-baik karena gue percaya sama lo kak dan makasih." Anak itu menutup matanya perlahan dan terlihat menghembuskan napas terakhirnya.

"Bego! Bangun anjing! Babi lah woy Jisung! Park Jisung! Njing..." Untuk pertama kalinya Jeno meneteskan air mata karena merasa sedih, napasnya sedaritadi masih tersengal-sengal tak karuan.

Entah mengapa dan darimana perasaan ini datangnya, ia merasa sangat menyesal dan merasa sangat sakit jikalau memang benar dirinya terpaksa harus meninggalkan Jisung. Ia ingin menggendong Jisung walau sudah tak bernyawa namun tembakan terus menghujamnya.

Ketimbang harus ikut kehilangan nyawa dan malah tak berhasil menyelamatkan Mira dengan artian tak menepati janjinya kepada Jisung, ia harus berlari pergi dan melanjutkan aksi mereka.

Orang-orang yang mengejar mereka semakin dekat, ia kembali memandang Jisung yang benar-benar kehilangan nyawa, lalu mengusap air mata dengan kasar dan menggenggam erat kalung yang diberikan oleh Jisung tadi. Berniat akan menepati janjinya.

Lalu dia beranjak dari sana dan berlari kencang menyusul Renjun serta Mira. Meninggalkan Jisung yang tergeletak bersimbah darah, hatinya sungguh sakit dan mengganjal. Berusaha tetap tegar, satu satunya yang tak mungkin bisa ia lakukan sekarang.

Jeno pada akhirnya menyusuri gang sempit supaya dapat lolos dari kejaran orang-orang bejat suruhan Zhong Chenle, meskipun orang-orang itu tak lain adalah sebagian anggota NCT yang bertugas di Korea yang artinya adalah teman-temannya sendiri.

Dia sudah cukup merasa aman ketika memakai masker, dengan begitu tak ada yang menyadari jika seseorang yang berpura-pura menjadi dokter untuk menipu serta menjebak mereka adalah kawanannya sendiri, yaitu Lee Jeno. Ia telah menjadi seorang pengkhianat.

Secuestro [✔]Where stories live. Discover now