Doanya tolong dikencengin, ya. :")
————
Hari ini Jungkook sama sekali tidak membutuhkan ponselnya.
Sebab Mari ada di rumah bersamanya. Oleh karena itu, Jungkook tidak ingin membagi perhatiannya dengan hal lain.
Duduk di depan Mari seraya bertopang dagu memerhatikan gadis itu belajar, bibir Mari bergumam setelah itu tangannya bergerak mencatat sesuatu yang ia dapatkan dari deretan kalimat dalam buku pelajarannya.
Tulisan Mari sangat rapi meski Jungkook membacanya secara terbalik dengan duduk saling berhadapan.
Jungkook berdeham singkat. "Belajar terus ngga capek, Dek?"
Mari menengoknya sekilas. "Tinggal dikit lagi kok..., mmm...," bibirnya mengatup rapat setelah menjawab Jungkook, hampir saja ia memanggil pria itu dengan sebutan yang..., cukup riskan. Tapi tidak jadi. "tinggal dikit lagi." lirihnya canggung lalu menunduk lagi melihat lembaran bukunya.
Jungkook tertawa simpul. "Kalau gitu saya buatin minum, ya? Sama makan."
Mendengar itu, Mari mengangkat dagunya lalu buru-buru menggeleng. "Mau belajar dulu." katanya dengan kedua sudut bibirnya sedikit melengkung ke bawah.
"Yaudah, saya buatin minum aja." katanya yang langsung diangguki Mari. "Suka jus apel, kan?"
Mari mengangguk lebih antusias sembari tersenyum manis. "Suka!"
———
Ini hari Minggu, kurang delapan belas jam lagi menuju besok dan ujian dimulai.
Tak sedikit siswa yang memanfaatkan waktu untuk belajar sekalipun hari Minggu. Tapi tak sedikit juga dari mereka berpikir weekend tetaplah weekend walaupun mereka semua tahu jika besok waktunya berperang.
Dua hari lalu, teman satu kelas Mari merencanakan untuk belajar bersama. Namun tak semuanya ikut.
Ada yang memilih di rumah sebab lebih konsentrasi jika belajar sendiri, sengaja ingin bermalas-malasan, atau mengeluarkan alasan lainnya.
Yang pasti, di antara teman satu kelas Mari yang berkumpul sekarang hanya memperlihatkan murid-murid yang paling rajin. Jumlah mereka sekarang ada enam orang, termasuk Chani.
Harusnya mereka bertujuh, jika Mari ikut.
Tapi Mari sepertinya enggan dengan mengatakan sesuatu yang tak pasti, seperti. Ya, mungkin aku akan menyusul jika sempat. Dan yang Chani pikir itu artinya Mari tidak akan datang entah ada urusan apa.
Chani sendiri bingung, ia sempat mendekati Mari dan ia kira Mari juga akan memberikan respon yang Chani harapkan. Tapi semakin lama entah kenapa sikap gadis itu justru menunjukkan hal lain. Mari semakin menjauh darinya—bahkan ketika Chani hanya mengajaknya mengobrol seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOO-NSTANT || JJK ✔️
FanfictionKOONSTANT BOOK 1 [MATURE CONTENT] "Ma, kalau Mama punya mantu seumuran cucu Mama gimana?" -Jeon Jungkook. Oma Jungkook tertegun. "Seumuran keponakan kamu, Koo?" From Constant (n); Something do not change. 17|03|2020 ©starbookdialy