Secret Husband #7

385 259 172
                                    

POV Author~

Perjalanan ke rumah sakit rasanya cukup panjang bagi Yeseon. Hatinya kini tak karuan setelah kejadian beberapa waktu lalu. Ia baru saja mempermalukan dirinya sendiri atau mungkin dipermalukan oleh imajinasi liarnya tentang Mino.

Ia meremas roknya sambil berkomat-kamit tak jelas merutuki dirinya sendiri, hal itu tentu saja tak lepas dari pandangan Mino.

" Kenapa aku bodoh sekali, bisa-bisanya aku berfikiran dia akan menciumku. Bodoh-bodoh-bodoh" seru Yeseon tak jelas.

Mino memandang sekilas " Makanya jangan terlalu banyak menonton drama, jadinya kau terbawa suasana" ucapnya datar dengan nada sedikit mengejek.

Yeseon tak berkutik hanya memandang pasrah dengan kata-kata yang dilontarkan Mino. Tapi didalam hatinya ia ingin sekali melayangkan pukulan yang keras tepat diwajah Mino. Namun tak bisa karna ia takut. Alhasil ia hanya menelan semua sumpah serapah dengan susah payah.

Mino me-rem mobil secara mendadak membuat suara decitan di ban mobilnya.

" Turun" perintah Mino mengintrupsi.

Yeseon menatap Mino tak percaya " Hah ??"

" Turun" Mino kembali mengulang kata-katanya.

Memandang Yeseon yang masih setia dengan tampangnya yang polos. Mino mendekat dan membuka sabuk pengaman Yeseon. Sedangkan Yeseon masih tak percaya dengan Mino yang menyuruhnya turun secara tiba-tiba.

Mino menatap Yeseon dengan geram. " Apa kau harus aku gendong dulu untuk masuk ke dalam sana?," ucapnya menunjuk pintu rumah sakit dengan dagunya.

Yeseon memandang tak percaya. Sial sudah dua kali ia mempermalukan dirinya sendiri.

" o-ohh i-iyaa, maaf" Yeseon menundukkan kepalanya dan membuka pintu mobil. Berlari untuk segera menghilang saking malunya. Ia pikir Mino akan menurunkannya ditepi jalan, ternyata salah. Bodoh sekali bukan ?!.

"Dasar bodoh" gumam Mino sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seraya melihat Yeseon yang tengah berlari terbirit-birit.

...........

Ia sudah sampai didepan pintu kamar 1005 rumah sakit tempat appanya dirawat, namun ketika membuka pintu ia tidak menemukan siapapun didalamnya selain seorang perawat yang tengah membereskan kamar tersebut.

"Maaf, pasien yang dikamar ini dimana ya sus?" Tanya Yeseon pada perawat tersebut.

" iya, pasien yang dikamar ini sudah dibolehkan pulang sekitar 1 jam yang lalu" jawabnya seraya tersenyum pada Yeseon.

" Terimakasih sus, saya permisi" lanjut Yeseon mengundurkan diri dari ruangan tersebut.

Ia bertanya-tanya sendiri kenapa orang tuanya bahkan kakaknya sendiri tidak memberi tahu ia kalau sudah pulang dari rumah sakit. Kemudian ia hendak mengambil ponsel namun sialnya ponsel tersebut tidak ada digenggamannnya. Ia mengobrak-abrik tas mungilnya untuk mendapatkan barang berharganya itu. Namun sialnya tidak ada juga, sampai-sampai ia mengeluarkan semua isi tasnya dengan membolak-balikkannya. Yang ditemukannya hanya notebook dan beberapa riasannya saja yang saat ini sudah berserakan dilantai rumah sakit. Ketika sedang memunguti barang-barangnya ia dikejutkan dengan suara seseorang.

"Apa kau mencari ini?" suara bariton itu mengejutkan Yeseon.

"Huh?!" Yeseon mendongak kearah sumber suara tersebut. Ternyata itu tak lain suara Mino. Manusia yang paling ingin dihindari Yeseon untuk saat ini.

"Ini!!!" Mino memegang benda pipih sambil menggoyang-goyangkan dengan satu tangannya sedangkan tangan satunya lagi ia masukkan kedalam saku celananya. Ditambah wajah songongnya. Bukhaaaaaaan maennnn.......

"Bagaimana bisa handphone ku bisa ditanggan manusia lucnut itu?" bingung Yeseon bertanya-tanya sendiri.

Kemudian ia berdiri dan hendak mengambil Hp tersebut dari tangan Mino, namun sayangnya ia kalah cepat dengan gerakan Mino saat ini.

Mino langsung saja memasukkan Hp tersebut kedalam saku celananya. " Silahkan saja kau ambil kalau berani" sargahnya dengan senyum miring yang mematikan.

" Jangan bercanda Mino, aku tidak main-main. Kembalikan Hpku. S.E.K.A.R.A.N.G." ucap Yeseon seraya berteriak.

Tampak beberapa orang yang lalu lalang melihat kearah mereka dengan gaya yang berbisik-bisik menyebalkan. Melihat situasi seperti ini Mino langsung ambil siaga satu.

" Ekhem, kecilkan suaramu sayang atau kau akan mendapat masalah" ucapnya menggoda Yeseon kemudian berlalu meninggalkan Yeseon sendirian yang tengah mematung tak percaya apa yang baru saja diucapkan oleh Mino tepat ditelinganya.

Yeseon menggeleng-gelengkan kepalanya sesekali menampar pipinya tak percaya. "Auhh sakitt. Apa dia gila, dasar psikopat" ia mengumpat namun wajahnya memerah seketika.

..........

"Kenapa lamban sekali jalanmu?" ucap Mino ketika Yeseon baru saja mendudukkan pantatnya didalam mobil.

" Mana Handphone ku, kembalikan." Pinta Yeseon tak menggubris pertanyaan dari Mino sebelumnya.

" Tuh ambil sendiri" ucapnya sambil menunjuk tempat posel itu berada dengan mulutnya.

" yang benar saja. apa kau sudah gila?" Yeseon bergidik ngeri karna tau tempat ponsel yang dimaksud Mino saat ini.

" Gila? Memangnya kenapa? Bukankah kau membutuhkannya?" ia berseriangai menang karna tau Yeseon tidak akan berani mengambilnya walaupun ia terlihat sangat membutuhkan benda tersebut sekarang.

" Dasar om-om mesum" ucapnya misuh-misuh tak karuan.

Mino hanya bisa tersenyum-senyum sendiri mendengar gelagat Yeseon saat ini yang terbilang lucu dimatanya. Namun tiba-tiba saja ia teringat sesuatu.

" Bukankah tujuan kita kesini melihat orang tuamu?" ucapnya mengingatkan.

" Mereka sudah tidak ada dikamar, kata susternya sudah pulang 1 jam yang lalu, dan ini gara-gara kau yang membuat aku terlambat" sargah Yeseon dengan memoyongkan mulutnya kedepan dan melipat kedua tangannya didada pertanda ia sedang marah besar.

Namun dimata Mino saat ini ia seperti memandang seorang bocah yang sedang merajuk karna tidak diberikan sebongkah permen.

Dan tanpa sadar ia mendekat dan berucap dengan seringaiannya " Lucu"

...........



HAI SEMUAAA AKU BALIK LAGI :)

UDAH LAMA GAK UPDATE :')

DIBACA YAAA, JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMEN DAN KASIH VOTE

TERIMAKASIH SEBELUMNYA :)

Secret husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang