old story

524 72 6
                                    


Naruto punya om Masashi kishimoto. Saya cuma pinjam, semoga om kishi ngebolehin.

Warning! Cerita ini mengandung unsur drama, typo, ooc, lelet update dan berbagai kekurangan lainnya.
Jika ada kesamaan itu adalah unsur ketidak sengajaan.
Sumber inspirasi; drama korea.

Rate; T aja.

Gendre: Time Travel.

Umur karakter.

Naruto 25

Sasuke 25

Sai 25

Sakura 25

Ino 23

Hinata 20

Karakter akan bertambah seiring dengan jalannya cerita.

.

.

.







"Apa Hinata sudah di temukan?"

Tampa melihat sang samurai kepercayaannya, lelaki dengan stelan khas kerajaan itu bertanya, ia masih tetap fokus pada gulungan yang berisi informasi.

"Belum yang mulia.... Saya akan mengerahkan prajurit untuk menyisir hingga ke hutan bagian selatan dan Utara."

Lelaki paruh baya yang menjadi raja bagi kerajaan Konoha itu memejamkan mata. Puteri satu-satunya yang begitu ia cintai menhilang.

Lelaki paruh baya itu membuka mata dan menatap anak dari sepupunya itu dengan pandangannya masih terlihat tajam walaupun sebagian rambutnya telah memutih karena usia.

"Neji, temukan Hinata.... Jika kau berhasil menemukannya, maka kau akan aku nikahkan dengan puteriku."

Wajah Neji sedikit syok mendengar penuturan sang raja yang tidak lain adalah pamannya. Sungguh dirinya tidak menyangka jika Hiashi akan memberikan dirinya kepercayaan sebesar ini.

"Anda tidak perlu berlebihan yang mulia, Puteri Hinata sudah saya anggap adik saya sendiri."

Hiashi mengehela nafas lelah. Raja yang adil dan begitu di cintai rakyatnya itu merasa benar-benar terpukul.

Dirinya yang tidak memiliki putera membuat kerajaan sedikit goncang.

Namun setelah menikahkan Hinata dengan anak samurai terhebat di Konoha membuat beban itu sedikit berkurang.

Kehadiran Naruto sang samurai yang juga di cintai rakyatnya, membuat Hiashi dengan mudah menobatkan menantunya itu menjadi putera mahkota.

Dedikasi Naruto terhadap rakyatnya tidak bisa di pandang sebelah mata. Lelaki pirang itu selalu berdiri di barisan paling depan ketika terjadi penyerangan ataupun pemberontakkan.

Hiashi bahkan menutup telinga ketika pembesar kerajaan Konoha, orang-orang bermuka dua tidak setuju jika Naruto di jadikan putera mahkota.

Mereka menganggap jika Naruto hanya bangsawan biasa yang tidak pantas menjadi putera mahkota. Bagi mereka, Hinata yang menjadi satu-satunya keturunan dari Hiashi seharusnya menikah dengan seorang pangeran.

Banyak pangeran dari kerajaan lain yang menginginkan Hinata untuk di jadikan isteri. Bahkan beberapa putera mahkota dari kerajaan lain juga pernah melamar Hinata untuk di jadikan selir, dan tentu saja Hiashi menolak keras.

Dirinya sangat tahu perasaan Hinata seperti apa, dan sebagai ayah yang begitu mencintai Hinata, tentu Hiashi tahu Puterinya mencintai Naruto.

Hiashi ragu yang mana di antara para petinggi istana yang berpihak kepadanya.

Waktu Dan (Cerita) CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang