Chapter 2

2.5K 230 25
                                    

🍁🍁🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁

-

Flashback, 10 Tahun Yang Lalu

Seorang pria yang tampak berusia tidak jauh dari 45 tahun itu terlihat menghampiri seorang remaja di ujung taman sana yang masih mengenakan seragam sekolah.

Beberapa waktu yang lalu, dia membawa remaja itu ke tempat perkumpulan mereka di Gangnam. Dia termasuk Pemimpin di sini, hanya saja, setiap orang mempunyai hak kebebasan selagi tidak ada yang menyebar luaskan informasi tentang Kelompok Aeji yang lebih di kenal dengan Gangster.

"Hei! Siapa namamu, nak?"

Orang itu duduk di sebelah remaja yang tampak ada banyak luka di bagian wajah dan tangan. Ya, benar. Remaja itu baru saja di tindas oleh beberapa remaja lain yang mungkin adalah teman sekelasnya. Dan beruntung dia sempat melihat , lalu membawa pergi anak malang ini dengan segera dari sana.

"Yoo Jeon Guk, Paman."

"Ooh. Kenapa mereka menindasmu?"

"Mereka membenciku hanya karena aku tinggal dan besar di panti asuhan." Jelas Jeon Guk yang sedikit meringis akibat ada sebagian luka di wajah dan juga di sudut bibirn yang membuatnya kesulitan untuk berbicara. Orang-orang bodoh itu tidak pernah suka karena dia sejak kecil sudah tidak punya orangtua dan hidup di sebuah panti asuhan yang sangat kecil.

Kehidupannya sungguh menderita.

"Maaf. Tidak seharusnya Paman bertanya hal itu."

"Tidak, Paman! Terima kasih sudah menyelamatkan aku dari mereka." Jeon Guk sedikit menundukkan kepala. Dia benar-benar sangat bersyukur untuk itu sekarang. Setidaknya Ibu Kepala Panti tidak akan lagi menghukumnya, karena selalu di anggap dialah yang gemar berkelahi.

Anak - anak orang kaya itu sangat ahli dalam urusan memutar balikkan fakta. Jeon Guk sudah terlalu memahami karakter mereka di depan orang lain. Ya, jika bukan uang lalu apa lagi?

"Sekarang obati dulu lukamu! Setelah lebih baik, kita akan ke tempat tinggalmu." Ucap orang itu seraya beranjak dari duduk, tetapi tangannya di tahan kuat oleh Jeon Guk.

"Paman, tolong! Izinkan aku ikut bersamamu! Orang - orang itu adalah bawahanmu, bukan? ... Tolong!"

Jeon Guk tahu orang itu bukanlah orang biasa ketika sadar kalau tempat ini di jaga ketat oleh orang - orang berjas hitam rapi. Dia melihat ada banyak alat canggih yang mereka pakai untuk sekedar berjaga ataupun berkomunikasi dengan yang lain. Seperti di film action , itulah yang dia lihat.

HYPOCRITICAL • JJK & JEH ✓Where stories live. Discover now