Chap 9

7K 886 120
                                    

Di mataku, Tobio-kun adalah...

Kageyama nampak sudah kelelahan menanggapi seorang gadis kecil yang terus menerus mengajaknya bermain. Sesekali ia bahkan sampai terengah-engah. Telinganya sangat tidak kuat mendengar ocehan gadis kecil itu.

"Paman ayo main lagi!" sahutnya girang.

Kageyama yang sedang terkapar lelah di lantai rumahnya menatap keponakannya itu.

"Biarkan paman beristirahat lima menit," ujarnya.

Gadis kecil itu merajuk dengan memajukan bibirnya.

"Paman tidak sayang padaku!" ujarnya sambil bersidekap dada.

(name) yang baru saja datang dengan membawa camilan terheran-heran dengan tingkah gadis kecil itu.

"Ada apa? Siapa yang tidak sayang padamu?" tanyanya.

Gadis kecil itu berlari mendekati (name) lalu memeluk kedua kakinya.

"Bibi, Paman Tobio tidak sayang padaku. Dia tidak mau bermain bersamaku," ujarnya. Ekspresinya terlihat sangat sedih.

(name) menatap Kageyama intens. Entah ia harus merasa kasihan atau bagaimana, tapi keadaan suaminya itu seperti sudah kehabisan energi. Keringat yang bercucuran dari pelipisnya semakin menandakan kalau ia sedang kelelahan.

Wanita itu menaruh camilan yang sudah ia buat di atas meja lalu menarik gadis kecil itu untuk duduk di pangkuannya.

"Sayang, Paman Tobio bukannya tidak sayang padamu. Dia hanya kelelahan karena terus bermain denganmu tanpa henti," terangnya.

Gadis kecil itu mempoutkan bibirnya. "Tapi tapi, Paman Tobio tidak mau lagi bermain denganku. Itu artinya dia tidak sayang padaku," ujarnya.

(name) tersenyum kecil lalu mengusap sebelah pipinya.

"Kalau Paman Tobio tidak sayang padamu, dia tidak akan mau bermain denganmu dan rela berkeringat seperti sekarang," ucapnya yang langsung membuat gadis kecil itu terdiam seolah mencerna dengan baik ucapan bibinya.

Gadis kecil itu tertunduk sesaat lalu menatap Kageyama yang sudah duduk melipat kakinya. Ia berlari menuju pamannya lalu memeluknya erat.

"Gomen, Paman Tobio," ucapnya.

Kageyama balas memeluk keponakannya sambil tersenyum.

"Sekarang, permainan apa yang ingin kau mainkan hm?" tanyanya.

Gadis kecil itu berubah antusias. "Paman ingin bermain lagi denganku? Paman serius??" tanyanya.

Kageyama mengangguk. Hal itu membuat gadis kecil itu melompat girang. "Yeayy!! Ayo kita bermain ular tangga!!!"

(name) tersenyum melihat interaksi Kageyama dengan keponakannya.

Sejak keponakannya itu datang, suaminya itu berubah menjadi sosok paman yang luar biasa di mata (name). Hal itu dibuktikan oleh Kageyama yang selalu menuruti perkataan keponakannya meskipun ia sudah merasa sangat lelah sekalipun.

"Wahh... Mereka sedang asyik bermain berdua."

(name) menoleh, mendapati kakak iparnya berdiri di sampingnya.

"Nee-san sudah kembali?" tanyanya.

Miwa mengangguk. Ia kembali menatap adik serta putrinya yang sedang bermain.

"Sepertinya Tobio sudah siap menjadi ayah," celetuknya, membuat (name) terdiam sesaat.

Miwa kembali berkata. "Melihat interaksi antara Tobio dan putriku, aku yakin dia akan menjadi ayah yang baik untuk anaknya kelak."

(name) tersenyum kecil sambil melirik kakak iparnya.

"Kau benar, nee-san. Ku harap Tobio-kun akan menjadi ayah yang baik untuk anaknya nanti," balasnya.

Miwa dan (name) saling melempar senyum. Mereka lalu menatap kembali Kageyama dan gadis kecil itu dengan hati yang menghangat.

Secara tak sadar, (name) mengusap perutnya pelan.

Ku harap aku dan Tobio-kun segera dikaruniai seorang anak.

***

"Sayang, ayo pulang."

"Tapi aku masih ingin bermain dengan Paman Tobio, Kaa-san..."

"Ini sudah sore, sayang. Kita main kesini lagi kapan-kapan ya."

"Aaaaa tidak mauuuu!!!"

"Biarkan dia di sini, nee-san. Lagipula aku tidak keberatan."

"Kau tidak keberatan karena ada sesuatu yang bisa kau ajak bermain, iya kan?"

"Ya... Kurasa..."

"Hahh~ (name)-chan, segera buat satu untuk Tobio agar dia punya sesuatu yang bisa diajak main di rumahnya."

"A-ah... Y-ya. A-aku usahakan."

"Aku juga akan berusaha."

"Tobio-kun?!"

"Ahahaa bagus. Buatkan keponakan yang sangat sangat lucu untukku ya."

"Ha'i!"

Kenapa Tobio-kun jadi antusias begini?? Perasaanku... Sungguh tidak enak.

...sosok paman sekaligus calon ayah yang sangat baik.

TBC

My Husband {Kageyama Tobio}Onde histórias criam vida. Descubra agora