• 008 •

3.1K 427 82
                                    

Oh haiiii~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Oh haiiii~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tau, Haechan tampaknya menyukaimu juga..."

"Maaf?"

"Seo Haechan. Apa kau pernah lihat dia memperlakukan residen atau dokter junior lain sama seperti dia memperlakukanmu? Coba pikir-pikir lagi. Bukankah Haechan belakangan ini tampak begitu perhatian padamu? Dia bahkan tidak memarahimu saat kau membuatnya pingsan dengan defibrillator itu."

"Setau saya dokter Seo memang begitu orangnya. Dia memang baik dan perhatian kepada semua staff yang ada di RS. Gangneung ini."

"Jujur saja, kau suka kan diperlakukan lebih oleh Haechan? Kau juga ingin kan lebih dekat dengan dia?"

Sungchan terdiam untuk beberapa saat sementara Saerom tetap terlihat santai. Mempengaruhi orang seperti ini ternyata menyenangkan juga kalau dia pikir. Apalagi Sungchan tampaknya lemah, jadi langsung termakan omongannya. Ekspresinya sekarang menjelaskan semuanya.

"Tapi dokter Seo sudah punya suami."

"Lalu kenapa? Kau dekati saja Haechan, Jeno biar aku yang urus. Ini kesempatanmu, Sungchan."

"M-maaf, dokter Lee... saya harus kembali bekerja."

Sungchan hanya menjawab begitu lalu berlari ke arah berlawanan meninggalkan Saerom yang sudah melipat kedua tangannya di depan dada.

"Okee, sepertinya ini akan jauh lebih mudah dari perkiraanku."

Jeno tengah membaca laporan kasus di ruangannya saat benda persegi yang ada di atas meja kerjanya berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno tengah membaca laporan kasus di ruangannya saat benda persegi yang ada di atas meja kerjanya berbunyi. Itu jelas-jelas bukan handphone miliknya.

Itu punya Haechan. Wanita itu meninggalkan handphone-nya saat dia ada panggilan mendadak di UGD tadi.

Jeno menyatukan kedua alisnya saat melihat siapa si penelepon tersebut.

"Oh, baby?"

Jeno terdiam sebentar hingga yang di seberang sana mengulang lagi kalimatnya.

Stuck With U 2.0 -NoHyuck-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang