• 017 •

3.9K 484 85
                                    

Oh haiiii~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!!

Oh haiiii~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagaimana Haechan tidak terkejut. Masuk ke dalam kamarnya dan Jeno dia mendapati kedua pria itu di atas ranjang, tidak memakai atasan dengan rambut yang super berantakan.

Dan entah kenapa Haechan selalu memergoki Yangyang dan Jeno dalam situasi seperti ini. Dulu juga begitu sampai Haechan berpikir mereka berdua tengah menjalin hubungan khusus.

"Y-yah! Jangan salam paham, eoh?!! Kita mabuk berat semalam!" Kata Yangyang sambil memakai bajunya dan turun dari tempat tidur.

Otak Haechan langsung berkelana saat Yangyang mengatakan hal itu. Apa yang bisa dilakukan dua orang dalam satu ranjang saat mereka mabuk berat. Tidak, tidak, Haechan tidak berpikir sampai di situ.

"Aku akan kembali ke Rumah Sakit! Kalian jangan terlambat kerja!!"

Yangyang langsung lari keluar dari kamar melewati Haechan seperti orang yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. Mau tertawa sebenarnya tapi Haechan menahannya.

"Astaga sudah jam 7! Maaf Chan, a-aku akan mengantar Juno ke sekolah."

"Tidak perlu. Jaemin menelepon semalam katanya dia dan Renjun menjemput Juno karena kau dan Yangyang sangat mabuk. Jaemin sudah mengantar Juno ke sekolah tadi barengan dengan Youngmin dan Haeun."

"Ohh begitu ya..."

Suasana mendadak canggung. Haechan menatap Jeno sementara pria itu hanya menundukkan kepalanya. Padahal kemarin-kemarin dia bilang dia rindu pada Haechan, tapi begitu wanita itu sudah ada di depannya dia malah diam saja.

Haechan melepas coatnya, menarik lengan baju hingga ke sikut lalu mencepol asal rambutnya.

"Sini..." Kata Haechan sambil menarik Jeno masuk ke dalam kamar mandi.

Dia menyuruh Jeno duduk di wastafel yang ada di dalam kamar mandi sementara Haechan membongkar-bongkar kabinet yang ada di atas wastafel tersebut. Wanita itu mendengus kesal. Baru seminggu lebih ditinggal, rumah sudah berantakan begini.

Setelah mendapatkan benda yang dia butuhkan, Haechan kembali berdiri di depan Jeno. Mulai dari mengoleskan cream ke bagian-bagian wajah Jeno yang sudah banyak bulunya lalu mencukurnya dengan hati-hati. Memastikan dia tidak menggores wajah suaminya itu.

Jeno hanya menatap Haechan tanpa mengatakan apa-apa. Mau bicara sebenarnya tapi dia takut nanti malah menangis. Sekarang saja matanya sudah berkaca-kaca, bibirnya juga bergetar walau tidak tau Haechan menyadarinya atau tidak. Dadanya juga terasa sesak melihat Haechan yang kini mencukur kumisnya.

Setelah selesai mencukur, Haechan membelai wajah Jeno. Tadinya cuman mau memastikan kalau tidak ada lagi bagian yang kasar di wajah suaminya itu, tapi Haechan malah terbawa perasaan. Bohong kalau dia bilang dia tidak merindukan Jeno. Mata mereka bertemu untuk beberapa detik. Betapa Jeno ingin mencium Haechan sekarang.

Stuck With U 2.0 -NoHyuck-Where stories live. Discover now