Tahu nama?

6.2K 658 121
                                    

Jungkook

Dia mendengus kesal sambil menendang batu-batu kecil dibawah sepatunya. Kepalanya seperti terpanggang sinar matahari saat dia berdiri didepan gerbang sekolah, menunggu supirnya datang menjemput. Padahal Jungkook sudah bilang kalau dirinya bukan anak kecil lagi dan cukup mampu pulang sendiri. Tapi apa mau dikata, Daddy-nya terlalu over protect.

Sifat over protect Daddy-nya semakin bertambah sejak Jungkook memutuskan untuk mandiri dan tinggal di apartemen, tidak jauh dari sekolah. Sejak kedua orang tuanya berpisah, dia memutuskan untuk tidak tinggal dengan salah satunya, karena Jungkook menyayangi keduanya sama besar.

"Nunggu di jemput?"

Jungkook menoleh, dan melihat pemuda berambut coklat gelap berdiri di sampingnya dan tersenyum.

Bingung, Jungkook menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan kalau yang ditegur memang dirinya dan bukan orang lain. Dia tidak ingin terlalu percaya diri dan salah menduga. Tapi...ditempat ini memang cuma ada dirinya.

"Ngomong sama aku?" Tanya Jungkook sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan." Jawab Taehyung. "Aku lagi ngomong sama kuyang disebelah kamu." Tambah pemuda itu sambil terkekeh geli.

"Nggak lucu." Balas Jungkook pelan sekali.

"Iyakan yang lucu kamu. Gemesin lagi."

Dasar playboy, batin Jungkook. Ada saja jawabannya.

"Jeon Jungkook kan? Mau pulang bareng?" Tanya Taehyung dengan tulus.

Jungkook diam sejenak, tumben dirinya disapa, dan lebih kaget lagi karena ternyata Taehyung tahu namanya.

"Mau bareng nggak?" Tanya Taehyung lagi.

Jungkook menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan. Teringat kata-kata mommy-nya, anak cantik...jangan sembarangan terima tawaran dan ajakan dari siapapun. Bukan negatif thingking, tapi lebih tepatnya waspada. Karena kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi karena ada...wajah tampan, suara husky, bibir penuh dan senyum menawan 1000 megawatt Kim Taehyung!

Tapi tetap saja dia dengan berat hati nolak tawaran Taehyung untuk pulang bareng. Alasannya bukan karena ingat nasehat mommy-nya, tapi...karena Taehyung ke sekolah naik motor besar, dan sumpah Jungkook itu tidak suka panas-panasan.

Berbeda dengan Jimin yang sering bilang kalau sensasi di bonceng motor oleh orang yang di sayang itu rasanya...luar biasa. Apalagi kalau lututnya sambil di usap-usap.

"Mau nunggu aja, terimakasih."

"Yakin? Kan kita searah."

Loh, memang Taehyung tahu dimana dirinya tinggal?

Sejak kapan?

Kok bisa?

"Iya, yakin." Jawab Jungkook singkat, padat dan jelas.

Taehyung angkat bahu, "Ya udah kalau gitu. Duluan ya, Jungkook. Jangan nyesel loh." Goda pemuda itu.

Hah?

Nyesel?

Apa maksudnya?

"Tae...buruan bangsat, laper nih." Teriak seseorang dari jauh.

Jungkook memicingkan mata dan melihat pemuda berkulit super putih mirip tepung tapioka...sudah bertengger diatas motor besar lainnya di tempat parkir khusus moge.

Min Yoongi, idaman Jimin sejak masih tingkat satu, sama berandal nya seperti Kim Taehyung. Tapi mulut Min Yoongi jauh lebih pedas, mungkin karetnya dua.

"Bentar, Yoongi. Sabar itu sebagian dari iman." Taehyung balas berteriak, kemudian menoleh lagi ke arah Jungkook. "Aku tanya lagi ya. Janji, ini terakhir. Bener nggak mau bareng?"

"Nggak, makasih." Jungkook kembali beri jawaban yang sama.

"Okelah kalau begitu." Balas Taehyung sambil menghela nafas penuh kekalahan. "Tapi kalau kamu belum di jemput, telepon aku aja. Biar nanti aku jemput."

"Hah, telepon kamu?" Kening Jungkook berkerut bingung.

"Oh, iya lupa. Kamu belum punya nomor aku ya. Mau sekalian nggak? Nomor aku-nya" Tanya Taehyung sebelum tertawa dan melangkah pergi. "Canda sayaaaang..."

Jungkook makin bingung, jadi dia memilih diam dan menaikkan sebelah alis saat Taehyung melangkah pergi dengan satu tangan menenteng helm sport nya.

***

Taehyung

"Oh, jadi gitu..."

Yoongi belum sempat melanjutkan ucapannya karena lebih dulu di potong oleh Taehyung.

"Diam jangan banyak omong, bangsat. Yuk pulang." Kata Taehyung. Sukses membungkam mulut dakjal Yoongi yang sering blong.

Taehyung menoleh sekali lagi ke arah Jungkook sebelum memakai helm, dan berharap dalam hati kalau pemuda cantik itu berubah pikiran dan secara ajaib memutuskan mau di antar pulang olehnya.

Tapi ternyata zonk.

Yang susah-susah begini nih yang Taehyung suka.

Saat murid-murid lain bermimpi dan berharap bisa pulang bareng dia...naik 'Thor' (itu nama motor besarnya Taehyung), tapi pemuda yang satu itu justru menolak tawarannya mentah-mentah. Jeon Jungkook belum menyadari apa yang telah dirinya sia-siakan.

Taehyung mengenakan helmnya, dan sengaja membuka kaca pelindung ketika melintas dihadapan Jungkook, hanya untuk melemparkan senyum manis yang sayangnya...tidak mendapat balasan dari si cantik.

Brengsek!

Awas, kamu Jeon!

Dia rasanya ingin memasukkan pemuda itu ke dalam karung. Tapi sayang saat ini Taehyung tidak membawa mobil ke sekolah. Mungkin lain waktu, batin Taehyung. Dia pasti tidak akan berpikir dua kali dan langsung eksekusi kalau si cantik pantat bohay masih nolak di antar pulang olehnya.

Otak kriminal dan psycho Taehyung langsung terpicu.

***

Jungkook

Jungkook berusaha sekuat tenaga untuk tidak teriak kegirangan dan berguling-gulung di aspal setelah dirinya disapa dan ditawari pulang bareng idola sekolah. Eh...

Tunggu dulu, deh.

Kenapa dirinya se-gembira ini sih? Kan... dia tidak suka Taehyung.

Jungkook berani bersumpah kalau Kim Taehyung sama sekali bukan tipenya.

Hal yang mustahil Jungkook suka sama pemuda berandalan, urakan dan playboy sejati seperti itu.

Kim Taehyung gonta-ganti pacar hampir tiap bulan, macam anak perempuan datang bulan.

Jangan heran Jungkook tahu hal itu darimana.

Ya tentu saja dirinya tahu. Gosip seputar Kim Taehyung selalu jadi perbincangan hangat para siswi di kelasnya, dan Jungkook punya telinga yang masih berfungsi dengan baik.

Trus maksudnya apa tadi nawarin pulang bareng?

Umm, mungkin cuma kebetulan.

Karena Kim Taehyung jelas-jelas lurus. Macam anak panahnya Clint Burton Hawkeye, The Avengers.

🐰🐯🐰🐯🐰

AMANTE (kth x jjk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang