18. Kebingungan Thea

6.3K 980 262
                                    

Happy Reading
***

Thea merobek kertas berisi klue pertama yang ia ingat lalu menempelkannya ke papan kecil yang ada di depannya.

"Kenapa gue milih kak Langit ya?" Thea bertanya pada dirinya sendiri, "Dia keliatan banget gak salah. Cuman rekaman CCTV itu mirip banget sama kak Langit. Tapi, mata kan bisa menipu."

Thea memilih Langit hanya memiliki satu alasan saja. Rekaman CCTV. Sedangkan dengan Zayn maupun Mama Dewi sangat berkemungkinan. Thea tau betul karakter cowok minus akhlak itu.

Zayn itu tipe-tipe cowok pemberontak. Doa sering membolos sekolah, melawan guru, intinya tipe-tipe anak nakal tanggung. Dia nakal tanggung karena pinter. Otaknya tidak perlu di ragukan lagi. Mars dan Zayn memang sering bersaing dalam mata pelajaran.

Apa itu salah satu alasan mereka merebutkan hati Venus. Thea tau, Venus itu kadang menyukai seseorang dengan otak yang encer. Karena Mars pintar, jadi dia terus saja menyukai Mars walaupun Venus pintar walaupun masih di bawah Mars.

Zayn bisa saja menjadi pelakunya. Dia memiliki rencana lalu bersiap memiliki ingatan untuk membunuh Venus karena–mungkin–dia tidak akan mendapatkan Venus. Jadi, Zayn lebih memilih membunuh Venus agar dirinya atau Mars tidak mendapatkan gadis cantik itu.

Mama Dewi? Ini yang paling menonjol. Mama Dewi benar-benar tidak menyukai Venus karena sudah menyebabkan keretakan di rumah tangganya. Bisa saja Mama Dewi menyuruh orang untuk membunuhnya. Dan mungkin saja wanita itu juga yang sudah merencanakan kematian Mama Venus.

Bukannya Thea ingin menuduh, tapi kematian Mama Venus itu terlalu aneh menurutnya. Kejadian itu sudah 2 tahun, walaupun kata Dokter wanita itu meninggal karena kanker. Hanya saja, Mama Venus yang suka olahraga tiba-tiba saja terkena kanker.

"Mumet gue ya Lord!" Thea memijat kepalanya dengan perlahan. Gadis itu melirik bingkai foto, ada foto pernikahannya dengan Langit.

Ting

"Sapa lagi yang ngechat gue?" tanya Thea frustasi.

+62ajalah
Aku kasih 2 clue
Dia dekat tapi kau tidak benar² mengenalnya
Dia tidak jahat

"Nih orang mintanya apa sih anjir?!" Thea menekan tombol telepon, menunggu panggilan tersambung. "Kenapa berdering terus weh?! Gue pengen tau. Udah puyeng banget ini."

"Mama Thea puyeng " Thea meletakkan wajahnya atas meja belajarnya. "Dia deket, tapi kau tidak benar-benar mengenalnya. Dia gak jahat."

Thea memejamkan kedua matanya, mencoba mencari tau siapa yang pengirim pesan itu maksud. Hanya 2 kemungkinan, Zayn dan Langit. Kedua cowok itu dekat dengannya, tapi Thea belum mengenal mereka sebenarnya. Ada banyak hal yang mereka sembunyikan. Tapi, apa?

"Bentar lagi, pasti rambut gue rontok." Thea mendengus pelan, dia mengambil note berisi nama pelaku. "Biar gue pikirkan nanti sama Mars deh."

***

"Bosen gue nonton begituan berkali-kali. Lagian Elsanya juga gak berubah, Mark. Kenapa lo nonton terus sih?!"

Mark melirik satu-satunya perempuan yang ada di ruang keluarga di lantai dua. Dia menatapnya dengan tajam.

"Gue lagi–" Mark langsung mengatupkan mulutnya, tidak jadi berbicara tentang masalahnya karena dia sudah janji kepada kedua orang tuanya.

BAD LUCK? (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang