104. Belum Selesai

1.3K 205 57
                                    



Sejak resmi bercerai, bunda ugi segera berpamitan pulang kerumah barunya —yang dia bilang jaraknya tak begitu jauh dari komplek tempat mereka tinggal sebelumnya— Tak hanya itu bunda ugi juga memutuskan akan menikah setelah masa iddah nya habis.

Ya, bunda ugi memilih dimadu.

Jisung benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran bunda nya. Kenapa bundanya harus selingkuh dan menikah dengan laki-laki lain yang memiliki seorang istri? Apa nggak ada laki-laki lajang?

Tapi kemudian jisung tersadar, yang bundanya kejar bukan hanya orangnya saja. Tapi hartanya, jisung lupa kalau orang tuanya gila harta.

"Bunda pergi ya? kalo kamu kangen sama bunda dateng aja. Nanti bunda kasih alamatnya," begitulah ucap bunda ugi sebelum ia benar-benar pergi.

Bunda ugi sempat memberikan uang pada jisung, untuk membeli makanan dan keperluan lain, juga untuk uang sekolahnya.

"Ayah juga mau pergi kan?" tanya jisung, karena ayah hanya diam saja.

"Maafin ayah sung"

"Gak papa, pergi aja"

Dengan langkah berat, ayah beranjak "kalo gitu... Ayah pergi juga ya? jaga diri kamu baik-baik, kalo kamu butuh sesuatu bilang aja sama ayah" ucapnya.

Jisung hanya mengangguk kecil, memalingkan wajah enggan menatap ayah. Ayah tersenyum tipis kemudian mengusak rambut anaknya lembut, sebelum berbalik pergi dari hadapan jisung, menyisakan kesunyian yang menemaninya sendiri.

Rumah yang selalu sepi kini makin terasa sepi, rumah besar yang hanya dihuni oleh satu anak yang tak tahu harus berbuat apa sekarang.

Jisung kembali duduk, tidak menangis. Air matanya sudah kering hanya untuk sekedar menangisi kepergian orang tuanya. Jisung sudah besar, sudah seharusnya ia kuat dan mandiri. jisung menghela nafas memejamkan matanya, bersandar pada punggung sofa, sampai perlahan kesadarannya hilang berganti dengan kegelapan yang terasa sangat nyaman.


•••

Meskipun haechan sempat ngambek —karena somi pergi mendadak ke luar negeri— seiring berjalannya waktu, Hubungan keduanya malah semakin dekat meski jarak memisahkan.

Hubungan mereka sudah berlanjut ketahap teman rasa pacar. Sebab disetiap ada waktu haechan atau pun somi selalu saling mengabari, atau sekedar menanyakan hal sederhana, seperti 'udah makan belum?' ataupun menanyakan keseharian masing-masing.

Haechan selalu berbunga-bunga setiap kali somi mengiriminya pesan, dan  membalas pesannya dengan cepat. Senyumnya selalu terlukis dibibirnya.

Dan haechan berencana menyatakan perasaannya saat liburan akhir tahun nanti, haechan sudah merancang rencana sebaik mungkin. Mengajak somi kepantai dimalam hari, menikmati kembang api —yang menghiasi langit sebagai bentuk perayaan menyambut tahun baru— lalu kemudian haechan berlutut mengulurkan cincin cantik yang akan menghiasi jari manis somi.

Haechan berencana langsung melamar somi. Bukan ingin menikah muda, haechan hanya ingin mengikat somi agar tak ada laki-laki lain yang mendekati ataupun merebutnya.

Haechan tak ingin kejadian seperti ryujin terjadi lagi, sudah cukup ia ditolak. Jangan ditolak lagi.

"Seminggu lagi gue pulang"

Dear Dream ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant