107. Sorry

1.4K 216 58
                                    


"Gue berangkat dulu ya?" jaemin berpamitan pada haechan setelah shift kerja nya selesai —dikarenakan ada telepon dari pak sooman yang menyuruhnya datang kekantor untuk pemotretan pertamanya.

Jaemin sangat bersemangat dihari pertama kerja nya sebagai photographer "yo!! Kalo modelnya cakep bagi-bagi ya?" haechan menaik turunkan alisnya.

"Bagi apaan?"

"Apa aja, nomor hp misalnya hehe"

Jaemin mendelik "gue mau kerja, bukan mau nyari cewek. Lagian belum tentu modelnya cewek, bisa aja bencong kan?"

"Kalo modelannya begitu buat lo aja gak papa" ryujin yang sedari tadi mendengar obrolan haechan dan jaemin hanya terkekeh kecil.

Semenjak keduanya bekerja direstoran keluarganya, kehadiran jaemin dan haechan selalu menjadi mood booster bagi ryujin. Ryujin selalu tertawa, terkekeh ataupun tersenyum karena tingkah haechan dan jaemin.

"Udah ah gue berangkat dulu, Ryu aku pergi dulu ya?" pamitnya pada ryujin. Yang ryujin jawab dengan anggukan.

"Hati-hati"

Haechan mencibir "ryi iki pirgi dili yi"

Ryujin kembali terkekeh "udah nih kerja yang bener, meja didepan belum diberesin" ryujin memberikan serbet pada haechan.

"Barengan yuk" ajak haechan.

"Yaudah, aku bagian kiri kamu bagian kanan"

Haechan tersenyum "oke"

•••

Jaemin menatap gedung yang sangat tinggi nan mewah tersebut, jaemin memang tahu gedung perusahaan ini sejak lama. Karena memang sangat terkenal. apa lagi pak sooman tak hanya bergelut dalam bidang bisnis, modeling ataupun majalah. Tapi juga menaungi beberapa artis, actor ataupun komedian. Singkatnya pak sooman bergelut dalam segala bidang entertain.

Karena jaemin sudah resmi menjadi bagian dari perusahaan itu, jaemin telah mendapat ID Card resmi bertuliskan Photographer Na Jaemin.

Dengan bangga jaemin mengalungkan ID Card tersebut pada lehernya, memamerkan bahwa ia seorang photographer. Selain sebuah kewajiban para karyawan ataupun staff disana untuk selalu menggunakan ID Card yang menjadi akses keluar masuk perusahaan.

"Permisi"

Jaemin melongokan kepalanya dari balik pintu. ruangan yang menjadi tempat pemotretan telah diisi banyak orang, yang kini menoleh pada jaemin yang tersenyum canggung diambang pintu.

"kamu jaemin ya?" tanya salah satu laki-laki berpengawakan besar dan tinggi. Nampak seperti berusia sekitar 30-an.

"Iya"

"Sini masuk, ngapain disana" ajaknya.

Jaemin mengangguk seraya melangkah masuk mendekati orang-orang yang kembali fokus pada kegiatannya masing-masing.

"Pak sooman udah ngasih tau kita kalo kamu dateng hari ini" ucapnya.

"Oh iya"

"Kenalin saya Siwon, salah satu produser disini" ucapnya memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangan.

Dear Dream ✔Where stories live. Discover now