Daddy's Charisma - Getaran yang Memuaskan

6.3K 127 6
                                    

Begitu baling-baling helikopter berhenti, seorang bodyguard berpakaian kasual membukakan akses keluar

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Begitu baling-baling helikopter berhenti, seorang bodyguard berpakaian kasual membukakan akses keluar.

"Aku ingin mengundang Victor Kromm makan malam empat mata. Perintahkan para staf untuk menghidangkan makanan laut mediterania terbaik," titah Dom menatap serius seorang butler paruh baya yang turut menyambut kedatangannya. "Malam ini, pukul sembilan. Hanya Victor Kromm," imbuh pria itu memberi aksentuase pada nama calon tamunya.

Si butler mengangguk hormat usai mengiyakan perintah, dan segera turun dari rooftop melalui lift.

Sementara, Dom pun menyusuri setapak selasar atap yang ditanami rumput hijau segar sembari melepaskan kacamata hitamnya kepada seorang maid. Ia letakkan kacamata itu lantas mengambil champagne dingin di atas nampan.

"Air hangat sudah siap, Tuan. Apakah ada kudapan yang Anda inginkan menjelang sore?"

Dom memandang miring maid bermata biru langit itu. Sepintas saja, wajah Jeanny terpatrikan dengan halus, menggantikan wajah latin pelayan berapron itu. Gambaran makan malam romantis kembali berputar. Jeanny yang menggemaskan seperti anak kecil ketika mengunyah cheesecake stroberi dan tercecer sedikit di sudut bibir, hingga kegagapannya menumpahkan wine merah ke gaun putih. Dom sedikit menyesali, kenapa tidak mengundang Jeanny ke gubuk homy-nya saat itu juga. Barangkali hubungan mereka jauh lebih dekat lagi sekarang.

"Cheesecake dengan saus stroberi," kata Dom tegas, lebih serupa perintah.

Lalu pria itu memasuki sebuah bilik bersekat kaca. Dikelilingi jendela kaca besar anti peluru yang membiaskan lanskap metropolitan Las Vegas dari perbukitan. Kamar mandi kering menuju sebuah sunken tub yang sudah mengepulkan air hangat. Otot kukuh yang membentuk bodinya mengilap bermandikan cahaya pukul setengah lima terpampang jelas ketika ia melucuti pakaiannya satu demi satu. Sembari melangkahkan kaki memasuki bibir jacuzzi, sensasi hangat menjalar begitu merelaksasikan seluruh syaraf tubuh.

Debas panjang terlepas dari mulut Dom. Ia memejamkan mata, menikmati setiap semburan air yang membuat rendaman air hangat itu saling menghantam tubuhnya. Namun, bayangan yang muncul justru reaksi tak bersahabat dari ibunya Jeanny.

Dom memang tidak sering mengunjungi SWS, tetapi ia selalu memperhatikan Margareth termenung dari kejauhan. Kiranya kondisi yang tampak membaik akan memberi peluang dirinya untuk memperkenalkan diri di depan ibunya Jeanny. Terlebih mengapa pria berkacamata itu justru bisa mengambil hati satu-satunya wanita Eurasia di SWS. Sayang, tidak sesuai harapan.

Begitu kelopak mata terbuka, sepasang netra keemasan itu menjumpai sosok yang selalu berlari-lari di kepalanya.

Sosok itu hanya berbalut sehelai handuk tipis. Salah satu tangannya menggenggam erat ujung handuk, yang amat disayangkan Dom tak bisa melihat lembah dari aset kembar empuk nan indah itu. Kendati demikian, lekuk gitar spanyolnya tak bisa kabur dari jangkauan mata berkilatnya. Dom tersenyum miring ketika sosok itu mencelupkan salah satu kaki jenjangnya ke guyuran air hangat.

DADDY's SEXY Doll - AGE GAP WARNINGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora