💙AS-20 (Penjenguk heboh)💙

24 10 4
                                    

Maaf kalau ada typo 🙏
Happy reading 🤗💖✨

**
💬Tuan Alex: Ke perpus gue tunggu 10 menit.

**
"Ngapa si elo Lex mondar-mandir mulu kaya setrikaan," heran Vano.

"Ini si Sandra udah gue suruh dateng ke sini dalam waktu sepuluh menit, eh malah gak dateng. Cari masalah tu anak," geram Alex.

"Loe gak tau apa kalau Sandra gak masuk?  Dia lagi sakit bro."

"Serius loe."

"Iyalah gue serius."

"Tau darimana loe?"

"Biasalah gue kan cek buku resensi kita biar tau gebetan gue masuk apa gak," cengir Vano.

**
"Halo ini siapa ya?" tanya sebuah suara lembut.

Vano kaget, dia kira yang akan mengangkat telepon itu adalah Sandra. Namun ternyata bukan.

"Halo, maaf Bu ini teman Sandra. Nama saya Vano Bu."

"Oh iya ada apa ya nak Vano? " tanya Bu Aisyah.

"Sandranya ada Bu?"

"Sandra ada, demamnya juga Alahamdullilah sudah turun tapi masih harus istirahat. Ada apa ya nak? Apa ada yang ingin di sampaikan ke Sandra?  Bilang saja sama Ibu nanti Ibu sampaikan," Bu Aisyah tersenyum di sebrang sana.

"Enggak Bu saya hanya hmm mau tau saja Bu keadaan Sandra karena hari ini dia tidak ada kabar Bu. Tapi ini disuruh oleh wali kelasnya Bu."

Dahi Bu Aisyah berkerut, "Lho saya tadi sudah menelepon sekolah Sandra untuk minta izin, dan sudah mengirim surat juga."

"Mungkin gurunya lupa Bu, atau mengkin belum tersampaikan Bu."

"Begitu iya, iya."

**
Ni, Vano mengembalikan hp Alex. Alex mengangkat satu alisnya seperti bertanya "Gimana?".

"Kata yang ngangkat telepon tadi demamnya udah turun, kayanya si yang ngangkat teleponnya emaknya," jelas Vano. Alex mengangguk.

"Lagian loe si ribet amat pakai gue suruh mastiinlah," Vano memberengut.

Alex hanya melihat Vano tanpa membalas ucapannya.

**
"Pulang nanti jenguk Sandra yuk," ajak Lana.

"Boleh tuh, gue juga kepo keadaan Sandra," ujar Lita.

"Dasar loe ratu kepo," ejek Lana.

"Ye bodo amat, daripada elo ratu jomblo," Lita membalas.

"Berisik loe berdua, bukannya mikirin mau bawa apa gitu ke rumah Sandra. Malah tengkar lagi," lerai Grace.

"Eh iya ya," sadar Lita.

"Mau bawa apa ya?" tanya Lita sambil sok mikir.

"Yang pasti buah tanganlah bukan buah bibir," cibir Grace.

"Buah bibir apaan emang? Kok gue baru denger," Lana mengerutkan dahi, bingung.

"Itu yang loe dua papakai yang warna merah," Grace menunjuk bibir Lana dan Lita dengan dagunya.

"Ye ini liptint tau," ujar Lita.

"Iya loe aja noh yang tomboi gak pernah berdandan layaknya perempuan," ejek Lana.

"Bodo amat," sahut Grace.

"Eh bukannya buah bibir tu peribahasa ya?" tanya Lite sembari mengingat-ngingat.

**
"Elo aja ngapa yang ketok," Lita menyikut Lana.

"Elo aja sono," kata Lana pada Lita.

"Gue aja kalian berdua ribet," ucap Grace.

Bel pintu dibunyikan, tidak lama Bu Aisyah keluar dengan senyum ramah yang selalu menghiasi wajahnya.

"Eh ada tamu," ujar Bu Aisyah.

"Iya Bu, maaf Bu kami mau menjenguk Sandra Bu," ucap Grace sopan.

"Iya, iya silakan. Wah kalian teman-teman Sandra ya?"

"Iya Bu," jawab Lita.

**
Lana, Lita, dan Grace menuju ke kamar Sandra. Sesampainya di sana mereka melihat bahwa Sandra sedang tidur, Bu Aisyah meninggalkan mereka karena akan membuatkan minuman dan membawakan camilan.

"Eh Sandranya tidur ni," ucap Lita sambil melihay ke arah Sandra yang tengah terlelap.

"Iya jadi kita mau gimana?" tanya Lana.

"Pulang aja yuk," ajak Lita.

"Gak enaklah baru juga sampek eh dah main pulang aja," ujar Lana.

"Bentar," Lita menempelkan telapak tangannya ke dahi Sandra.

"Masih agak anget si, cuma gak terlalu," ucap Lita berlagak menjadi seeorang dokter.

"Mana, mana gue juga mau tau," Lana mendorong Lita agar menjauh.

"Hooh, anget," tambah Lana lagi.

Mendengar suara yang tidak asing di telinganya, dan merasakan sentuhan tangan mata Sandra perlahan terbuka. Lana spontan menjauh, terkejut. "Eh Sandra udah bangun," cengir Lita.

"Maaf ya kita ganggu tidur loe ya?" tanya Lana merasa bersalah.

"Elo si Lita," Lana menyikut Lita, dan lahirnya terjadi aksi sikut-menyikut antara Lana dan Lita.

"Oi bocah jangan tengkar di sini malu, entar aja di rumah," ucap Grace lirih. Mata Grace seakan memberikan kode bahwa ada seseorang di belakang mereka, Bu Aisyah masuk sambil tersenyum melihat tingah teman-teman Sandra yang heboh. Seketika aksi sikut-menyikut itu terhenti.

"Alhamdulillah demam Sandra sudah turun walau masih agak hangat," ucap Bu Aisyah menjelaskan keadaan Sandra.

"I...iya Bu, Alhamdulillah," ucap Lita dengan perasaan tidak enak.

"Yaudah Ibu tinggal ya," Bu Aisyah meninggalkan mereka.

"Gak kok gak ganggu," ucap Sandra akhirnya dengan lemah.

"Tau gal tadinya si Lana mau bawain elo buah bibir," ucap Lita memulai ke absurdannya. Sandra mengernyit tidak mengerti, karena buah bibir adalah peribahasa dari orang yang selalu di bicarakan.

"Maksudnya kalian gibahin aku gitu?" tanya Sandra.

"Eh enggak-enggak eh tapi iya juga si. Eh tapi gak yang aneh-aneh kok," heboh Lita.

**

**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AlexSandraWhere stories live. Discover now