[15]

58 19 0
                                    

Aland, Gavin dan Bara berada di lapangan bersama beberapa murid lelaki lainnya. Mereka diajak untuk bergabung ke tim basket oleh Ozzi si ketua basket Starmy.

Ozzi mengajak semua anak basket untuk berkumpul di lapangan. Alasan Bara, Gavin dan Aland ada disana karena ketiganya adalah anggota basket Moon dan pernah melawan klub basket Starmy. Ozzi yang mengenal dan mengetahui kehebatan mereka dalam basket langsung memanggil mereka untuk bergabung.

Sorry... Gue baru nyampe bang,” ujar seseorang yang baru saja datang dengan nafas yang tersengal.

“Gapapa Raf, belum mulai juga kok,”

"Semuanya udah kumpul kan?" tanya Ozzi sambil memperhatikan semuanya.

"Udah," jawab mereka serempak.

Ting!

Semua pasang mata menoleh ke arah Bara. Lelaki itu lupa mengheningkan ponselnya membuat notif terdengar.

"Bisuin dulu," ujar Ozzi.

Bara mengangguk kaku lalu berjalan ke tepi lapangan sambil membuka ponselnya. Ia melihat pesan yang ternyata dari Dea.

Dea: Hati2 ad yg ngawasin klian

Bara menatap sekeliling waspada. Pria itu langsung membisukan ponselnya lalu ikut bermain di lapangan bersama yang lain.

****

Vera berjalan di koridor tergesa-gesa sambil memeluk dirinya sendiri. Tadi ada seseorang yang tak sengaja menumpahkan jus ke bajunya, untung saja di lokernya ada baju ganti yang bisa ia pakai.

Sesampainya di depan loker Vera menatap bingung lokernya yang terbuka sedikit. Padahal seingatnya lokernya selalu ia kunci, bagaimana bisa terbuka?

Tangannya terulur membuka pintu lokernya lebih lebar. Vera menjerit kaget melihat bangkai kucing yang hanya kepalanya saja.

Vera menutup mulutnya refleks mundur. Tubuhnya bergetar membuatnya hampir oleng untung saja ada seseorang yang menangkapnya.

"Kamu gak papa?"

''Kak Nando?" Vera langsung menegakkan badannya.

Nando melirik isi loker gadis itu. Nando tak dapat menahan raut terkejutnya.

"Kamu lihat siapa pelakunya?" tanya Nando yang dibalas gelengan oleh Vera.

"Gak tau kak, gue niatnya mau nyari baju ganti eh malah nemu ini."

Nando memperhatikan adek kelasnya itu. Memang sedikit ada noda di baju putih itu membuat Vera pasti risih terlebih nodanya tepat di dada.

Nando melepaskan hoodie-nya lalu memberikannya ke Vera.

"Pakai itu saja, soal loker kamu biar saya yang urus."

"Eh gak usah kak," tolak Vera tak enak namun Nando tetap kekeuh memberikan hoodie miliknya.

"Tidak apa-apa, saya tahu kamu pasti risih jika dibiarkan terus seperti itu."

Vera memasangnya dengan ragu, badan gadis itu tenggelam karena hoodie Nando yang kebesaran. Vera memandang Nando yang terlihat mengirim pesan ke seseorang.

"Makasih kak."

Nando mengangguk sambil tersenyum tipis. Keduanya saling diam beberapa saat sebelum Ozzi tiba-tiba datang dengan baju basketnya yang masih basah karena habis bermain basket.

Ozzi menyugar rambutnya ke belakang. "Napa Do?"

Nando melirik loker Vera membuat Ozzi juga ikut melirik loker itu.

SIAM [NEW VERSION]Where stories live. Discover now