"Makasih banyak ya, Pak, Bu buat waktunya." Keanu berpamitan pada keluarga Nada.
Awalnya ia hanya diajak untuk makan siang di sana. Akhirnya malah menjadi menghabiskan satu hari penuh karena Ben yang keasikan bermain dan dirinya yang sibuk berbicara santai dengan keluarga Nada.
Keanu menggendong Ben yang sudah tertidur lelap. Jam menunjukkan pukul delapan malam. Nada mengantar mereka sampai ke pekarangan rumah mereka.
"Mau saya antar sampai rumah, Pak?" tanya Nada pada Keanu.
Nada tak tahu harus membicarakan apa namun itu hal yang terlintas di kepalanya sekarang karena suasana yang sangat canggung di antara mereka.
Tawa kecil Keanu terdengar. "Saya ga akan nyasar kok Nada," ujar Keanu sambil bercanda.
Nada tersenyum malu mendengar jawaban Keanu. Ia menundukkan kepalanya, tak ingin Keanu melihat senyum bodohnya sekarang.
"Eum, anu Pak—" Ucapan Nada terhenti karena keraguannya.
Jawabannya.
Keanu harus mendengar jawabannya. Pria itu memang tidak menagih jawaban Nada, atau lebih tepatnya belum menagihnya.
Jadi Nada berniat untuk memberikan jawaban itu sekarang, sebelum Keanu datang dan menagihnya. Keanu menautkan alisnya, menunggu ucapan yang terlontar dari bibir Nada.
"Permintaan bapak yang kemarin." Nada akhirnya memberanikan diri menatap kedua mata Keanu.
Tatapannya bertemu dengan kedua bola mata abu-abu milik Keanu yang menatapnya penasaran. Untuk sesaat Nada seperti terhanyut menatap mata itu.
"Nada?" Panggilan Keanu menyadarkan Nada. Ia terdiam dan tidak melanjutkan ucapannya karena sibuk menatap kedua mata Keanu.
"Saya mau bantuin bapak," jawab Nada singkat.
Seulas senyum terukir di wajah tampan Keanu. "Good," gumam Keanu. Ia mengulurkan tangannya.
Nada menatap bingung uluran tangan Keanu yang ada di hadapannya. Tangan itu menunggu jabatan tangan miliknya.
Tangan Nada akhirnya membalas jabatan tangan Keanu.
"Officialy my partner," ujar Keanu.
Jabatan tangan? Kaku banget ya ampun! Pekik Nada tak percaya di dalam hatinya.
Alasan Nada yang mengubah fikirannya di detik terakhir karena Ben yang menangis tadi siang. Rasanya Nada tidak sampai hati membiarkan Ben bersama pamannya yang tampak bodoh mengurus anak kecil.
Setelahnya Keanu berbalik dan berjalan menuju pintu rumahnya. Keanu membaringkan tubuh mungil Ben di kasurnya.
Ia menatap keponakannya itu. Kejadian tadi siang berputar di kepala Keanu. Ketika Ben tiba-tiba keluar dari kamar tempat ia tidur siang, menangis sambil berlari mencari Nada.
Lalu mengatakan ia melihat ayah dan ibunya di dalam mimpi.
"Have a sweetdream, fighter," bisik Keanu. Ia mencium kening Ben lalu memperbaiki letak selimut Ben.
Ben yang menangis di dalam pelukan Nada. Hal itu berputar di kepalanya. Sekarang Ben adalah tanggungannya. Keanu tau siapapun yang akan hidup bersamanya maka harus bisa menjaga Ben juga.
Keanu mematikan lampu tidur kamar Ben lalu menutup pintu kamar itu. Ia berjalan menuju kamarnya. Ada banyak hal yang harus ia fikirkan. Terutama kehidupan ke depan dari keponakannya ini.
Saat melewati ruang keluarga, Keanu menatap sebuah figura berisi foto dirinya dengan Karen. Karen adalah kakaknya yang mana merupakan ibu Ben.
Ia mengusap wajah kakaknya dari foto itu. Keanu tak bisa memungkiri kesedihannya mengingat kakaknya yang tiada itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
All The Way [SUDAH TERBIT]
ChickLitSherenada tidak pernah ingin berhubungan dengan pria menyebalkan seperti atasannya yang selalu membuatnya lembur berhari-hari hingga seseorang makhluk kecil bernama Benjamin memaksanya melakukan hal itu. Sekeras apapun Sherenada pergi, rasanya sela...