Keanu membawa dua gelas kopi yang baru ia beli masuk ke dalam ruang inap Ben. Ben sudah tertidur lelap dan Nada yang masih duduk di sisi kasur Ben.
"Maaf, saya ganggu waktu kamu lagi." Keanu menyerahkan gelas kopi di tangannya kepada Nada.
"Kayaknya udah kebiasa juga pak sekarang." Nada setengah tertawa menimpali Keanu. Antara ia sedang bercanda atau memang ingin menyindir Keanu yang belakangan senang menyulitkannya.
Keanu menatap tangan mungil Ben yang menggenggam jemari Nada. Mungkin karena Ben kehilangan sesosok ibu, ia malah menjadikan Nada seperti ibu yang seharusnya ada untuknya.
Itu yang terlintas di benak Keanu ketika memikirkan mengapa Ben nampak sangat terikat dengan Nada.
"Saya kira dua minggu ini aman-aman aja, Pak," ujar Nada.
Dua minggu tanpa berhubungan dengan Keanu atau Ben dan Nada merasa ia sudah bisa terlepas dari mereka. Ternyata Nada salah.
"Aman sih Nad sampai tiba-tiba Ben demam sama batuk-batuk terus pake sesek nafas gitu. Saya kira dia kenapa kemarin."
Keanu mengingat saat suhu tubuh Ben naik. Batuk-batuknya terdengar sangat parah seperti sesuatu sedang menggaruk tenggorokkan anak itu dan Ben menangis mengatakan susah bernafas serta dadanya yang terasa sakit.
Rasanya Keanu sangat panik dan takut. Awalnya ia hanya membuat kompres di dahi Ben karena anak itu demam. Lalu mendengar tangis Ben karena dadanya yang sakit, Keanu langsung membawa Ben ke rumah sakit.
"Penyakit bronkitis akut gini umum kok Pak buat anak-anak. Pasti Ben cepet sembuhnya nanti."
Nada sangat paham dengan penyakit ini. Dirinya mengalami bronkitis akut saat duduk di bangku sekolah dasar. Hari pertama sekolah dan Nada menghabiskannya di rumah sakit.
Keanu menarik kursi duduknya ke samping kursi Nada yang berada di sisi kasur itu.
"Jadi apa yang kamu lakuin biar Ben nurut kaya gitu?" tanya Keanu tiba-tiba.
Kening Nada berkerut akan pertanyaan Keanu yang terkesan tiba-tiba dan sangat random baginya.
Apa ini bagian dari ngebantu Killer Bee buat ngurus Ben? Parenting Class by Sherenada Oceana. Gumam Nada sendiri.
"Negosiasi, I think?" jawab Nada. Ia menyeruput es kopi dari sedotan gelasnya.
"Negosiasi?" tanya Keanu berbalik. Nada menganggukkan kepalanya.
Benar, Nada cukup banyak melakukan negosiasi dengan Ben. Memintanya melakukan sesuatu sebagai ganti dari permintaannya.
Tapi rasanya terkadang juga ia memintanya dan Ben langsung menurut atau malah Nada yang mengalah. Tidak juga. Nada lebih banyak mengalah sebenarnya.
"Contohnya?" tanya Keanu.
Nada tampak berfikir sejenak. Mereka tidak akan meributkan hal kecil seperti mainan atau di mana harus makan. Nada yakin Keanu tidak bermasalah mengiyakan semua permintaan Ben akan dua hal itu.
"Biasanya apa yang buat Ben ngotot sama bapak?" tanya Nada.
"Waktu main sih. Saya ga punya waktu main banyak kecuali akhir minggu. Jadi malam-malam Ben suka ngajak saya main." Keanu kini menatap Nada yang duduk di sebelahnya.
"Bisa kayaknya, Pak. Negosiasi biasanya kan mengganti sama yang lain. Mungkin waktu bapak ga bisa, boleh negosiasi akhir minggu bapak jalan-jalan kemana sama Ben. Atau ngelakuin apa yang Ben suka," papar Nada.
Keanu tidak pernah melakukan hal itu. Jika ia memang bentrok dan Ben yang tak mau ditinggal, biasanya ia akan membawa Ben. Atau jika bisa ditunda maka ia akan menunda pekerjaannya
KAMU SEDANG MEMBACA
All The Way [SUDAH TERBIT]
ChickLitSherenada tidak pernah ingin berhubungan dengan pria menyebalkan seperti atasannya yang selalu membuatnya lembur berhari-hari hingga seseorang makhluk kecil bernama Benjamin memaksanya melakukan hal itu. Sekeras apapun Sherenada pergi, rasanya sela...