[✅] Gara-Gara TOD || MEANIE

Ø8 : rela sakit tiap hari kalo kamu yang rawat

Pada akhirnya Mingyu benar-benar menginap di tempat Seungcheol. Tempat Seungcheol memang ada 4 kamar jadi Mingyu tidak perlu khawatir akan tidur di sofa akhirnya. Rumah Seungcheol dan Wonwoo sendiri memang cukup sepi mengingat keduanya tinggal jauh dari orang tua. Sejak orang tua mereka pindah ke luar daerah, keduanya dituntut mandiri karena tidak ada yang bisa mereka andalkan selain saling mengandalkan satu sama lain. Untungnya mereka jarang bertengkar. Seungcheol yang sebagai kakak selalu berusaha mengalah bahkan memberikan perhatian lebih untuk sang adik yang pada dasarnya tidak seperti anak laki-laki lain. Jika anak laki-laki lain dilahirkan kuat, Wonwoo sendiri tidak cukup kuat seperti laki-laki pada umumnya. Bisa dikatakan Wonwoo adalah orang yang lemah. Wonwoo memang lahir premature diusia kandungan yang baru menginjak awal 7 bulan namun dengan keadaan tubuh lengkap tanpa cacat. Sayangnya hal itu membuat tubuh Wonwoo lebih lemah daripada laki-laki lain.

Wonwoo mudah sakit dan ada beberapa hal yang menjadi sesuatu yang sangat dia takutkan atau kita sebut trauma. Wonwoo tidak bisa berada di tempat yang terlalu gelap karena dia pernah tanpa sengaja terjebak di lift ketika keluarganya masih tinggal di apartment. Usia Wonwoo yang saat itu sekitar 10 tahun. Keadaan gelap serta membutuhkan waktu hampir dua jam ketika lift berhasil diperbaiki. Tidak ada luka serius tapi sejak saat itu Wonwoo mulai merasa takut berlebihan jika dia sendirian ditempat gelap dan ketika berada didalam lift sendirian. Dokter menyatakan hal tersebut memberikan trauma baginya. Kejadian itu yang akhirnya membuat mereka pindah ke rumah yang sekarang.

Wonwoo juga tidak pernah naik bus karena alasan dia pernah mengalami kecelakaan ketika naik bus saat menuju sekolah. Wonwoo dirawat hampir sebulan dan tidak sadarkan diri selama empat hari lamanya. Ajaib bukan? Seakan Wonwoo selalu hampir mati dalam beberapa kesempatan namun selalu selamat. Karena beberapa hal itu Wonwoo selalu dimanja oleh ibu mereka. Sangat dimanja. Ketika orang tua mereka akan pindah ke luar daerah karena tugas kerja ayahnya, orang tua Wonwoo memaksanya untuk ikut karena tidak yakin Wonwoo bisa hidup tanpa mereka. Tapi Seungcheol menjadi orang yang meyakinkan orang tua mereka bahwa dia bisa menjaga Wonwoo. Itu alasan mengapa Seungcheol bahkan hampir menangis ketika mendapati Wonwoo dan Mingyu keluar dari gedung malam itu.

Kembali ke waktu dimana Seungcheol, Wonwoo, Mingyu dan Jeonghan kini duduk berhadapan di meja makan. Jeonghan yang memasak, dibantu Seungcheol. Sedangkan Wonwoo terlalu sibuk mengurus Mingyu.

"Tar gua ama Dava ke apartment lu ambil baju buat lu. Lu kagak pindah apartment mendadak kan tem?" Seungcheol yang lebih dulu membuka pembicaraan dengan tangan yang memegang sendok di atas piring keramik putih.

"Yakali baru juga seminggu yang lalu bang lu ama yang lain ke apartment gua masa iya tiba-tiba pindah.." Sahut Mingyu yang mendapat kekeh pelan dari Wonwok dan Jeonghan.

"Ya siapa tau lu lari dari reintenir kan" Seungcheol yang memang berniat bercanda memberikan tawa kecil ke arah Mingyu yang memutar matanya malas.

"Kagak elah bang. Ngapain ngutang kalo Tiffany ama Yunho masing-masing kerja. Tinggal minta kagak ribet. Selama gua kagak minta mereka rujuk apapun pasti dikasih.." Mingyu berniat membuat candaan dengan hal itu tapi Seungcheol, Wonwoo dan Jeonghan malah terdiam menatap prihatin ke arah Mingyu. Mingyu bahkan memanggil kedua orang tuanya dengan nama tanpa kata Mama-Papa atau Ayah-Ibu.

"Batu gunting kertas dulu.. Yang kalah cuci piring yaa.." Wonwoo yang menyadari suasana menjadi cukup canggung langsung mencari topik untuk mencairkan suasana.

"Oke!!" Jawaban semangat keluar dari bibir Jeonghan sementara dua anak adam lainnya mendengus malas.

"Batu gunting ker~~~tas!!"

Kertas-Kertas-Batu-Kertas

Mingyu menjadi yang paling sial karena langsung kalah bahkan baru putaran pertama. Pemuda tan itu langsung menepuk jidatnya karena merasa sangat sial.