File 13: Operasi Penyelamatan Sandra

34 4 0
                                    

Ardi, Letnan Rudy beserta sebagian anak buahnya bergerak maju menuju lokasi BK 201, sementara sebagian yang lain nya membawa Yahya dan Komplotannya ke markas.

Ardi mengambil rute yang berbeda dari Satuan polisi khusus itu dan bergerak seorang diri. Baginya sendirian lebih terasa nyaman karena ia sudah terbiasa. Sekitar 500 meter dari posisi target Ardi melihat Gerry  terkat disebuah pohon bersama kedua anak buahnya, tak jauh darinya seorang serdadu berambut pirang  berjalan mondar mandir disamping api unggun. Meneteng senapan dan mengawasi keadaan sekitar.

Sebuah tenda didirikan  beberapa meter dari api unggun dan 4 orang berjaga di setiap sisinya. Ardi memakai kacamata inframerah yang diberikan Letnan Rudy untuk memeriksa banyaknya orang yang berada di dalam tenda  Figur berwarna merah muncul dalam jalur penglihatannya. Tetapi anehnya hanya ada satu orang didalam tenda dan ia tidak dapat menemukan keberadaan anak itu.  Ardi  berusaha mendekat. Mencari celah untuk bisa menyelamatkan sandra diam-diam.

Di sisi Lain Letnan Rudy dan pasukanya bersembunyi di blik pepohonan sambil mengawasi situasi.
Letnan Rudy melihat seseorang keluar dari dalam tenda, seorang pria berpakaian serba hitam dengan mantel hitam di pundaknya.  Ia memutar Pistol di jari telunjuknya  sebelum dengan kecepatan kilat Ia menodongkan Pistolnya dan menembak tepat ke arah Letnan Rudy yang mengintip dari balik Pohon.

Letnan Rudy tersentak, tetapi Ia masih sempat menghindar. Peluru itu menggores pipinya dan berdarah. Detik berikutnya rentetan tembakan senapan otomatis terdengar. Memecah malam dari keheningan. Ardi segera bergerak dari tempatnya. Memanfaatkan pertempuran untuk menyusup masuk. Secepat kilat Ardi melompat dari kegelapan dan mengunci leher serdadu berambut pirang yang berada dalam posisi siap tembak. Ia membuat Pria pirang itu tak sadarkan diri dengan memukul tengkuknya.

Gerry yang melihat Ardi datang tersenyum kemudian memakinya.

"Kau telat! Dasar Sialan."

"Berisik! Diamlah. Biarkan aku melepas ikatanmu dasar payah."

Ardi melepaskan ikatan Gerry dan kedua anak buahnya yang masih tak sadarkan diri, kemudian menamparnya, membuat mereka berdua terbangun karena kaget.

Mereka berempat bangit dan pergi menjauh selum sebuah tembakan tiba-tiba diarahkan kepada Ardi. Ia menunduk berguling ditanah dan berbalik, disana sosok Threten berdiri, memandang dengan tatapan dingin kearah Ardi. Ketegangan terjadi diantara mereka berdua sementara Adi mengambil pistolnya dan bersiap untuk konfrontasi. Tetapi kemudian cahaya menyilaukan muncul diantara mereka berdua, refleks Ardi menutup matanya dengan lengan, begitu pula Gerry dan Threeteen.

Sebelum cahaya Flasbang itu memudar seseorang menarik tangan Ardi dan berteriak mundur. Suara itu adalah milik Letnan Rudy.

Mereka pun berlari sejauh mungkin dari tempat itu, anehnya musuh tak mengejar seolah-olah membiarkan mereka lolos. Setelah berlari cukup jauh Letnan Rudy menemukan sebuah gua kecil yang tersembunyi di balik semak-semak dan menjadikannya tempat berlindung.

Gerry dan beberapa pasukan mendapat pertolongan pertama pada luka mereka, untuk sejenak menarik nafas lega lalu beristirahat sambil Menjelaskan apa yang terjadi kepada Ardi yang dengan geram segera meninju pipi Gerry.

"Apa yang sebenarnya otak bodohmu pikirkan?" Ardi mencengkram kerah Gerry dan dengan kasar menariknya hingga berdiri.

Gerry hanya bisa tertunduk diam membiarkan Ardi memarahinya. Karena ia tahu semua itu memang salahnya. Tak ada pembelaan yang dapat ia ajukan sekarang.

"Tenanglah Agen Ardi, marah di saat seperti ini hanya akan memperburuk keadaan. " Kata Letnan Rudy melerai
Ardi mendorong Gerry dan membuatnya jatuh, kemudian dengan geram meninju dinding gua yang dingin, berusaha menenangkan amarahnya yang Memuncak.

Missing FileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang