Part 18

300 12 0
                                    

Hadirmu akan menjadi cerita terindah sepanjang hidup dan matiku🎶

HAPPY READING BEBS💙

"Kamu yakin mau sekolah?" tanya Firli cemas.

Angkasa mengangguk mantap, "Aku mau jagain kamu" sahutnya.

Firli terdiam dia merasa bersalah telah membohongi Angkasa, yang Firli harapkan sekarang semoga saja masalah kemarin tidak sampai ke telinga Angkasa.

"Li kok bengong, mikirin apa" tanya Angkasa lembut.

"Nggak kok aku cuma khawatir aja sama kamu Sa" elak Firli.

Angkasa tersenyum, "Aku udah baikan kok"

"Eh...lo berdua mau naik apa, yakali jalan kaki" tanya Galen.

"Bertiga aja noh Sa bareng Aldo sama Deny" celetuk Zen.

"Goblok. Lo kira gue cowok apaan!" sewot Angkasa ngegas.

"Sa ngomongnya" tegur Firli.

Angkasa menyengir kecil, "Khilaf Li"

"Gue udah nelpon supir gue kok jadi aman" sahut Firli.

Tak lama sebuah mobil mercy berwarna putih berhenti tepat di depan mereka. Seorang pria paruh baya muncul berpakaian abu-abu khas seorang driver.

"Selamat morning non"

Firli tertawa kecil, "Morning pak Jaja"

"Anterin ke sekolah ya" titah Firli.

"Siap non"

Firli membantu Angkasa masuk ke dalam mobil dengan telaten.

"Kuy berangkat" ajak Firli.

Mobil milik Firli melaju meninggalkan halaman basecamp dibelakang diikuti anak-anak Tiger. Kebanyakan dari mereka bersekolah di Nusa Indah dan ada beberapa yang sekolah di Gemilang.

"Li, makasih ya" ujar Angkasa menggenggam tangan Firli.

"Buat apa Sa" tanya Firli.

"Buat semuanya" sahut Angkasa. "Awalnya aku ragu sama perasaan kamu buat aku Li, tapi sekarang aku yakin kamu yang terbaik" ujar Angkasa mengecup punggung tangan Firli.

"Sama-sama Sa!" Firli mengusap lembut wajah Angkasa.

"Firlia Dyandra Atmajaya" panggil Angkasa dengan nama lengkap Firli.

"Iyaa"

"Kamu pemilik saham terbesar dihati aku" ujar Angkasa tersenyum tulus.

Firli mengulum bibirnya menahan senyum, setiap kata dan perbuatan manis cowok itu membuat Firli yakin Angkasa layak dipertahankan.

Angkasa menatap dalam manik mata Firli yang selalu membuat Angkasa nyaman. Tidak ada terbesit sedikitpun rasa bosan terhadap gadis itu, seperti yang pernah dia katakan pada Galen Firli itu rumahnya tempat kemana ia harus pulang dan menetap. Perhatiannya, tutur kata lembutnya, dan kasih sayangnya membuat Angkasa yakin Firli memang pantas diperjuangkan.

"Non sudah sampai" ujar Pak Jaja.

Firli mengangguk, "Iya pak, oh...ya nanti jemput ya pak"

"Siap non"

Keduanya lantas turun dari mobil, Angkasa menggendong tasnya sebelah lalu menggandeng tangan Firli. Wajah Angkasa seketika langsung datar tidak ada tatapan lembut dan manis seperti saat masih di dalam mobil. Dua remaja itu selalu menjadi sorotan para murid Nusa Indah, Angkasa si most wanted dan Firli si smart girl Nusa Indah.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang