3

2.5K 361 364
                                    

•VOTE
•KOMEN

Masih aku benerin, jadi maklum kalau masih banyak kesalahan dalam penulisan.

Bryan maupun Safa, dua anak itu mengintip orang tuanya bermain basket. Jarang sekali Bryan berada di rumah saat sore hari. Sementara Safa, biasanya perempuan itu menggibahkan idol Korea bersama Tata.

Bryan menatap adiknya yang melamun, lelaki itu menatap tak acuh, tapi semakin diperhatikan adiknya itu malah tersenyum sendiri membuat Bryan bergidik ngeri. Semakin lama Safa tertawa dan menggeplak bahu Bryan. Bryan menatap adiknya lalu memejamkan matanya sembari melafalkan ayat kursi.

"Bang, lo kenapa?" tanya Safa pelan.

"Anda sopan saya curiga! Lo bukan Taman Safari yakan? Jangan dekat-dekat gue! Iman gue masih lemah! Jangan godain gue!" ucap Bryan sedikit menghindar.

"Kenapa, Bry?" tanya mama nya.

"Taman Safari kesurupan, Ma!" jawab Bryan.

"Sana makan!" suruh papanya.

Bryan mengernyitkan keningnya heran, bagaimana bisa orang tuanya malah menawari makan pada jin ditubuh adiknya? Bryan semakin menduga jika orang tuanya ikut kesambet.

"Pa, gue mau ke tempat Arga, yang adem ayem anti Safa Safa club," pamitnya lalu beranjak pergi.

Seperti biasanya, rumah Arga sudah berisikan manusia langka bernama Gevano. Sangat-sangat bersyukur tidak ada Tata disana. Rumah Arga memang hanya ditinggali dirinya sendiri, itupun Arga jarang pulang ke rumahnya.

"Tumben baru kesini, Bry?" tanya Vano.

"Adik gue kesurupan," jawab Bryan.

"Kesurupan versi dia gimana? Teriakin nama biasnya?" tanya Vano dengan antusias.

"Aaa Jaemin! Omo jinjja! Sarange! Annyeonghaseyo! Uringan!"

"Lo kenapa sih, Van?" tanya Bryan.

Baru saja Bryan hendak duduk, teriakan Tata membuatnya mendesah pelan. Arga memang tinggal sendiri, tak heran lagi jika Tata berteriak di rumah Arga seperti rumahnya sendiri.

"Ta, lo ngapain ke sini Maghrib gini? Kita lawan jenis," ujar Vano.

"Gue tu mau ngasih makanan, dari mamanya Arga," jawab Tata kesal.

"Taruh!" ucap Arga datar.

"Arga! Kamu balas chat Tata cepet banget, Arga udah mulai suka ya sama Tata?" tanya perempuan itu.

Arga acuh tak acuh kepadanya, bahkan laki-laki itu malah memasang earphone di telinganya.

"Bales chat cepat bukan berarti suka, emang kebetulan aja lagi pegang hp," jawab Vano.

"Tumben, emang dibales apa sama Arga?" tanya Bryan.

"Orang si Arga jawabnya, singkat, padat, jelas, dan menukik," jawab Vano.

"bct," sambungnya.

"Saran aja, lo jangan terlalu menyakiti cewe," nasihat Bryan dengan tampang sok bijak.

Arga yang mendengar samar-samar menaikkan satu alisnya.

"Ntar lo dijadiin tokoh antagonis dalam novel," jawab Bryan santai.

"Biar," jawab Arga singkat.

"Nih anak, seneng terkenal dengan keburukan," ucap Vano.

"Fiksi," balas Arga dan langsung beranjak pergi.

"Kan bisa dikasih tulisan, DIAMBIL DARI KISAH NYATA SEORANG PENULIS!" teriak Bryan.

"Yaudah, gue mau pulang dulu. Babay!" pamit Tata.

Bryan's Where stories live. Discover now