15. Hanahaki Disease

222 79 33
                                    

"Hanahaki itu apa?"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Hanahaki itu apa?"

Detakan tak nyaman begitu saja hadir dalam dada Yeonjun. Menolak mengeluarkan reaksi gelisah yang kentara, lelaki itu hanya memutuskan terdiam sembari mati-matian menyembunyikan gusar.

Valda sempat mengernyitkan kening sebelum jadi merampas pelan buku asing itu dari tangan Yeonjun. "Kemarikan," katanya, merasa aneh dengan diamnya Yeonjun yang tiba-tiba. "Aku sudah menduga kau juga sama tidak tahu. Dari pada menunggumu terus terdiam begitu, lebih baik aku mencari tahu sendiri dari dalam sini," cibirnya, memandang agak kesal.

Kemudian berdeham tepat sebelum mulutnya mulai membacakan apa yang tertulis di buku tua itu. "Seulas senyum tak kunjung sirna, saling menopang mengirimkan harapan secara percuma. Percaya. Defenisi cinta tidaklah sesederhana itu saat kau telah melangkah masuk ke dalamnya." Sejenak Valda menjeda, memasang raut keheranan sambil kembali merengek malas. "Buku apa, sih, ini?"

"Lanjutkan saja membacanya."

Valda langsung terdiam, sudah dengan raut siap melayangkan tinju kalau saja situasinya tidak seserius sekarang. "Baiklah, sabar. Tulisannya kecil-kecil dan kertasnya sudah usang, mataku sakit, tahu."

"Cepatlah."

"Sabar!" Sekilas memelototi Yeonjun, Valda kembali memfokuskan atensi pada lembar pertama buku itu. "Berjumpa dengan persoalan krusial dalam sebuah drama, yakni soal hati. Terjebak dalam gerilya pada labirin perasaan, bersujud pada fortuna sebab jiwa mana pun menghendaki yang sejati. Menolak berpaling kemudian, kau akan segera tahu bahwa yang murni ialah tak terpisahkan ruang dan waktu." Gadis itu kemudian menghela napas jengah. "Ah, aku tidak paham. Aku menyerah dengan buku ini!"

"Hei, baca dulu sedikit lagi!"

"Percuma, memang kau paham maksudnya?"

"Lihat ini." Yeonjun menunjuk pada satu baris kalimat singkat di bawah paragraf yang dibacakan Valda barusan.

Langsung saja Valda membacakan apa yang tertera di sana. "Hanahaki adalah hukuman, perwakilan sebuah duka. Hah? Maksudnya apa?"

Gadis itu sudah memasang ekspresi hampir menangis, sementara Yeonjun sempat termenung untuk memikirkan; Apa Jungkook juga menderita penyakit itu? Untuk apa menyimpan buku soal hanahaki di luar pengetahuan Choi Valda, kekasihnya sendiri?

"Aku heran kenapa Oppa memiliki buku aneh seperti ini?"

"Kau betulan tidak tahu, dia punya ini?"

Valda mengangkat kedua bahunya. "Sangat tidak tahu. Bahkan, setahuku Jungkook Oppa bukan tipe orang yang suka baca buku, apalagi kalau sudah usang begini." Mendapati Yeonjun hanya mengalihkan pandangan tak nyaman darinya, Valda hanya bisa lanjut mengeluh. "Hanahaki, hukuman, duka atau apapun itu—aku tidak mengerti maksudnya apa!"

"Aku tahu apa itu hanahaki."

Valda buru-buru menaruh tatap pada manik Yeonjun, mencari-cari titik keseriusan dari sepasang netra yang berpendar kelam milik pemuda itu. "Kau serius?"

Adolescentحيث تعيش القصص. اكتشف الآن