Chap.3 (Penyakit)

1.2K 94 23
                                    


Hola,hola,hola...Semua,kembali lagi dengan aku,Adnyana Author amatiran yang coba" buat fanfic...Oklah,tanpa basa - basi lagi,mari kita cap cus ke chapternya
.
.
.
.
Happy reading
My friends
.
.
.
.
.

Elemental Dreams
(Penyakit)



Di Suatu Tempat

Di dalam sebuah rumah besar,terdapat dua insan yang sedang membicarakan sesuatu yang penting

"Apakah benar keluarga itu yang telah membuatku menderita,paman?"

"Ya, benar sekali nak, keluarga mereka yang telah membunuh kedua orang tuamu dan membuang mereka di gudang perusahaan kita"

"Apakah paman tahu siapa nama salah satu anak di keluarga itu?"

"Ya!"

"Salah satu anak mereka, bernama"

"Halilintar!"








Kediaman Elemental Sibling

Gempa sedang mondar - mandir kesana kemari dengan wajahnya yang memperlihatkan kekhawatiran tingkat tinggi

Sementara saudara lainnya sedang duduk di sofa sambil merenung dan berwajah lesu,tidak ada yang berkutik maupun mencairkan suasana

1 jam berlalu, dokter akhirnya keluar dari kamar Halilintar, ketika dokter menuruni tangga Gempa dan yang lainnya langsung menghampiri dokter

"Dok,gimana keadaan Kak Hali???"Tanya Taufan mewakili yang lainnya

"Maafkan saya jika mendadak mengatakan ini,tapi kalian harus membawanya ke rumah sakit sekarang,keadaannya memburuk"Ucap dokter dengan tegas

Yang lainnya sangat khawatir dengan situasi seperti ini dan langsung membuat keputusan untuk membawa Hali ke rumah sakit

Skip time

Sesampainya di rumah sakit,semua kecuali Hali duduk di kursi tunggu. Hening, satu kata untuk mencerminkan situasi saat ini.

Sudah satu jam berlalu, namun dokter belum juga menampakkan batang hidungnya. Itu yang membuat semuanya tambah khawatir. Sampai akhirnya Gempa menyuruh Blaze, Ice, Thorn, dan Solar untuk pulang. Sedangkan Taufan dan Gempa akan menunggu Hali.

Gempa Pov On

"Takut"

"Itu yang kurasakan saat ini. Bukan aku saja, tapi semua adik bahkan kakakku yang biasanya ceria ikut mendung kali ini."

"Aku sangat khawatir akan Kak Hali, terakhir dia seperti ini 5 tahun yang lalu. Mengapa hari itu terulang lagi. Aku tidak mau Kak Hali seperti dulu."

"Walau dingin, Kak Hali selalu menjadi tameng untuk keluarga ini. Ibu kami meninggal, saat itu Kak Hali bisa menahan keterpurukannya. Namun, setelah mendapat kabar bahwa ayah menghilang dan tiba - tiba masuk penjara, Kak Hali mulai menyendiri dan jarang makan, walau aku sering masak makanan kesukaannya. Kak Hali tambah terpuruk ketika mendengar Tok Aba meninggal setelah kejadian penangkapan ayah oleh polisi. Aku takut Kak Hali akan meninggalkan kami semua"

ELEMENTAL DREAMS Where stories live. Discover now