2| Terjebak

610 101 25
                                    

Author POV

"Aduh!" keluh Akira saat terjatuh tersungkur di rerumputan.

Akira melihat sekelilingnya dengan tatapan asing dan bingung.

"Loh, kok gue ada di pohon-pohon kek gini?" tanya Akira yang masih bingung.

Tiba-tiba saja Akira mendengar suara hentakan kuda, ia menengok ke sana kemari. Yang menjadi ketakutannya sekarang adalah ia sedang terjebak berada di hutan.

"Gue dimana?" tanya Akira frustasi sambil celingak-celinguk.

"Kau siapa nak?" tanya seseorang itu dengan suaranya yang berat.

Akira menengok ke belakang dan ia dapati pria paruh baya dengan bajunya yang unik serta topi besarnya yang terdapat banyak hiasan.

"Siapa juga bapak ini?"

"Nak, kau siapa? Mengapa kau ada di hutan belantara ini?" tanya pria itu.

"Bentar.. ini kok kayak Ahjussi-ahjussi yang ada di drama korea ya? Tapi siapa? Masa ada sih orang di Indonesia pake gituan?"

(Ahjusshi : Paman)

"Kau siapa?" tanya Akira sambil memandang pria itu dan orang-orang lainnya di belakangnya.

"Aku panglima kerajaan dinasti joseon, kau ada di hutan wilayah kekuasaan Joseon sekarang," jelas pria berparuh baya itu.

"A--apa?!"

"Mampus gue! Gue terjebak di berabad-abad yang lalu?!

"Nak kau siapa? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya?" tanya Ahjussi itu heran

"Akira," jawab Akira ragu.

Akira POV

"Kenapa nama dan penampilan mu beda? Kau gadis dari dinasti mana? Apa itu benda yang menutupi kepalamu?" tanya ahjussi itu bertubi-tubi sambil menunjuk hijab ku.

"A--aku dari masa depan, tahun 2021" jawabku ragu.

Seketika ahjussi dan prajurit di belakangnya menatapku tak percaya sekaligus heran dengan ucapanku barusan.

"Maksudmu, kau dari hari dimana itu belum terjadi sekarang?" tanya Ahjusshi itu lagi.

"Oh hijab, di agama ku kami para wanita wajib memakainya," jelasku lagi.

Dan lagi-lagi Ahjusshi itu dan prajurit di belakangnya terkejut.

"Kau punya agama? Apa itu?" tanyanya lagi.

"Anjir nih bapak-bapak tanya mulu!"

"Eum.. agama itu adalah kepercayaan kuat terhadap yang kita anggap sebagai pencipta semesta ini," jelas ku susah payah terhadap mereka.

"Ah aku tau, seperti percaya akan dewa dan sebagainya kan?" tebak paman itu dan ku balas anggukan.

"Tapi aku menyembah yang lain, bukan dewa," jelas ku secara hati-hati.

Different Time [KTH] ✓Where stories live. Discover now