--Geminorum 1--

1.1K 283 300
                                    

Untung Cantik

_____

"PRICY!!"

Gadis yang dipanggil Pricy itu menoleh dan memutar kedua bola matanya malas.

"Hehe."

"Suara lo cempreng amat, menggelegar ampe planet neptunus." Pricy menampilkan wajah datarnya, menatap gadis yang kini tengah memegangi dadanya. Sesak nafas mengejar langkah Pricy. "Udah Ra? Udah bisa lanjut jalannya?"

Aurora. Ya itu nama gadisnya. "Dah! Yok!"

Aurora meraih lengan kiri Pricy dan mereka berdua melangkah beriringan menuju kelas.

Pricilla Qeshaun. Sebenarnya Pricilla itu dipanggil Cilla, tapi Aurora memanggilnya dengan nama Pricy katanya nama sayangnya untuk Pricilla.

Iyain aja deh!

Kedua gadis itu memasuki kelas 11 A IPS. Tempat mereka bernaung di tahun ini.

Oke, basa basi cukup sekian. Kita masuk ke cerita. Eh dari tadi udah masuk cerita juga sih ya.

"Kimmyku yang cantik, tampaknya hari ini engkau terlihat begitu ceria. Ada apa ini?" Aurora menggeser bangkunya agar dapat lebih dekat dengan gadis yang ia panggil Kimmy itu. Kimmy duduk di seberangnya.

Kimberly Lashon. Aurora memanggilnya Kimmy. Bukan hanya Aurora sih, Cilla juga memanggilnya begitu dan satu lagi teman Aurora juga memanggil Kimberly dengan nama Kimmy.

Kimberly mengarahkan pandangannya pada Aurora, gadis itu tersenyum ceria.

Aurora mengendus endus ke arah Kimberly. "Tampaknya ada bau bau sesuatu yang ehem ehem."

"Ehem ehem pala lo!" Cilla menjitak pelan kening teman sebangkunya yang tak lain adalah Aurora. "Ambigu!"

"Yeu, otak lo noh yang perlu di sampo-in pakai laipboi biar kinclong." Aurora mendengus geli, tak urung melanjutkan acara mengitrogasi Kimberly yang wajahnya tampak semakin cerah hanya dalam satu malam.

"Gu-gue abis..." Kimberly menggantung ucapannya, bermaksud membuat Aurora semakin penasaran. Ia menaik naikkan sebelah alisnya menggoda.

"Lo kenapa sih? Penasaran deh!"

"Penasaran setengah mati nggak lo?" goda Kimberly.

"Heh upil monyet, buruan bilang jangan bikin dede kepo yah!"

"Alay!" celetuk Pricilla. Sudah biasa baginya mendengar segala bacotan seorang Aurora di pagi hari sebelum pelajaran dimulai, karena setelah pelajaran dimulai maka Aurora akan diam.

Aurora itu molor makanya diem, kalo nggak molor ya nggak bisa diem.

"Gue abis beli jepitan rambut warna kuning. Nih tengok! Lucukan?" Kimberly memperlihatkan jepitan rambut bergambar anak ayam yang tertempel di poninya.

Kimberly si maniak warna kuning. Gadis itu tersenyum lebar masih dengan tampang yang bagi si penglihat seakan mengatakan mata-lo-itu-rasanya-pen-gue-colok.

"Oh." Aurora mendengus, kiranya ia akan mendapatkan berita heboh yang menggemparkan karena melihat senyum cerah dari Kimberly. Ternyata oh ternyata hanya karena jepitan rambut anak ayam yang baru ia beli.

Heh, gue kutuk jadi anak ayam aja sekalian mau kagak Kim?

Tak berapa lama kemudian, Aurora melihat penampakkan dari pintu kelasnya, buru buru ia menghampiri penampakkan itu.

"Juwiku sayang!" ujarnya melengking menghampiri gadis yang ia panggil Juwi itu.

"HOI AURORA, SUARA LO ITU BISA NGGAK SI DIKANDANGIN AJA. BE-RI-SIK!" maki Mera si-sekretaris kelas yang garangnya minta ampun. Maklumlah ya!

Prescience (END)Where stories live. Discover now