🌼 O9 🌼

20 11 0
                                    

beberapa jam berlalu. lampu ruang operasi masih menyala hijau, menandakan operasi masih berlangsung.

"kau pasti bisa melewatinya, kak," batin felix yang terduduk di kursi tunggu.

drap drap drap!

deru langkah seseorang dilorong rumah sakit yang sepi terdengar begitu jelas, membuat atensi felix beralih dan mengangkat kepalanya untuk melihat.

"felix," ujar pria itu.

"akhirnya kau datang juga, brengsek," sahut felix dingin.

chris tau jika felix adalah adik ashlyn. ashlyn sering menceritakannya dan menunjukkan fotonya. hanya saja chris belum pernah bertemu dan berbincang dengannya secara langsung.

sambutan felix begitu ia tiba dirumah sakit membuat nyali chris sedikit menciut. pasalnya ia merasa seperti sudah melakukan sebuah kesalahan besar.

"dimana ashlyn?" tanya chris ragu.

felix tersenyum miring. "setelah apa yang kau lakukan pada kakakku, kau masih tidak mengerti?"

chris memperhatikan raut wajah felix yang terlihat tidak bisa dideskripsikan. semua emosi tergambar jelas. kesedihan, kekawhatiran, amarah, bercampur menjadi satu.

karena terlalu lama larut dalam emosi masing-masing, mereka tidak menyadari bahwa lampu ruang operasi telah padam, menandakan operasi sudah selesai.

saat pintu ruang operasi terbuka, barulah mereka tersadar, bergegas menghampiri dokter yang keluar beserta beberapa tim medis lainnya.

"bagaimana kakak saya dok?" tanya felix cemas.

dokter tersenyum kecil. "operasinya berjalan lancar."

felix menghela napas lega, rasanya seolah beban-bebannya hilang.

_________________________________

_________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ONE DAY : 𝐃𝐀𝐈𝐒𝐘 [✓]Where stories live. Discover now