[1] Suami Miliarder Yang Dikirim Dari Surga

Bab 6

Pengemudi? Apakah dia terlihat seperti pengemudi? Dengan alis sedikit berkerut, Lu Heting yang tampan menurunkan matanya dan menatap wajah tersenyum wanita muda itu.

Su Bei terkekeh pelan dan berkata, "Tapi berdasarkan penampilanmu, kamu seharusnya menjadi CEO. Sungguh sia-sia bahwa Anda hanya seorang pengemudi. "

Lu Heting mengangkat alisnya, dan sudut mulutnya melengkung menjadi senyum tipis. Sedikit minat melintas di matanya.

"Kenapa aku?" Sangat jarang bagi Lu Heting untuk memiliki kesabaran seperti itu.

"Karena... kau... kau yang paling enak dipandang di sini." Su Bei terhuyung. Seolah-olah dia sangat mabuk sehingga dia akan pingsan.

Mata Lu Heting menyipit. Wanita muda itu tampak mabuk, tetapi dia tidak bisa mencium bau alkohol dari tubuhnya. Jelas, seseorang telah melakukan sesuatu padanya.

Tapi dia memiliki selera yang baik karena dia datang kepadanya.

"Jadi, bolehkah?" Efek obat pada tubuh Su Bei sudah mencapai puncaknya. Yang dia inginkan saat ini hanyalah tidur dengan pria di depannya ini. Tetapi bahkan jika dia hanya seorang pengemudi, dia masih harus membuatnya setuju dengan cara yang hormat.

"Oke, aku setuju." Lu Heting mengambil kartu identitas dan formulir aplikasi pernikahan yang ditandatangani dari tangannya. Dia kemudian menyerahkannya kepada asisten di belakangnya. "Lanjutkan."

Asisten itu tertegun sejenak sebelum mengambilnya.

Setelah lima menit, dua salinan surat nikah dikirimkan ke Lu Heting.

Dia mengambilnya, mengangkat Su Bei, dan menggendongnya. Dia kemudian berjalan keluar dengan kakinya yang panjang dan kuat dan memasukkannya ke dalam Bentley-nya.

"Ayo pulang," kata Lu Heting kepada pengemudi. Dia kemudian menarik partisi antara kursi depan dan kursi belakang. Su Bei, yang masih dalam pelukannya, terlihat sangat buruk, jadi dia harus segera melakukan sesuatu.

Dengan surat nikah di tangannya, sedikit minat melintas di matanya. Dia sepertinya menyukai apa yang baru saja terjadi.

Dua jam kemudian, Su Bei masih tertidur lelap di pelukan Lu Heting.

Meski keinginannya belum terpuaskan, dia tidak memaksakannya lagi.

Sekarang setelah mereka mendapatkan surat nikah, mereka punya banyak waktu untuk melakukannya lagi.

Sudah dua jam, tetapi Lu Heting memperhatikan bahwa mereka belum mencapai vila keluarga Lu.

Dia mengangkat partisi dan bertanya kepada pengemudi, "Ada apa?"

"Bapak. Lu, ada kecelakaan di depan, dan jalan diblokir. Kami tidak bisa melewatinya. Ada terlalu banyak mobil di belakang kami juga, jadi kami tidak bisa mundur, "lapor pengemudi.

Lu Heting menurunkan partisi lagi dan menatap Su Bei dalam pelukannya. Matanya terpejam, dan ada air mata di sudut matanya. Dia baru saja menangis. Wanita muda yang rapuh!

Dia memeriksa kartu identitasnya. Dia baru berusia delapan belas tahun. Itu berarti dia baru saja berubah menjadi dewasa dan mencapai usia menikah di Negara S. Tidak heran meskipun dia terlihat begitu keras kepala dan berpura-pura akrab dengan urusan cinta, dia masih meneteskan air mata dalam prosesnya.

Saat Lu Heting sedang mengamati wajah kecil Su Bei dengan penuh minat, ponselnya tiba-tiba bergetar. Dia mendapat telepon, dan itu jelas mengganggu tidurnya karena tubuhnya bergerak.

Dia dengan lembut menurunkannya, takut membangunkannya. Kemudian dia keluar dari mobil dan menjawab teleponnya.

Pada saat ini, seluruh jalan layang penuh sesak. Sejak mereka terjebak, banyak orang turun dari mobil mereka untuk merokok dan mengobrol. Jadi langkah Lu Heting tidak mengganggu.

Su Bei terbangun ketika dia keluar dari mobil.

Dia melihat sekeliling, bertanya-tanya di mana dia bisa berada. Kemudian dia duduk, menggosok matanya, dan mengingat semua yang terjadi dengan linglung.

Di Biro Urusan Sipil, dia telah menghentikan Lu Heting, pengemudi keluarga Lu, yang baru dia temui dua kali sebelumnya, dan memintanya untuk berhubungan seks dengannya.

Apakah sudah berakhir sekarang?

Dia mendesis lembut ketika dia merasakan sakit. Itu benar-benar bukan pengalaman yang baik sama sekali.