δύο

86 62 10
                                    

Malam ini hanyalah malam lain bagi seorang lelaki untuk berkeliaran sendirian di luar rumah, bagaimana ia bisa lupa berterima kasih pada pergelangan kakinya yang masih diperban untuk memperburuk keadaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini hanyalah malam lain bagi seorang lelaki untuk berkeliaran sendirian di luar rumah, bagaimana ia bisa lupa berterima kasih pada pergelangan kakinya yang masih diperban untuk memperburuk keadaan. Kenangan pesta makan malamnya masih tertinggal, ia rasa ia tidak akan mencoba untuk mengendarai mobil yang menyebabkan kecelakaannya itu.

Pikiran terusik oleh dering telpon rumahnya, "halo?" tanyanya dengan nada serak.

"Halo Al, bagaimana kabarmu?" lelaki yang paling ia benci berbicara di ujung telpon.

"Ya, aku baik-baik saja." Lelaki kecil itu tidak akan peduli tentang kabarnya. Pertanyaan tadi hanya sebagian prinsip formalitas keluarga.

"Al, aku mendengar kalau kau kecelakaan, benarkah?" ucapan nya terjeda, "aku sudah sampai di depan halaman rumahmu. Kupikir kau tidak keberatan, jika aku tinggal di rumahmu."

"Apa? Kau sudah di depan rumah? Apa kau sendiri saja?" tanya lelaki itu sembari mengintip melalui tirai lantai dua.

Lelaki yang menelponnya tadi adalah Alukard. Ah, seharusnya tidak dikatakan di sini jika dia adalah lelaki melainkan bocah. Alukard adalah bocah tengik yang menyukai kerusuhan. Lelaki ini membenci Alukard karna bocah itu sangatlah menyebalkan. Dia bersikap benar-benar seperti bocah kecil. Dia sangat suka menganggu orang, bahkan ketika mereka tidur.

Alukard adalah tipe orang yang cukup tidak bisa diam. Dan lelaki ini benci akan hal itu. Mengingat profesinya adalah sebagai Profesor, dia tak punya waktu untuk mengurusi bocah seperti Alukard. Dan apa itu tadi?!

Alukard datang kemari? Ah, sudahlah. Mungkin rumah ini tidak akan disebut rumah jika Alukard telah menginjakkan kaki ke dalamnya.

"HEY, ALDEBARAN. BUKA PINTU!" teriak Alukard di ujung telpon, dan terdengar juga di lantai bawah.































-
-

Ada ketukan di pintu disertai suara menggelegar. Aldebaran tidak berharap iblis kecil datang secepat ini. Lelaki itu membuka pintu untuk mengungkapkan...

tidak ada siapa-siapa? Wow, angin bertiup. Aldebaran mengambil langkah kedepan untuk melihat-lihat.

"BOO!" Lelaki itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh akibat kaget.

"Sial," umpatnya. Alukard terkekeh dan membantu lelaki tinggi itu untuk berdiri.

"Aku bisa melakukannya sendiri."

"Kamu tidak pernah berubah, masih sama keras kepala, ya?" Ini baru 3 tahun, bagaimana Aldebaran bisa mengubahnya segera? Jika bocah itu melupakannya, izinkan Aldebaran memberitahu nya bahwa terakhir kali mereka bertemu adalah 3 tahun yang lalu. Dan ya, Alukard lebih muda darinya.

"Aku hanya tidak—"

"Mendesak orang, hobimu juga tak berubah."

"Terbiasalah." Alukard hampir menertawakan kata-katanya, ugh dia mengambil hampir setiap kesempatan untuk membuat Aldebaran kesal.

"Oh hey, siapa dia?" Aldebaran melirik ke arah seorang gadis yang berdiri di belakang Alukard. Lelaki itu membiarkan mereka masuk.

"Dia, temanku. Izinkan kami tinggal di sini," kata Alukard sembari menarik lengan Alice.

"Ah, kukira dia kekasihmu. Akhirnya aku ingat kembali jika orang sepertimu itu tak mungkin punya kekasih," kata Aldebaran.

"Dasar!"

"Hm, kenapa kau membawaku kemari?" tanya Alice.

Alukard membalikkan badan, lupa dengan tujuannya membawa gadis itu ke tempat Aldebaran. Mereka duduk di tengah ruangan, menghadap satu sama lain.
"Kami baru saja melarikan diri dari panti. Kau tahu kan, jika itu adalah tempat penyiksaan?" Alukard berucap sembari melirik Aldebaran.

"Ya, aku tahu. Lalu kau memintaku untuk menyalurkan tempat tinggal, begitu?" tanya Aldebaran.

Alukard mengangguk tersenyum. "Boleh, bukan? Aku meminta ini dengan sopan, tidak seperti biasanya." Alukard menatap Aldebaran singkat, "aku ingin hubungan kita seperti keluarga biasanya, boleh kah?"

Aldebaran terdiam. Tak biasanya dia mendengar Alukard berkata panjang seperti itu. Terlebih lagi caranya berbicara tampak sangat dewasa.

"Iya." Aldebaran menatap Alice. "Jadi Nona, siapa namamu?" tanya Aldebaran.

"Alice Hwang. Aku temannya, Alukard."

"Ah, namamu sangat bagus. Tak kalah dengan orangnya," goda Aldebaran.

Alukard berdecih, "ingat Lisa mu."

Aldebaran tertawa, "Aku akan tidur di kamarku, kamar Alice adalah kamar di sebelahku. Lalu kamarmu, ada di depan kamarku."

Alukard terkekeh, "tunggu, ada sesuatu yang ingin ku katakan."

Aldebaran menaikkan alisnya, "hm?"

"Apakah kau tak makan malam? Kebetulan aku sangat lapar, " ujar Alukard memegangi perut.

"Tidak lapar. Masak sendiri, jika kau lapar. Namun, jika Alice lapar, katakan padaku." Aldebaran beranjak pergi menaiki tangga.

"Hah? Apa-apaan itu?!"

Alice tertawa. "Hai kau!" bentak Alukard.

"Kau lucu," kata Alice.

"Hm, aku tak lucu. Aku keren!"

Alice kembali terkekeh. "Ngomong-ngomong, kita belum terlalu mengenal. Lalu kenapa kau mengikutiku dan membawaku kemari? Kau bahkan tak menjawab pertanyaan ku tadi." Alice mengerucutkan mulut.

"Hm, aku hanya khawatir. Maaf sebelumnya, ku dengar kau tak punya keluarga bukan?"

Alice mengangguk cepat. Dia benar-benar tak sedih tentang itu, Alice bahkan merasa senang. Tidak ada keluarga, tak akan ada yang merepotkan dan direpotkan.

"Ya, makanya aku mengajakmu kemari. Jika bukan karna aku, mungkin kau sudah menjadi makan malam para serigala di luar sana," kata Alukard. Lelaki itu beralih pergi meninggalkan Alice di ruang tamu.

"Hey, Alukard!" panggil Alice.

"Hm?" Alukard tetap terus berjalan.

"Terima kasih." Alice menatap punggung Alukard dari belakang, "terima kasih atas semuanya."

Alukard mengangguk, tetap dalam posisi yang membelakangi Alice. "Dan mulai sekarang..." Lelaki itu berbalik.




















































"Kau bisa menganggapku sebagai saudara."

chipazz × treasureuniverse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chipazz × treasureuniverse

〔OTHER SIDE〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang