Part 13

634 72 6
                                    

Selamat membaca 🙌🏻
~

Penginapan kecil dengan pohon-pohon yang mengelilinginya sudah terlihat. Tandanya mereka telah sampai di tempat tujuan

Satu persatu dari mereka keluar dari mobil dan menikmati udara dingin yang menusuk tulang

Nadya yang memakai lengan pendek mencoba menggosok-gosokkan telapak tangannya berharap dapat menghangatkan badannya walau sedikit

Tiba-tiba ada sebuah jaket yang menyelimuti tubuhnya. Ia mencoba menengok ke belakang, ada Reyhan. Siapa lagi yang memberinya jaket jika bukan pria itu?

"Dipake ya jaketnya, disini dingin banget loh," Reyhan memberi tatapan perhatian

Bibirnya tak kuat menahan seulas senyuman. Mungkin tak bisa terhitung berapa kali pangeran ini membuat sang putri tersenyum

"Farhan," panggil laki-laki paruh baya dari villa di depannya

"Eh om," Farhan mencium tangan pria tersebut

"Kenalin ini om gue, pemilik penginapan ini," teman-temannya langsung menyalami om farhan

"Kalian om antar ke tempat untuk istirahat nya ya," kata om Farhan sambil berjalan ke arah yang dimaksud

Beberapa kamar minimalis dengan dinding yang terbuat dari kayu itu terlihat modern meskipun tidak begitu luas

"Satu kamar bisa diisi tiga sampai empat orang," tuturnya

"Kita bisa langsung tempatin kan om?" Tanya Farhan

"Jelas bisa dong. Oh iya kamar mandinya juga udah ada di dalam. Kalo ada apa-apa langsung hubungin om ya Farhan, om tinggal dulu. Ini kuncinya," om Farhan membagikan kunci pada mereka dan pergi karena ia masih harus mengurus penghuni villa yang lain

Fira membuka pintu kamar tersebut dan masuk bersama temannya yang lain. Semua barang yang mereka bawa seperti tas diletakkannya di lantai

Saat melihat ada stop kontak yang menganggur kia dengan cepat mencharger handphone nya yang lowbat

Kia pun menyalakan ponsel itu karena sedari tadi diperjalanan mati, dia ingin mengabari kedua orangtuanya bahwa dirinya sudah sampai

Namun ada beberapa panggilan dan pesan masuk dari nomor tak dikenal. Dibukanya SMS dari tantenya

Dan seketika mata kia memanas, jantungnya berdegup dengan cepat, nafasnya turun naik tak teratur

Karena syok kia spontan berteriak histeris. Jelas teriakannya itu sampai terdengar ke kamar sebelah, para teman laki-laki di sebelah sontak langsung berlari ke sumber suara

"Kia," sahut Nadya, Fira dan Kyla yang menghampiri kia dengan khawatir

"Ada apa ki?" Tanya kyla panik

Kia tak menjawabnya, bibirnya bergetar, lidahnya kelu. Tidak mampu berbicara sepatah kata pun

Nadya mengambil ponsel kia yang layarnya masih menyala. Matanya membulat, Nadya menutup mulutnya tak percaya. Ia menepuk pundak Fira menyuruhnya melihat ponsel itu segera

"Innalilahi," ujar Fira

Reyhan, Farhan, Rafa dan Jefri yang baru saja datang terkejut mendengar ucapan Fira barusan

"Ada apa fir?" Tanya Reyhan yang melihat teman-teman perempuannya dengan raut wajah tegang

"O-orang tuanya kia... Meninggal," Fira memelankan suaranya saat kata terakhir yang ia sebutkan

"Apa?"

Mereka bertiga langsung memeluk kia, Isak tangis kia semakin menjadi-jadi

"Gue harus kesana," kia menatap sendu teman-temannya

Jangan Ada Dusta Di Antara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang