CHAPTER 32

198 11 1
                                    

Pertengkaran alyssa dan zayn malam itu cukup menegangkan, alyssa yang terus meminta zayn melepaskan dirinya sedangkan zayn yang bersih kukuh untuk melanjutkan pernikahan nya, dan malam itu juga alyssa menangis kembali meratapi betapa sakitnya ia harus menerima janji-janji busuk dari calon suami nya, dan sayang nya calon suami nya itu pria yang sangat alyssa cintai.

Hari - hari telah berlalu alyssa masih mendiami zayn, tidak ada senyum, tidak ada suara yang alyssa berikan pada zayn. Sekarang tepat H-1 yang dimana besok ia akan menjadi istri dari kekasihnya. Mungkin dulu alyssa akan senang dan tidak sabar menunggu hari pernikahannya tapi berbeda dengan sekarang alyssa merasakan kesedihan, kesakitan saat mengingat kenyataan yang dimana ia harus menikah dengan zayn pria yang selalu mengingkari janji nya sendiri.

Mengingat janji metha yang akan bertamu kerumah alyssa itu tidak terjadi karena metha mendadak harus mengantar mami nya pergi arisan. Alyssa saat tau metha tidak bisa kerumah nya, alyssa pun langsung mengirimkan kartu undangan nya kerumah metha.

Hari ini metha sedang menunggu zayn diapartemen pria itu, setelah menerima kartu undangan pernikahan dari alyssa, metha segera menghubungi zayn, ia akan menanyakan mengapa nama zayn tertera sebagai pengantin pria yang artinya zayn akan menikahi alyssa, dan yang ternyata pria yang alyssa dan metha ceritakan setiap hari diponsel adalah pria yang sama.

"Ada apa menyuruhku datang keapartemen? Aku sudah bilangkan aku sibuk dan aku sedang berada dirumah. Lagian hubungan kita sudah berakhir, aku sudah mengatakan aku tidak lagi mencintai mu" ucap zayn tegas

Ya, zayn sudah mengakhiri hubungan nya dengan metha kemarin malam. Metha marah karena zayn dengan seenaknya memutuskan hubungan nya sepihak, kemarin metha hanya tahu alasan zayn memutuskan hubungannya karena restu mami metha adalah penghalang, tapi sekarang metha tahu yang sebenarnya bahwa zayn akan menikah dengan sahabat baru nya metha siapa lagi kalau bukan alyssa.

"Sayang jangan dingin - dingin gitu dong. Hubungan kita belum berakhir sayang aku kan belum setuju sama keputusan kamu. Aku sedih, hati aku sakit. Izinkan aku memeluk mu untuk terakhir kali nya, dan izinkan aku berbicara sebentar dengan mu sebelum hubungan kita benar-benar berakhir." rengek metha dengan langsung memeluk tubuh zayn menyentuh dada bidang zayn.

"Lepaskan tangan mu metha dari tubuhku. Kalau kamu menyuruhku datang hanya untuk mendengar rengekan manja mu. Maaf aku sibuk, mama ku pasti akan mencari ku metha, aku harus pergi" ucap zayn dingin.

"Oke oke aku akan pergi kamu juga boleh pergi, tapi dengan satu syarat yaitu makan malam bersama ku yah zayn? Yaaaa!!! Pleaseeee. Terakhir kali setelah itu aku akan melepaskan mu" ucap metha manja

Tanpa berfikir zayn mengiyakan permintaan metha, dan tanpa curiga pun zayn duduk dikursi pantri dapur apartemennya.

"Nih aku sudah siapkan makan malam kita. Selamat makan zayn" ucap metha dengan tersenyum manis.

"Hmmm"

Zayn pun memakan makanan yang metha bawa, dan meminum minuman yang metha berikan. Tanpa zayn sadari metha sudah mengeluarkan smirk nakal nya.

"Aku akan membuat kamu tidak akan menikahi alyssa besok zayn!! Kamu fikir mudah melepaskan ku begitu saja? Ini balasan karena telah menduakan ku dan alyssa. Aku akan milikin kamu seutuhnya malam ini" batin metha dengan tersenyum sinis.

Zayn dengan buru-buru menyantap makan malam nya, ia harus segera pulang sebelum mama dan papa nya tahu bahwa dirinya tidak ada dikamar, besok adalah hari bahagia nya hari dimana ia akan bersanding dengan wanita pujaan hatinya. Setengah jam sudah berlalu, zayn sudah menghabiskan makanan dan minumannya, saat zayn akan meminum air putih tiba-tiba kepalanya pusing, dan tubuhnya merasakan kepanasan. Sehingga zayn berjalan sempoyongan kearah westafel untuk mencuci wajahnya agar tidak merasa panas, tapi bukannya menghilang rasa panas tubuhnya malah semakin menjadi dan itu membuat metha tersenyum menang.

B OR LWhere stories live. Discover now