(26) Club

7.4K 595 429
                                    

Jangan lupa vomen dan vote and share.

Happy reading.

***
Sesampainya di club. Dentuman musik yang keras langsung menghantam masuk ke dalam gendang telinga asabilla.

Banyak sekali muda mudi yang sedang melampiaskan stresnya ditempat ini dan itu rata rata remaja seusianya.

Ini adalah kali pertamanya asa menginjakkan kaki ditempat yang menurutnya terkutuk ini. Jika bukan karna urusan penting maka ia tidak akan pernah kesini.

Asa mengambil ponsel nya yang berada didalam saku hoodie untuk menelpon kevin karna gadis itu tidak dapat menemukan cowok itu karna terlalu ramai. Apalagi pencahayaan yang kurang jelas.

"Hallo bangke, lo dimana? Gue udah sampe nih!" Asa sedikit berteriak karna jika bicara dengan normal tidak akan terdengar.

"Anjim cepet amat neng. Nama gue kevin ya! Gak bisa apa lo manggil gue yang elit dikit!"

"Lah salah gue dimana? Udah sopan gitu bangke alias bang kevin. Gue singkat aja males kalo kepanjangan! Udah buru gc lo dimana?"

"Serah serah deh sebahagia lo aja! Lo naik lantai 2 gue ada disini sama yang lain!"

Tut tut

Asa memutuskan secara sepihak panggilan telpon. Asa yakin pasti kini kevin sedang berdecak kesal. Tapi bodo amat emang asa pikiran.

Asa segera menuju lantai 2 sesuai yang dibilang oleh kevin. Sepanjang jalan banyak sekali yang menatap gadis itu dengan tatapan lapar.

"BANGKEEEE!!!!!''

Kevin beserta yang lainnya langsung menutup telinga mendengar suara melengking itu.

"Buset dah itu mulut apa toa mesjid!" Ucap satria.

"Sembarangan aja lo!" Asa menyentil mulut satria membuat yang empunya meringis.

"Cepat banget lo sampe sa!" Celetuk revan. Bahkan mungkin baru sekitar 10 menit yang lalu ia menyuruh kevin untuk menelpon gadis itu.

"Kayak kagak tau gimana si baby aja lo kalo bawa motor kayak orang kesetanan!" Cibir kevin.

Asa hanya memutar bola matanya malas "bacot! Gue bawa mobil ya bukan motor!"

"Jadi mana si lingga anak anjing itu?" Tanya gadis itu to the poin.

"Gak sabaran banget nih anak!" Ucap satria.

"Dimana bang?" Kali ini asa bertanya ke arah arga. Karna dari mereka semua hanya arga yang paling waras.

"Tadi kita liat dia sama cewek naik lantai atas!" Jawab arga sambil menunjuk ke arah tangga dengan dagunya.

Asa mengangguk "oke gue kesana!"

"Bukan lo tapi kita!" Balas revan.

Asa menggelengkan kepalanya "jangan, kalian tunggu disini aja. Kalo kita rame rame kesana dia bakalan curiga!"

"Tapi bahaya baby! Nanti lo di apa apain sama mereka!" Sergah arga.

"Lo tenang aja, gue pasti baik baik aja!"

"Tapi b_"

ASABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang