(28) Different

8K 662 469
                                    

Jangan lupa voment disetiap paragrafnya!!!vote!!! And share!!

***
Typo bertebaran.

Asa membuka kelopak matanya perlahan guna menyesuaikan pencahayaan yang masuk. Ia melirik jam yang ada di samping nakas, sudah menunjukkan jam 11 siang.

Gadis itu menghela nafasnya berat, untung hari ini minggu jadi gadis itu tidak perlu memikirkan jika akan terlambat datang ke sekolah.

Setelah kejadian malam itu, asa mengurung diri dan tak keluar keluar dari sana. Gadis itu tersenyum kencut, hey? Apa yang ia harapkan? Berharap ayah serta abangnya akan menghampirinya kesini dan mengecek keadaannya. Sungguh haluan yang teramat tinggi.

Asa bangkit dari tidurnya dengan susah payah, badannya terasa sangat lemas seperti tak ada tenaga sedikit pun. Bagaimana tidak sudah hampir 2 hari 2 malam tidak makan serta minum apapun. Sepanjang hari yang ia lalukan hanya menatap langit langit kamarnya yang dihiasi dengan gantungan galaksi, dan jika malam ia akan duduk dibalkon memandang langit aslinya sambil termenung.

Gadis itu dengan terlatih berjalan kekamar mandi guna membersihkan diri. Tak butuh waktu lama ia sudah kembali keluar dari sana dan sedikit terlihat lebih segar dari sebelumnya.

Asa turun dari kamarnya dengan gontai, rumahnya sangat sepi. Pasti kedua abangnya sudah pergi ke markas savarios, dan heru? Ntah lah asa tidak tau.

"Bi!" Panggil asa menghampiri bi ita yang sedang memasak didapur.

Wanita baruh bayah yang sudah menginjak umur kepala 5 itu menoleh, tanpa aba aba langsung saja memeluk asa dengan erat sambil terisak.

"Hey bibi kenapa kok nangis sih?" Tanya asa heran. Hampir saja ia terjatuh karna mendapat serangan dadakan dari bibinya itu.

Bi ita melepaskan pelukannya "bibi gak papa non!" Jawabnya sambil menghapus cairan bening yang turun dari pelupuk matanya.

Asa menyerngitkan dahinya bingung "terus kok bibi nangis gini? Ada apa?"

Wanita itu menggelengkan kepalanya sambil melemparkan senyum hangat "gpp kok non, bibi cuman kangen sama non asa! Non asa gak apa-apa kan?"

Asa terkekeh pelan "asa juga kangen sama bibi, udah 2 hari ya asa gak liat bibi!"

"Iya abis non asa bibi panggil2 gak nyaut, bibi kan kawatir!" Ucap bi ita.

"Hehe asa gak apa-apa kok bi!" Balasnya sambil menyengir kuda.

Asa tersenyum lebar, ia bersyukur setidaknya ia masih punya bi ita yang menyayanginya dengan tulus walau tak ada ikatan sedikitpun.

"Non asa mau kemana?" Tanya bi ita saat melihat anak majikannya yang sudah ia anggap seperti anak sendiri itu membawa tas ransel yang lumayan besar.

"Cuman mau keluar bentar bi!" Jawabnya sambil tersenyum tipis.

"Tapi kok bawa tas besar gitu, non asa mau pergi ya? Ninggalin bibi?" Tanya bi ita.

Wanita paruh baya itu menatap asa dengan sendu, ia adalah orang yang slalu mendengar setiap kata kata kasar yang selalu diucap kan heru apalagi yang terjadi malam itu. Bahkan rangga jaga ikut serta. Tapi yaa ia tak bisa berbuat apa-apa, ia sadar diri hanya seorang pembantu disana.

ASABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang