Part 4✔

12 10 0
                                    

Malam harinya, Bianca memutuskan untuk keluar dan mencari udara segar.

Pada saat Bianca berada di sebuah coffe, Bianca mendapati Kei bersama wanita lain. Ia berpikir, Kei tidak peduli dengannya, dengan hubungan mereka, yang tak ia mengerti adalah kenapa Kei mengacuhkan masalah mereka, seakan hubungan nya sudah hancur bersama Kei.
Parahnya lagi, Bianca mendengar Kei memuji arie seperti saat Kei memuji nya.
Merasa tidak nyaman Bianca memutuskan untuk pergi.
Saat Bianca lewat dari belakangnya, fokus Kei tertuju kearah wanita yang mirip Bianca, bukan mirip tapi memang Bianca.
"apa itu Bianca?atau aku hanya salah orang?"

Bianca menuju rumah Kanya.

"Kan"

"ada apa Bi?"

"gapapa"

"aku tau, Kei lagi sama orang lain di coffe kan"

"kamu tau darimana?"

"tadi aku gasengaja lihat"

"yang aku ga ngerti cuma satu Kan, kenapa Kei beranggapan seolah-olah kami udah putus"

Penuh dengan kesedihan dan kehancuran, beginilah keadaan Bianca sekarang.
Bianca mencoba untuk melupakan Kei dan semua perasaannya, dan beranggapan seolah-olah tidak terjadi apapun.
Dan pada pagi yang cerah, Bianca pergi ke taman dekat danau dan duduk disebuah bangku persegi panjang. Menatap tajam pada sang mentari yang mulai terbit.
Tak lama kemudian Bianca memutuskan untuk berjalan-jalan, dan dia berpapasan dengan Kei juga Arie.
Bianca hanya menatap Kei dengan menahan air matanya yang akan jatuh.
Melihat orang yang sangat ia cintai menahan rasa sakit, Kei memanggil nama 'Bianca'

"Bianca"

Arie yang menghadap depan langsung menoleh kearah Kei dan bertanya.

"apa kau mengenalnya?"

Dan Kei hanya diam tak menjawab seakan seluruh tubuhnya sudah terbungkam.

"owhh, dia pasti temanmu"
"hai aku Arie, salam kenal" sambung Arie

"salam kenal"

"nanti malam ada pesta jadian kami, ya meskipun cuma jadian pacaran, tapi kamu dateng yah, kita senang-senang"

"iya"

Malamnya, Bianca datang dipesta kekasihnya bersama orang lain, mencoba tegar dan menahan semua, hatinya begitu hancur sehancur-hancurnya.
"Bianca" sapa Arie
"makasih udah dateng" sambungnya

"iya, sama-sama"

Pesta berlangsung, disaat semua orang sibuk minum-minum dan berdansa, Bianca hanya diam duduk dibangku dan menatap segelas air putih yang sedang ia pegang, Dan Kei menghampirinya.
"Bi"

Bianca hanya diam.

"maaf, aku bisa jelasin semua Bi"

"gausah, buat apa? Lagipula kita udah putus kan?"

"sejak-kapan"

"sejak kamu deket dan nembak Arie"

"maaf Bi, aku ga bermaksud buat nyakitin kamu"

"sengaja atau nggak, kamu udah nyakitin aku Kei"

"kamu boleh marah tapi kamu jangan benci sama aku Bi"

"kenapa? Setidaknya dengan benci aku bisa melupakanmu Kei"

"(tempatmu hanya milikmu Bi, bukan milik orang lain siapapun itu)"

"kalian berdua!!" teriak Arie

Bianca dan Kei langsung menghadap Arie yang sedang dalam keadaan mabuk.

"apa yang kalian sedang lakukan? Semua orang sedang bersenang-senang tapi kenapa kalian malah menghindar"

"tidak ada apa-apa" jawab Kei

"emm, baiklah, Bianca minum ini" menodorkan Wine

"aku tidak suka minum seperti itu" jawab Bianca

"coba lah, kau akan menyukainya" terus menodorkan

"biar aku saja yang minum, Bianca tidak suka minum" mengambil wine

"hmm, kau teman yang baik"

"aku harus pulang, aku masih ada urusan" Bianca

"secepat ini?um baiklah sampai jumpa"

"sampai jum-pa"

Bianca langsung pergi setelah mengucapkan sampai jumpa pada Kei dan Arie, berjalan menopang tubuh lemahnya, mencoba menahan air mata.


LOVE AND DEATH (OnGoing) Where stories live. Discover now