19 || Musik

42 11 9
                                    

Happy reading

Di sinilah Nanda sekarang. Bersedekap dada di ruang musik rumah Mika. Ia terduduk pasrah menikmati takdirnya di sofa sebagai penonton konser dadakan teman-temannya. Walaupun upahnya cuma mi kuah keasinan, Nanda lebih baik terdiam di sini daripada harus ikut ke kantor polisi.

Serem, cuyy

Di depannya ada Mika yang fokus menyinden, Fadly yang memainkan saron dan Rafly yang memukul demung mengikuti laras gendhing jawa yang mereka mainkan. Mereka berempat memutuskan untuk main ke rumah Mika setelah dari rumah sakit.

Renan sedang menemani Zen ke kantor polisi sedangkan Faza, Risma dan Diva jangan ditanya lagi, sudah pasti jawabannya club, pub atau apa lah itu. Yang pasti tujuan mereka bertiga tidak jauh-jauh dari tempat-tempat laknat tersebut.

Ketika sedang menyerut teh kotaknya, sebuah ide jahil terlintas begitu saja di otak cantik Nanda. Ia berniat mengerjai ketiganya.

"Ganti ganti," celetuk Nanda dari atas sofa. Ketiganya lantas menoleh. "Gue pengen dengerin lagu barat,"

Semuanya menoleh.

"Nyela aja lu, Hayati!" kesal Mika.

"Suka-suka gue lah, Zainuddin!"

Mika terlihat mengoceh karena tidak terima nada-nada melengking dari mulutnya dipotong begitu saja. Sedangkan Nanda terlihat bodoamat tak terlalu menanggapi ocehan sahabatnya.

"Mau lagu apa neng?" tanya Rafly yang jengan dengan ocehan putri bar-bar di sebelahnya.

"Boleh request gak?" tanya Nanda.

Rafly menoleh sambil berkata, "Boleh, asalkan bukan lingsir wengi."

"Ngapain juga gue request lagu itu?"

"Ya gue kan cuma peringatin. Siapa tau lu mau request lagu itu,"

Fadly menyahut, "Lingsir wengi remix boleh juga tuh," sahutnya ngawur sambil manggut-manggut berlagak berpikir. "Biar setan en de geng pada ikutan joget sama kita."

Rafly menggeplak kepala belakang Fadly yang kini menatapnya innocent. "Goblok sia!"

Bodoh kamu

Fadly mengusap kepalanya yang menjadi sasaran amukan anak maung.

"Chill aje napa sih, sunda?!" balas Fadly agak ngegas.

"Diem lu, Jawa!" balas Rafly.

"Jangan pada rasis kelen!" timpal Mika.

Nanda tersenyum miris. "Padahal gue diem,"

"Dia tuh yang mulai," kilah Rafly.

"Lah, kok gua?" tanya Fadly tak terima. Padahal memang dia biang keroknya.

"Ya, terus siapa lagi? Masa setan yang disalahin?!" ujar Rafly makin kesal.

Nanda dan Mika bingung mau menimbrung seperti apa lagi. Walhasil keduanya diam saja membiarkan pasangan duel tersebut menyelesaikan masalah rumah tangganya.

Nanda memilih beranjak meraih ponselnya dan mengirim pesan chat untuk kakaknya.

Ananda

Assalamu'alaikum kaakkk laperrrr |
beliin makan dong :) |
Nda pen makan sate |

Zendal swallow

| Wa'alaikumussalam adek
| Mau sate apa?

Ananda
Yang dari resto deket sekolah kak |
Nda suka makan di situ |
Setanya enakkk banget >\\< |

Renanda Story Where stories live. Discover now