epilogue (1/3)

4.5K 337 85
                                    

Chapter ini belum direvisi.

Kalian bisa membaca versi revisi jika membeli PDF Math Teacher.

.

.

"Sampai sini sudah paham?"

Yoongi meletakkan spidolnya dan beralih kepada Hani dan Eric yang sibuk mencatat tulisan di papan tulisnya.

Meskipun Jimin jatuh sakit dan tidak bisa meninggalkan kamarnya, tanggung jawab Yoongi sebagai pelatih harus tetap dijalankan dalam mempersiapkan mereka ke ujian akhir. Untuk urusan melatih Jimin, itu hal gampang yang bisa diurus nanti.

"Pak, saya mau tanya!"

"Silahkan, Hani."

Eric mendecak sebal, pasalnya ini sudah yang keenam kalinya Hani bertanya hal yang sebenarnya sangat sederhana.

"Untuk mengerjakan soal yang ini apa harus pakai rumus? Bukannya kita bisa mengitung radiannya?"

Yoongi mendekat untuk melihat soal yang dimaksud Hani, "Oh, yang ini. Bisa kamu kerjakan tanpa rumus tapi akan memakan waktu sekitar 4 menit. Kusarankan memakai rumus untuk pengerjaan lebih cepat,"

"Tapi rumusnya..."

"Terlalu panjang bagimu?" kata Eric memotong perkataan Hani dengan sinis.

"Tadi kau bilang tidak bisa mengerjakan tipe soal penalaran Math Processing Error,"

"Eric,"

"–dan sekarang apa kau mau mengatakan tidak bisa menghafal rumus? Lalu apa yang membuatmu pantas disini?"

"Eric."

Eric berhenti berbicara dan balas menatap Yoongi yang sudah dua kali memanggilnya.

"Bisa kau tutup mulutmu, Eric?"

"Bisa kau tutup mulutmu, Eric?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama!!! Halo, Mama?"

Jimin memekik senang ketika panggilan telfonnya diangkat oleh sang ibu. Sudah hampir seminggu dia tidak berkomunikasi dengan ibunya membuat naluri rindu seorang anak berkembang dalam diri Jimin.

"Jiminie anakku... mama kangen. Apa kamu makan teratur? Apakah kamu tidur nyenyak disana? Baju yang mama bawakan apa masih kurang? Mama khawatir, nak."

Jimin terenyuh mendengarnya, "Yoongi hyung sudah menyiapkan semuanya untukku. Kabarku sangat baik disini. Kemarin aku sempat demam tapi Yoon–"

"JIMINIE DEMAM?! Sekarang apa kau masih merasa pusing? Sudah minum obat kah? Minta tolong Yoongi untuk membawamu ke dokter... a-atau Mama yang datang ke sana saja, ya? Apa nama hotelnya?"

"Mama... jangan berlebihan seperti itu. Aku sudah membaik. Yoongi hyung memberiku obat penurun panas kemarin."

Jimin berdecak sebal ketika spidolnya tidak mengeluarkan tintanya lagi. Ini adalah spidol kedua yang sudah dia habiskan untuk mempersiapkan diri menuju OSN.

Math Teacher [Yoonmin] • COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang