Ibu datang

6.4K 587 31
                                    

Aku menghampiri sosok paruh baya yang tengah berdiri dipinggir ranjang Kei. Matanya terlihat sendu melihat Kei yang tengah tertidur nyenyak di kasurnya.

"Bu.. kapan datang?"

Sosok itu menoleh lalu meraihku dalam pelukannya.

Ada isak lirih dalam pelukannya dan membuatku balas memeluknya erat.

"Kei baik-baik saja Bu. Kata dokter malah besok bisa pulang.."

"Kamu ini, kenapa gak info Ibu dari kemarin? Kasian Kei cuma ditungguin orang lain. Sri kemana?"

Aku menepuk bahunya lembut.

"Ibunya Sri sakit Bu, baru tadi pagi pulang. Ini yang ganti yang suka kerja di tetangga koq. Baik juga.."

"Tapi Kei kan lagi sakit neng. Kenapa gak panggil Ibu atau kakak kamu?"

Aku tersenyum kecil dan muram mendengar kalimat Ibu.

"Gak usah dengerin Ayahmu. Dia mah gitu kan? Dah hapal juga sifatnya. Biar gimana juga Kei kan cucu Ibu sama Ayah. Sakitnya Kei pasti bikin kami juga sedih Neng.."

"Iya Bu, maafkan Neng.. Aa ikut Bu?"

"Lagi beli makan ke bawah. Sekalian beli minuman botol juga.."

Aku mengangguk paham.

Bergegas aku mendekati wastafel dan mencuci tanganku sebersih mungkin. Rasa kesal, sebal, semua menjadi satu. Sama siapa lagi kalau bukan sama si bos nyebelin satu itu.

Sampe sore aku ditahan gak boleh pulang karena banyak berkas yang harus aku siapkan untuk projek baru. Alasanku pulang cepat malah dikasih kultum kemana-mana sama mulut nistanya itu. Ish, nyebelin bener!

"Neng, Kei bangun nih.." seru Ibu memanggilku dan membuatku segera mengelap tanganku dengan tissue.

"Sayaangg..."

Aku langsung memeluk Kei dan hendak menciumnya gemas.

"Mama kemana aja sih?? Katanya sebentar!" Kei tampak marah  dengan tangannya yang menahan wajahku ketika akan menciumnya.

"Maaf sayang.. dikantor Mama banyak kerjaan. Maafin Mama boleh?"

Kei masih saja tetap cemberut.

"Mama sedih kalau Kei marah. Hiks hikss.. "

Wajah anakku masih saja bete.

"Ya udah Mama berenti kerja aja gimana? Jadi Kei nanti gak bisa lagi ke taman bermain, ke Mall, belanja sepatu kesukaan Kei, beli buku.. gimana dong?"

"Kenapa gak bisa?" Sahutnya ketus

"Ya kan Mama gak kerja jasi gak ada uang. Dapet darimana coba kalau Mama gak kerja sayang? Sekolah Kei juga harus pindah kayaknya. Gimana?"

"Enggaakk!! Kei mau sama Miss Shanty Mama..."

"Tapi kan Mama gak kerja nanti. Siapa yang bayarin uang sekolah Kei?"

Wajah mungil itu pelan-pelan melunak lalu menatapku

"Minta Papa aja Ma. Mama dirumah temenin Kei, biar Papa yang kerja Ma..

Deg, kenapa jadi Papa lagi?

"Bisa kan Ma? Bilang sama Papa buat bayarin sekolah Kei, sepatu Kei. Papa mau kan Ma?"

Aku merasa wajahku memucat saat ini. Kenapa lagi ini bocah sekarang nyebut Papa terus?

"Kei.. sudah makan? Makan dulu yuk.." tanyaku, mencoba menelan rasa galau ini sekaligus berusaha mengalihkan perhatian Kei.

Hello Keisha!Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz