Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Selamat membaca♥️
Calvin membolak-balikkan undangan pernikahan ditangannya dengan muka bego. Habis itu dia natap cowok depan dia yang lagi natap dia sambil senyum manis.
"Dateng yah." Ujarnya.
"Jingan lah! Gue sama Laura baru jadian enam bulan, lo lo semua udah pada mau nikah aja!" Sungut cowok itu sambil membanting undangan yang dia pegang keatas meja.
"Yeuuu sapa suruh pdkt nya seabad?"
Calvin mendengus mendengar pertanyaan cowok didepannya. Masih gak nyangka aja. Temen-temen SMA dia udah pada nikah semua, sedangkan dia masih baru mulai hubungan setelah perjuangan pdkt hampir satu abad. Lama kan? Laura gitu loh😎 satu satunya cewek yang berhasil memporakpondakan hati Calvin.
"Gamau tau lo harus dateng. Jangan lupa bawa amplop ya biar dikasih souvenir! Amplopnya harus ada isi jangan kosong!!"
Calvin makin mendengus sambil maki-maki Arvin yang mulai menjauh karna dia mau bagi-bagiin undangan pernikahannya ke orang lain.
"Halah paling souvenir nya bulpen satu biji." Gumamnya lalu menatap undangan pernikahan diatas meja. Disana sudah terukir manis nama kedua calon suami istri yang dua minggu depan akan menikah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*abaikan tahun nya ya gais*
"Pagi banget lagi anjing! Gue bangun aja jam 10!" Sungutnya kesal.
Tapi dering hp nya membuyarkan acara sungut-sungutan gajelas nya. Calvin langsung senyum pas ngeliat nama Laura tertera disana.
"Halo?"
"Halo by? Kamu dimana?"
Seriusan ini Calvin udah senyum-senyum gak jelas. Masih aja salting kalau Laura panggil dia dengan sebutan 'by'.
Hmm dasar bucin kamu mas.
"Di kafe, tadi ketemu Arvin bentar."
"Oh? Ngasih undangan ya?"
"Iyaa. Kamu juga?"
"Ini aku lagi sama Chelsea."
Calvin menghela napasnya.
"Mereka mau nikah by." Rengek Calvin manja. Terdengar kekehan dari seberang sana.
"Ya terus kenapa?"
"Aku juga pengen nikah sama kamu..."
Hening. Bisa Calvin pastikan kalau Laura pipinya merah banget sekarang.
"By? Masih idup kan?"
"Y-ya? Aku tutup d-dulu ya. Bye!"
Tut.
Calvin mendengus geli. Laura tuh kalau malu pasti kayak gini. Jadi gemes kan, pengen dikarungin terus bawa pulang aja rasanya.
Akhirnya cowok itu memilih buat bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kafe, gak lupa ngebawa undangan pernikahan Chelsea dan Arvin ditangannya.
"Udah mo nikah aja si bocah." Gumam cowok itu sembari menatap nama Chelsea dengan senyum kecil.
welkombek tu dunia ArvinChelsea!!!!!😊😊 Tuh gimana tuhh kalian pada dtg gak nnti ke kondangan mreka? Dresscodenya warna pastel yaaa! Jgn lupa hadir! Awokawokawok