Bagian 2

715 101 21
                                    

___________________________________________

  Suasana jadi menghangat di ruangan itu, semua mata ikut terharu melihat pertemuan Ash dan Eiji setelah tiga tahun berpisah. Tidak ada suara yang berani mengganggu pertemuan sakral kedua sahabat itu, bahkan angin yang sebelumnya bergemuruh menjadi diam seketika. Eiji memeluk erat Ash tak ingin melepasnya lagi, menangis bahagia di pundak Ash. Mengisi paru parunya dengan semua aroma Eiji, baru kali ini setelah 3 tahun lamanya ia merasakan ketenangan di hatinya.


Ash yang sebelumnya ingin melepaskan pelukan Eiji berubah fikiran dan malah semakin erat memeluknya. Ia berusaha menahan air matanya yang hampir jatuh karena terlalu bahagia, semakin erat dan erat ia tak ingin melepaskan Eiji lagi. Berjanji dengan dirinya sendiri untuk melindungi orang yang paling berharga untuknya itu.

"Ash" Panggil Eiji pelan "Aku tak bisa bernafas"

Ash yang tersadar langsung melepaskan pelukannya, memegang pundak Eiji dengan khawatir "Maaf, aku tak sengaja" 

Eiji berusaha menyesuaikan nafasnya, ia tak menyangka Ash akan sekuat itu memeluknya. Meskipun begitu ia sangat senang mengetahui Ash juga senang bertemu dengannya lagi.

"Tidak, kau tidak perlu meminta maaf. Aku juga sangat bahagia bisa bertemu denganmu lagi" Senyuman yang tulus kembali terukir di wajah itu, sangat sederhana tapi entah mengapa senyuman itu sangat berarti bagi Ash.


Wajah Eiji bertanya-tanya tentang Ash yang terus memandanginya dengan tatapan tak biasa, ia seperti sedang mencari-cari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sendiri.

"Eiji, kau kehilangan berat badan?" Ash kembali mendekap Eiji, tangannya meraba punggung kemudian turun ke pinggul berputar ke perut lalu turun ke pantat.

Semua wajah yang ada di ruangan itu memerah melihat Ash dengan jarinya yang anggun meraba setiap inchi dari tubuh Eiji. Jangan ditanya bagaiman wajah dari sang pemilik tubuh yang sedang diraba, merah seperti tomat.



"Ash, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Eiji dengan gemetaran.

"Pemeriksaan tubuh. Kau tidak makan dengan baik ya" Tangan Ash masih bermain di punggung Eiji.


Sing yang baru masuk ke ruangan itu, melihat pemandangan yang tak biasa antara Ash dan Eiji.


Tidak, Sing menarik kata-katanya barusan. Itu tidak aneh, Ash akan menjadi seperti orang lain saat bertemu Eiji. Seperti kucing liar yang akan menjadi sangat jinak saat bertemu majikannya. Tidak, mungkin lebih rumit dari itu.


"Ash, hentikan. Lihat kakinya sudah gemetaran seperti itu" Sing menyudahi suasana yang memalukan itu.

Ia masuk dengan senyum tipis yang terpasang di bibirnya


"Ah Sing! Kau juga ikut" Eiji tersenyum lebar, kakinya melangkah mendekati Sing namun ia malah terhuyung karena masih gemetaran.


Untungnya Sing berhasil menangkap Eiji sesaat sebelum ia terjatuh. Sing juga menyadari hal itu, Eiji yang semakin ringan. Namun ia tak terlalu mempermasalahkannya, ia bukan Ash yang selalu over protective pada Eiji.


Eiji memeluk Sing, membisikkan kata terimakasih karena telah menjaga Ash. Meskipun hanya beberapa saat, Sing sempat tersipu saat mendengar kata-kata itu.


Eiji melepaskan pelukannya, menepuk bahu Sing beberapa kali lalu kembali tersenyum cerah pada semua orang disana


"Jadi, apa yang kalian lakukan di Jepang?" Tanya Eiji


BESIDE YOU [Ash & Eiji Next Story'] |Completed✓|Where stories live. Discover now