The second woman 28

2.6K 329 58
                                    

Keadaan Sasuke sudah berangsur membaik , namun ia masih belum pergi ke perusahaan .
Sasuke dan Kabuto sedang berada di ruangan kerja membahas tentang masalah yang tengah terjadi . Terlihat sekali Sasuke tengah menahan amarah yang ingin segera di luapkan .

"Apa saja yang kau lakukan Kabuto , menangani masalah seperti ini saja tidak bisa !" Marah Sasuke berteriak pada asistennya .

"Ini sudah di usahakan , Tuan"

"Saham perusahaan setiap harinya menurun , mengurus ini juga kau tidak bisa ?"

"Kami sudah berusaha ."

"Tidak berguna !"

Kabuto hanya diam menerima kemarahan Sasuke . Terlihat sekali wajah yang dulunya sering berseri - seri kini menjadi seperti orang tertekan . Bagaimana tidak , hidupnya di penuhi masalah setelah skandalnya mencuat .
Setiap hari ia selalu di hantam masalah yang silih berganti .

"Argh , Shit !"

"Siapa sebenarnya orang yang terang - terangan menyerangku saat keadaanku seperti ini ."

"Dia pasti bukan orang sembarangan Tuan ."

Ini sudah jelas sekali , siapa orang yang berani menentang Uchiha Groups kecuali istrinya sendiri .
Kekuasaan Sakura di atas Sasuke tentu saja .
Lelaki itu tak sampai berpikir kesana .

Pencapaian dan keberhasilan yang membuat Sasuke lupa bahwa ia memilik istri yang jauh hebat darinya .

"Dalam satu minggu ini kau harus bisa membuat harga saham stabil atau Uchiha Groups the end , kau tau kalau sampai itu terjadi Papa akan benar - benar membunuhku ."

"Ternyata anda masih memiliki rasa takut terhadap Tuan besar ." Ucap Kabuto mencibir Sasuke .

"Tentu saja , itu perusahaan turun menurun . Dan sangat lucu kalau sampai perusahaan bangkrut di tanganku ."

"Anda bisa meminta bantuan Nyonya ." Saran Kabuto untuk kedua kalinya .

"Kau pikir Sakura akan membantuku setelah apa yang terjadi ?!"

"Anda belum mencoba ."

"Tidak untuk sekarang ."

Kabuto terus memprovokasi Sasuke dalam ucapannya .

"Menunggu Uchiha Groups kritis ?"

"Diamlah , sejak kapan kau menjadi lancang , Kabuto ." Marah Sasuke menatap tajam ke arah asistennya .

"Maaf ! Saya hanya memberi saran ."

"Saran di tolak !"

Setelah berdebat dengan Kabuto , Sasuke memilih istirahat . Suara deringan ponsel membuatnya kembali membuka mata .
Tangannya meraih ponsel yang berada di nakas .

Panggilan tersambung ....

"Hiks , hiks , hiks ." Bukan sambutan , namun suara tangisan yang terdengar .

"Hei , ada apa denganmu ?"

"Aku ingin pindah , aku sudah tidak mau tinggal di sini lagi ."

"Ada apa ?"

"Mereka semua membicarakanku , menghinaku bahkan untuk sekedar ke luar rumah saja aku tidak bisa ."

"Lalu kau mau pindah kemana ?"

"Aku mau tinggal bersamamu saja ."

"Kau gila , istriku tidak akan setuju . Aku akan membelikanmu mansion ."

"Tidak mau , aku mau bersamamu saja ."

Sasuke memijit pelipisnya , apa lagi sekarang .

"Apa sebenarnya yang terjadi ?"

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang