Keadaan Sasuke sudah berangsur membaik , namun ia masih belum pergi ke perusahaan .
Sasuke dan Kabuto sedang berada di ruangan kerja membahas tentang masalah yang tengah terjadi . Terlihat sekali Sasuke tengah menahan amarah yang ingin segera di luapkan ."Apa saja yang kau lakukan Kabuto , menangani masalah seperti ini saja tidak bisa !" Marah Sasuke berteriak pada asistennya .
"Ini sudah di usahakan , Tuan"
"Saham perusahaan setiap harinya menurun , mengurus ini juga kau tidak bisa ?"
"Kami sudah berusaha ."
"Tidak berguna !"
Kabuto hanya diam menerima kemarahan Sasuke . Terlihat sekali wajah yang dulunya sering berseri - seri kini menjadi seperti orang tertekan . Bagaimana tidak , hidupnya di penuhi masalah setelah skandalnya mencuat .
Setiap hari ia selalu di hantam masalah yang silih berganti ."Argh , Shit !"
"Siapa sebenarnya orang yang terang - terangan menyerangku saat keadaanku seperti ini ."
"Dia pasti bukan orang sembarangan Tuan ."
Ini sudah jelas sekali , siapa orang yang berani menentang Uchiha Groups kecuali istrinya sendiri .
Kekuasaan Sakura di atas Sasuke tentu saja .
Lelaki itu tak sampai berpikir kesana .Pencapaian dan keberhasilan yang membuat Sasuke lupa bahwa ia memilik istri yang jauh hebat darinya .
"Dalam satu minggu ini kau harus bisa membuat harga saham stabil atau Uchiha Groups the end , kau tau kalau sampai itu terjadi Papa akan benar - benar membunuhku ."
"Ternyata anda masih memiliki rasa takut terhadap Tuan besar ." Ucap Kabuto mencibir Sasuke .
"Tentu saja , itu perusahaan turun menurun . Dan sangat lucu kalau sampai perusahaan bangkrut di tanganku ."
"Anda bisa meminta bantuan Nyonya ." Saran Kabuto untuk kedua kalinya .
"Kau pikir Sakura akan membantuku setelah apa yang terjadi ?!"
"Anda belum mencoba ."
"Tidak untuk sekarang ."
Kabuto terus memprovokasi Sasuke dalam ucapannya .
"Menunggu Uchiha Groups kritis ?"
"Diamlah , sejak kapan kau menjadi lancang , Kabuto ." Marah Sasuke menatap tajam ke arah asistennya .
"Maaf ! Saya hanya memberi saran ."
"Saran di tolak !"
Setelah berdebat dengan Kabuto , Sasuke memilih istirahat . Suara deringan ponsel membuatnya kembali membuka mata .
Tangannya meraih ponsel yang berada di nakas .Panggilan tersambung ....
"Hiks , hiks , hiks ." Bukan sambutan , namun suara tangisan yang terdengar .
"Hei , ada apa denganmu ?"
"Aku ingin pindah , aku sudah tidak mau tinggal di sini lagi ."
"Ada apa ?"
"Mereka semua membicarakanku , menghinaku bahkan untuk sekedar ke luar rumah saja aku tidak bisa ."
"Lalu kau mau pindah kemana ?"
"Aku mau tinggal bersamamu saja ."
"Kau gila , istriku tidak akan setuju . Aku akan membelikanmu mansion ."
"Tidak mau , aku mau bersamamu saja ."
Sasuke memijit pelipisnya , apa lagi sekarang .
"Apa sebenarnya yang terjadi ?"
![](https://img.wattpad.com/cover/249610612-288-k663598.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Woman
Teen FictionSeorang wanita yang di khianati oleh sang suami . Memiliki wanita kedua di hatinya . Membagi cinta dan kasih sayang . Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan . Dendam , pengkhianatan dan air mata . Sakura lebih mengerikan dari yang di keta...