Chapter O4

1.3K 184 26
                                    

Sunoo sedari tadi menatap ke arah luar kelas yang dimana sudah ada Jiyoon berdiri disana sambil bermain ponsel.

Laki-laki itu bahkan tidak mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh dosen di depan kelas.

Saat mereka semua diperbolehkan untuk pulang, Sunoo langsung meluncur begitu saja keluar dari ruang kelas. Laki-laki itu berjalan pelan menuju Jiyoon sembari merapikan rambutnya yang sudah sedikit berantakan itu.

"Kak?" panggil Sunoo membuat Jiyoon menoleh. Gadis itu menaruh ponselnya ke dalam saku celana.

"Udah selesai?" tanya Jiyoon dibalas anggukkan kepala oleh Sunoo. Keduanya pun berjalan beriringan menuju parkiran motor.

"Mau makan dimana, kak?" Sunoo menyodorkan satu helm pada Jiyoon. "Heung... Terserah sih. Gue ngikut." jawab Jiyoon. Gadis itu naik ke motor Sunoo dengan bantuan dari laki-laki itu.

"Makan di restorannya sepupu Jay aja ya? Mau gak?"

"Boleh. Yaudah ke situ aja."

Motor Sunoo pun melintas di jalanan kota Jakarta yang cukup padat. Kedua orang ini memang sudah berencana untuk makan siang bersama sehabis kuliah. Karena jam kuliah Jiyoon lebih dahulu usai, maka Sunoo meminta gadis itu untuk menungguinya sebentar.

Dengan modal nekat dan kerja keras tanpa henti, Sunoo terus melancarkan aksinya agar bisa mendekati kakak tingkat yang kebetulan merupakan teman dari kekasih sahabatnya itu. Makin mulus lah jalan yang ditempuh Sunoo ini.

Mereka pun sampai di restoran kakak sepupunya Jay. Keduanya turun dari motor dan mengambil tempat duduk yang letaknya di pojok dekat jendela.

"Mau pesen apa, kak?" tanya Sunoo sembari menatap Jiyoon yang sekarang sedang menatap suasana restoran. Sunoo terkekeh pelan, ia merasa gemas dengan ekspresi wajah Jiyoon yang menurutnya seperti anak kecil.

"Ngikut aja deh. Aku belom pernah kesini soalnya."

"Nasi goreng atau kwetiaw?"

"Kwetiaw, gak pake sayur."

"Minumnya?"

"Es jeruk aja deh."

"Oke. Kalo gitu ngapain disamain coba, kak?"

Jiyoon menyengir membuat Sunoo melipat bibirnya guna menahan rasa gemas yang sudah siap meledak kapan saja.

Sunoo pun mengangkat tangannya dan memanggil salah satu pelayan yang berada di meja kasir. Tahunya orang itu adalah sahabatnya sendiri, Jay.

"Dih anjay. Jadwal lo sekarang?" tanya Sunoo. Jay memutar kedua bola matanya malas lalu melirik Jiyoon yang duduk di hadapan Sunoo.

"Pacaran ya lo berdua?" tanya Jay yang membuat Jiyoon langsung menggelengkan kepalanya.

"Enggak kok. Kita gak pacaran." jawab Jiyoon. Mendengar itu, Sunoo pun memajukan bibir bawahnya. Sedangkan, Jay menahan tawanya sambil menatap Sunoo dengan tatapan mengejek.

"Yaudah sono pesen ke kasir biar langsung bayar. Gue mau balik." ujar Jay yang akan membalikkan tubuhnya namun suara Sunoo menghentikannya.

"Lah terus gunanya lo kesini apa, anjir?"

"Gue kira tadi itu bukan lo, makanya gue dateng. Sorry, tapi gue cuman mau ngelayanin orang yang bukan temen gue."

"Demi apapun tuh orang nyebelin banget anjim." gumam Sunoo setelah Jay pergi ke tempatnya tadi. Jiyoon yang mendengar itu langsung tertawa.

"Kenapa ketawa, kak?"

"Gumaman lo lucu, Noo."

Sunoo baper. Rasa ingin jungkir balik sambil berteriak kencang semakin menggebu-gebu. Astaga, tahan. Laki-laki itu harus terlihat keren dan cool di depan calon pacar.

Sunoo hanya tertawa pelan dan sedikit canggung. Setelah memesan dan menyantap makanan, Sunoo menegakkan tubuhnya sembari menatap Jiyoon dengan gugup.

"Kak."

"Hah?"

"Gue mau ngomong sesuatu."

"Oh, oke. Apa itu?"

"Gueㅡ"

■■■

Ada yang ngegantung tapi bukan jemuran😷

[✅] Sweet Relationship - Enhypen ft. WeeeklyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang