chapter 23

2.6K 396 44
                                    

Happy reading





Seorang gadis yang tengah duduk disisi ranjang dengan pandangan kosong kearah jendela kamarnya.ia sudah sejam diposisi itu.

Ceklek

Suara pintu terbuka pun terdengar,menampilkan Suzy yang membawa nampan berisi sandwich untuk sarapan adiknya.

"Rose-ya,sarapan dulu"kata Suzy sembari menyimpan nampan itu diatas nakas.

"Aku tidak lapar unnie"balas rose yang masih nyaman dengan posisinya.

Suzy menghela nafas panjang,kemudian ia  mendudukkan dirinya disamping rose.

Beberapa menit dilanda keheningan,suzy pun membuka suara.

"Sudah lama unnie tidak melihat temanmu"

"Semua temanku menjauhiku unnie,jika kau lupa"

"Maksudku chaeyoung,sudah lama unnie tidak melihatnya"

"Entahlah,mungkin dia sudah lupa padaku"balas rose santai,dalam hati dia juga bertanya mengapa chaeyoung tidak mengunjunginya lagi.rose kembali berpikir jika chaeyoung pasti menghabiskan waktu bersama teman-temannya dan melupakan dirinya.

Semenjak rose tidak bisa melihat,pikiran negatif selalu menghantuinya,contohnya sekarang.

Ting...tong..

"Sepertinya ada tamu,unnie lihat dulu ya.unnie akan kembali dan menyuapimu"kata Suzy mengusap pelan pipi rose kemudian keluar meninggalkan rose yang kembali hanyut dengan lamunannya.

"Chaeyoung?"

Chaeyoung berbalik dan tersenyum saat melihat suzy lah yang membukakan pintu untuknya.

"Selamat pagi,Suzy unnie!!"sapa chaeyoung setengah berteriak yang membuat Suzy terkekeh dibuatnya.

"Aku ingin bertemu dengan rose,bolehkah?"tuturnya dengan semangat.

"Tentu saja,dia ada dikamarnya.ayo"ajak Suzy pada chaeyoung.tapi sebelum itu,Suzy bergerak menangkup kedua pipi chaeyoung dan menatap wajah itu lekat yang membuat empunya kebingungan.

"Aku tahu wajahku sempurna unnie,tapi ini sangat terlambat jika kau baru menyadarinya"ungkap chaeyoung dengan mata yang bergerak-gerak.

"Apa kau baik-baik saja?wajahmu terlihat pucat"kata Suzy mengabaikan perkataan chaeyoung.

Chaeyoung terdiam sejenak kemudian mengangguk.

"Aku baik-baik saja...mungkin"ucap chaeyoung kurang yakin.


"Rose-ya,ada seseorang mencarimu"kata Suzy dari ambang pintu kamar rose.

Kening rose berkerut

Kemudian mendengar langkah kaki mendekatinya

Dan

"Hai Miss K"

*

*

Seulgi menghela nafas berkali-kali saat melihat kamar chaeyoung yang sudah rapi tanpa pemiliknya disana.ia berencana untuk membawa chaeyoung kedokter untuk diperiksa tapi yang bersangkutan sudah menghilang tanpa jejak dipagi-pagi begini.seulgi menebak jika chaeyoung pergi saat ia masih tidur.

Bukan tanpa alasan chaeyoung menghindar dari seulgi,chaeyoung tidak mau dibawa kerumah sakit,ia tidak suka dengan bau obat -obatan yang sangat kental ditempat itu.

Seulgi kembali larut dengan pikirannya

"Chaeyoung baik-baik saja,chaeyoung baik-baik saja"

Kalimat itu selalu ia ulang-ulang, menjadi penenang dalam kekhawatiran nya walau tidak sepenuhnya.

*

*

"Ingin ku kenalkan pada temanku?"kata chaeyoung yang masih mengelus-ngelus rambutnya yang menjadi korban amukan rose karena sudah memanggilnya miss k,untung saja Suzy ada disana. jika tidak habislah rambut chaeyoung.

Nanti seseorang bertanya,dimana alamat tupai berkepala plontos?kan tidak lucu.

Rose diam tidak menanggapi ajakan chaeyoung.

"Diamnya seseorang itu artinya dia setuju"ucap chaeyoung menuntun rose untuk mengikutinya.


"Sepeda?"tanya rose yang meraba-raba si Jo.

"Yap,kenalkan dia temanku"kata chaeyoung bangga.

Rose menghentakkan tongkatnya kuat-kuat ketanah.kesal

"Sebenarnya kau ini makhluk apa?berteman dengan benda mati,yang benar saja"

"Jangan asal bicara,dia temanku.kau tahu,aku selalu menceritakan hari-hariku padanya"ungkap chaeyoung.

"Kalau ada makhluk hidup,kenapa harus bicara dengan benda mati?"

"Terkadang yang dibutuhkan seseorang hanya pendengar,bukan tanggapan ataupun saran"

*

"Ingin bermain?"

"Tidak ada permainan yang cocok untuk orang buta sepertiku"balas rose kosong.

Chaeyoung mendengus,ia harus memikirkan cara agar rose bisa tertawa dan tidak memikirkan keadaannya yang sekarang.

"Rose-ya belajarlah dari bulu ketiak,walau selalu terhimpit,tetap tegar bertahan dan tetap tumbuh"

Rose tidak menjawab

Chaeyoung menggaruk pelipis yang tidak gatal.

'Selera humornya mahal juga'batin chaeyoung.

Di detik kemudian tawa rose terdengar yang membuat chaeyoung otomatis menatapnya.

Dari kejauhan,Suzy tersenyum senang melihat tawa adiknya yang sempat hilang kembali lagi dan semua itu berkat gadis langka yang bernama chaeyoung.

Chaeyoung tersenyum simpul menatap rose yang masih tertawa lepas.

"Suatu saat,aku akan membantu tuhan untuk mengabulkan keinginanmu"

*

*

Chaeyoung dengan langkah kaki pelan memasuki apartemen.tubuhnya lemas,kepalanya pusing bukan main,dan penglihatannya pun berputar-putar.chaeyoung berpegang pada dinding agar tidak terjatuh.

Brukk

Mendengar suara itu,seulgi berbalik dan terkejut melihat chaeyoung yang sudah tidak sadarkan diri didekat sofa,dengan darah yang lagi-lagi keluar dari hidungnya.

Seulgi berlari mendekatinya,lalu memangku kepala chaeyoung.

"Buka matamu chaeng,ku mohon.jangan membuat unnie takut"dengan tangan yang bergetar,seulgi menepuk pelan pipi chaeyoung namun itu tidak mendapatkan respon apapun.

Dengan air mata yang sudah tak terbendung lagi,seulgi merogoh sakunya mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.



TBC.....

Little ChipmunkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang