chapter 29

2K 366 92
                                    

Happy reading...

Two month later...

Chaeyoung membuka pintu kamarnya sambil mengucek matanya pelan.seluruh tubuhnya terasa sakit,kepalanya juga terasa berat.semalam ia baru tertidur di jam 3 dinihari.

Tiga kali sudah chaeyoung menjalani kemoterapi dan tiga kali itu juga Jennie dan seulgi mati-matian membujuknya.

Setiap jadwal kemoterapinya,chaeyoung selalu bersembunyi.entah itu dibawah ranjang,didalam lemari,bahkan didalam kulkas.

Disaat minum obat juga tak pernah lepas dari pengawasan Jennie dan seulgi.pernah waktu itu tanpa sepengatahuan jenSeul,chaeyoung dengan santai nya membuang obatnya di jendela kamar.sejak mengetahuinya itu mereka mengawasi chaeyoung lebih ketat lagi.

"Unnie mau kemana?"tanya chaeyoung saat melihat jennie meraih knop pintu.

Jennie berbalik."eoh kamu sudah bangun?"

"Belum,masih pingsan"balas chaeyoung ketus.

Jennie terkekeh."kamu sarapan gih,ada dimeja tuh"

"Unnie yang buat?"

"Bukan,security dibawah yang buat"ucap seulgi membalas chaeyoung.

"Oh ya,seulgi unnie kemana?"

"Dia sudah berangkat ke kafe"balas Jennie

Chaeyoung berdecak."kembali ke pertanyaan awal,unnie mau kemana?"

"Belanja bulanan,tadi seulgi meminta tolong karena dia gak sempat dan kebetulan unnie lagi gak sibuk"

"Sejak kapan unnie?udah berapa bulan?"ujar chaeyoung dengan wajah seolah olah terkejut.

"Apa-an sih chaeng gak nyambung tau gak"

Chaeyoung tertawa."aku ikut ya"

"No!!kamu dirumah aja,istirahat"

"Gak!aku mau ikut"ucap chaeyoung ngotot.meskipun tubuhnya terasa tidak enak,tapi kalau urusan jalan chaeyoung hajar.

"Tungguin bentar,aku ganti baju dulu.gak lama kok cuma satu jam"ucap chaeyoung kemudian lari tergesa-gesa ke kamar nya.

"Anak keras kepala emang gak ada tanding"

*

Chaeyoung dan Jennie membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk menemukan bahan makanan yang mereka butuhkan.

Jennie memberikan belanjaannya pada kasir disana.

Chaeyoung hanya memperhatikan apa yang kasir itu lakukan.chaeyoung kemudian beralih menatap wanita yang berada disamping sang kasir.

"Mba!!"panggil chaeyoung

Wanita itu menoleh dan tersenyum menatap chaeyoung.jennie juga ikut-ikutan noleh ke chaeyoung.

"Ya?"

"Ayah kamu penjual bakso ya?"tanya chaeyoung.

Alis wanita itu terangkat,lalu tersenyum saat tau maksud dari gadis kecil ini.mungkin ia ingin menggombalinya.

"Kok kamu tau?"jawabnya masih mempertahankan senyumnya.

"Soalnya mangkoknya masih ada dirumah"balas chaeyoung dengan wajah polosnya.

Wanita itu mengerjap kan matanya,masih mencerna.

Sedangkan beberapa orang yang juga mengantri disana itu sudah menahan tawa.

Jennie buru-buru membayar belanjaannya dan menarik chaeyoung pergi dari sana.

"Astaga chaeng bikin malu aja sih"gerutu jennie mencak-mencak di trotoar.

Mereka hanya jalan kaki,karena tempat perbelanjaannya tidak jauh dari apartemen seulgi.

"Habisnya Semua yang ada disana tadi mukanya pada tegang,kaya mau diadili aja"balas chaeyoung sambil menendang-nendang batu kecil yang didepannya.

Jennie mendesah kasar.




"Unnie tau gak,perbedaan ayam jepang dan ayam indonesia?"tanya chaeyoung tiba-tiba.

Jennie berpikir sejenak."enggak"

"Kalau ayam jepang itu semuanya pada tuli,jadi di Teriyaki.sedangkan ayam indonesia itu semuanya pada nakal,jadi digeprek"jelas chaeyoung

Jennie menghentikan langkahnya,mengulum bibirnya dan menggigit pipi dalamnya.


"Ahjussi!"Panggil jennie pada salah satu  pejalan kaki.

"Nde?"

"Apa kau pernah merasakan jaringan diotakmu terputus?"

Terlihat kerutan didahi pria itu.dia menggeleng.

"Ah kalau begitu bawa saja dia,kau akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa"tunjuk jennie pada chaeyoung,kemudian ia melanjutkan langkahnya.

Pria itu menatap mereka bingung lalu melanjutkan langkahnya.

Sedangkan chaeyoung,mulutnya sedikit terbuka mendengar penuturan Jennie.

"Yak!!!jennie unnie!! Yang kamu lakukan ke saya itu....Jahat"ucap chaeyoung dramatis.

Jennie tetap melangkah dengan menenteng belanjaannya.

Chaeyoung mendengus kesal,tak lama kemudian senyum jahil terpatri diwajahnya.

"Omo,omo,omo kepalaku pusing,aku tidak kuat lagi"ucapnya kemudian merebahkan dirinya di trotoar.dengan tangan yang direntangkan,kaki yang dilebarkan serta lidah yang dikeluarkan.persis seperti orang yang keracunan.

Jennie memutar bola matanya malas,kemudian berbalik.

Mata jennie membuat sempurna saat melihat chaeyoung.ia menjatuhkan belanjaannya kemudian berlari menghampirinya.

Chaeyoung mengintip dari mata kanannya.saat melihat Jennie mendekat,mata itu kembali tertutup rapat.

"Chaeng buka matamu"ucap jennie memangku kepala chaeyoung.air matanya seketika meluruh.

"Chaeyoung!!"teriaknya sambil menepuk pelan pipi chaeyoung.namun tidak ada pergerakan.

Tangan jennie terangkat memeriksa nafas chaeyoung.

"Masih nafas kan?"lirihnya

"Masih"jawab chaeyoung dengan mata yang masih tertutup.

Jennie menghela nafas lega."syukurlah"

"Eh?"

"Yak!!kau mengerjaiku"kesal Jennie sambil mencubit-cubit pipi chaeyoung.sedangkan chaeyoung yang tadinya tertawa puas kini meringis seketika.

TBC....

Little ChipmunkWhere stories live. Discover now