chapter 42

1.8K 287 22
                                    








Chaeyoung berjalan menuntun sepedanya.Sheryl melangkah pelan sesekali menendang batu-batu kecil yang ada dijalan.

Mereka jalan berdua diiringi oleh suara langkah kaki yang bersautan.tak ada yang memulai pembicaraan.canggung.

bagaimanapun juga,sebelumnya mereka tidak pernah akur seperti ini.

Chaeyoung mendengus.ia tak tahan dengan situasi ini.

"Apa kau ingin mendengar sebuah kisah?"chaeyoung memecah keheningan.

Sheryl menoleh.ia mengendikkan bahunya,pura-pura acuh.

Chaeyoung berdeham."di suatu malam,ada tiga pria yang sedang berada dipasar malam.pria pertama;ia buta.pria kedua;ia tuli,dan pria ketiga;ia pincang"chaeyoung mulai bercerita.

Sheryl diam mendengarkan,mereka masih berjalan.

"Pria buta itu berkata;tempat ini sepertinya sangat ramai tapi sayang,lampunya tidak ada"

Sheryl masih terdiam,berusaha meresapi cerita chaeyoung.

"Lalu pria tuli itu ikut bersuara;tidak!kau salah.disini sangatlah terang,hanya saja tidak ada suara,sunyi".

"Terus?"Sheryl penasaran.

Chaeyoung melanjutkan."lalu pria pincang itu menyela,ia berkata;kalian berdua salah.disini sangatlah terang dan juga sangat ramai.hanya jalanannya saja yang tidak rata.......bwahahahahha"tawa chaeyoung menggelar di akhir ceritanya.

Ia merasa lucu dengan ceritanya sendiri.berbeda dengan Sheryl yang menatapnya datar.

Tawa chaeyoung terjeda.ia menatap Sheryl yang juga menatapnya.

"Wae?"

"Garing,bodoh!!"ucap Sheryl kemudian meninggalkan chaeyoung dibelakang sana.


"Garing?tapi aku girang bwahahhahha"chaeyoung melanjutkan tawanya.kemudian berlari kecil menghampiri Sheryl yang mulai menjauh.

Chaeyoung tidak tahu,jika diwajah Sheryl tercipta senyum simpul disana.


*


Seulgi datang dengan secangkir kopi.ia meletakkan gelasnya dimeja ruang tamu.menatap Jennie yang sedang serius mengerjakan sesuatu.

"Serius banget"kata seulgi atensi Jennie teralih.

Jennie menoleh sekilas."memangnya kau,kerjaannya bercanda mulu gak pernah serius"Jennie melanjutkan gambarannya.ia sedang mendesain baju untuk koleksi terbarunya.


Seulgi membuang pandangannya kearah lain."gak chaeyoung,gak Jennie.kalau ngomong suka nyakitin"gumam seulgi.







*




Langkah chaeyoung terhenti tepat didepan   pagar tinggi kediaman Sheryl.

"Kau bisa pulang!"ucap Sheryl,alis chaeyoung terangkat.

"Yailah pulang,ngapain juga nginep disini"balas chaeyoung yang membuat Sheryl berdecak.

"Apa kau sadar,kau itu sangat menyebalkan"

"Kau orang pertama yang mengatakannya,karena sebagian besar orang mengatakan kalau aku ini manis"

"Huwekkk.."Sheryl membuat mimik wajah seperti ingin muntah.

"Hamil neng?"

Pluk

Bahu chaeyoung jadi sasaran empuk.

"Andai tuhan mengabulkan satu permintaanku,maka aku akan meminta untuk menghilangkan dirimu dari dalam hidupku"

"Kau yakin?"

"Yap!!"Sheryl mengangguk yakin.

Chaeyoung menatap dalam mata itu,membuat Sheryl merasakan sesuatu yang tak biasa.






"Gomawo"kata chaeyoung tiba-tiba.Sheryl mengernyit.ini adalah kali pertama ia mendengar kata itu dari chaeyoung.CHAEYOUNG.

"Untuk apa?"








Chaeyoung terdiam sejenak lalu menggeleng."kurasa kau beruntung,tuhan akan mengabulkan doamu"





*

Chaeyoung masih menuntun sepedanya.langkahnya terhenti,menatap Jo lama.

Chaeyoung menurunkan standar Jo.lalu chaeyoung memilih duduk di trotoar.

Chaeyoung menarik nafas dalam-dalam.Ia kembali memikirkan tentang kondisinya.semakin hari tubuhnya semakin melemah.

Chaeyoung itu sangat pandai mengatur ekspresi nya.sampai semua orang terkecoh dengan wajah cerianya.

Chaeyoung mendongak menatap langit.memperhatikan bintang yang paling bersinar diantara bintang lainnya.

"Apa aku akan menjadi salah satu diantara mereka nanti?"

Chaeyoung beralih pada Jo.

"Jo,terima kasih karena sudah menemaniku selama ini.walaupun sering kali orang lain mengataiku gila karena berbicara denganmu.tapi aku melakukan hal yang membuatku senang.bagiku kau lebih dari sebuah sepeda"














"Huwaaaaaa!!!aku tidak mau berpisah denganmu Jo"teriak chaeyoung memeluk sepeda kesayangannya membuat beberapa pejalan kaki menatapnya aneh.















Chaeyoung masuk dengan lesu.entah kenapa tubuhnya sangat lemah saat ini.kakinya sangat berat untuk digerakkan.mungkin karena penyakit sialan itu.

Chaeyoung berjalan pelan dengan dinding menjadi pegangannya.kerutan didahi chaeyoung semakin dalam,rasa sakit dikepala membuat pandangannya menjadi samar-samar.

Ia tidak bisa lagi menahan tubuhnya,chaeyoung ambruk didepan pintu.








"U-unnie......















M-mianhe.." lirihnya sebelum kesadarannya hilang.














TBC.....

Little ChipmunkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang