36|| His Back

1.5K 98 8
                                    

1 Minggu kemudian...
7.00 AM

Pagi-pagi sekali Afshienna telah mempersiapkan diri nya untuk pergi menjenguk sang ibu ke rumah sakit bersama kakek nya. Beberapa menit yang lalu pihak rumah sakit memberitahu nya bahwa keadaan ibu nya telah pulih dan sudah diperbolehkan untuk kembali dijenguk.

Afshienna menarik sudut bibir nya untuk membentuk senyuman. Hati nya benar-benar bahagia karena mengingat bahwa kondisi sang ibu telah membaik. Ia juga sudah tidak sabar untuk memberitahukan kabar gembira pada ibu nya bahwa dirinya tengah hamil.

Afshienna melangkahkan kaki nya dengan lebar untuk menuruni tangga. Ia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan ibu nya.

"Pelan-pelan,sayang.."seru Arana cemas pada Afshienna.

Afshienna tersenyum."huum, iya ma."ucap Afshienna pada mama mertuanya. Sudah beberapa hari ini Arana menginap di rumah nya setelah Afshienna memberitahukan tentang kehamilan nya pada arsen.

Sebelum nya Afshienna tidak tahu apa yang membawa mama mertuanya itu meginap dirumah nya. Namun setelahnya, arana memberitahukan sesuatu padanya bahwa arsen lah yang menyuruh nya untuk menemani Afshienna. Karena memang sudah 1 minggu ini pembantu Afshienna menghilang begitu saja dan membuat Afshienna hanya tinggal berdua bersama Ansel sebelum akhirnya arana datang untuk menginap. Afshienna tidak tahu kemana pembantunya itu pergi. Arsen juga tidak mengatakan apapun mengenai bi ani padanya. Dan itu cukup membuat Afshienna merasa cemas karena ia takut terjadi sesuatu pada bi ani. Meski begitu, Afshienna tetap berharap bahwa bi ani akan baik-baik saja dimana pun ia berada.

"Cantik nya mama mau kemana sihh, Buru-buru banget."

"Ke rumah sakit,ma. Jenguk ibu.."ujar Afshienna seraya menghampiri Arana yang tengah sibuk mempersiapkan sarapan pagi."maaf ya,ma. Shienna tidak bisa membantu mama membuatkan sarapan."sambung Afshienna tidak enak sembari menyentuh punggung tangan mama mertuanya.

Arana tersenyum sembari menggelengkan kepala nya pada Afshienna."tidak apa-apa,sayang. Oh ya, memang nya ibu mu sudah boleh di jenguk,na. ??.."Arana menghentikkan aktivitas nya sejenak.

Afshienna mengangguk."sudah,ma. "

"Apa keadaannya sudah membaik ??.."tanya Arana seraya mengarahkan Afshienna untuk duduk di kursi.

"Iya,ma."jawab Afshienna.

Arana menghela nafasnya lega."huuhh, syukurlah, mama senang mendengarnya. Yasudah, sekarang kamu sarapan dulu ya,nak."ucap arana sembari menyimpan sepiring nasi goreng dan segelas orange jus di hadapan Afshienna. Meski setelah nya ia mendapati hal yang tak terduga dari menantu nya.

"Hooeekkkk!!.."Afshienna memalingkan wajah nya dengan cepat, ia merasa mual saat mencium bau makanan dan minuman yang ada di hadapan nya.

"Mual ya ??.."tanya Arana cemas seraya mengusap bahu Afshienna. Arana sudah berpengalaman mengenai hal ini. Ia tahu bahwa Afshienna tengah mengalami morning sickness.

Afshienna mengangguk lemah." iya ma, maaf ya."ujar Afshienna tak enak pada sang mama mertua.

Arana tersenyum sembari menggelengkan kepala nya."hmm, tidak apa-apa,sayang. Mama mengerti."

"Apa yang terjadi ?.."seru Aslan seraya menghampiri Afshienna dari arah kamarnya dengan terburu-buru.

"Tadi shienna merasa mual saat mencium bau makanan dan minuman yang saya buatkan,pak."jawab arana memberitahu Aslan karena Afshienna masih mual-mual.

Aslan mengangguk paham pada arana, lalu berpindah pada Afshienna."apa kamu baik-baik saja,shien ??.."tanya aslan sembari memeriksa Afshienna. Kekhawatiran benar-benar nampak di wajah Aslan.

AFSHIENNA [On Going]Where stories live. Discover now