34|| The Rain

1.2K 83 10
                                    

8.00 AM

Pagi ini, matahari tidak hadir menggantikan bulan. Melainkan hujan dan awan hitam lah yang menggantikan nya. Langit nampak mendung dan begitu gelap dengan air hujan yang turun dengan deras nya, Membuat orang-orang yang ingin beraktivitas di luar ruangan mengurungkan niat nya dan memilih untuk tetap diam di rumah saja.

Afshienna menarik selimut nya untuk berlindung dari dingin nya cuaca di pagi hari ini. Rasanya benar-benar sejuk dan menenangkan. Ia menghela nafas lega dalam tidurnya yang meringkuk. Rasa pening di kepala nya pun sudah mulai menghilang. Namun, kali ini ia merasakan hal yang aneh dari dalam perut nya. Rasanya....

"Hooekkkk!!.... Hoekkk!!....."Afshienna berlari menuju wastafel di kamar mandi nya dengan tergesa-gesa.

Perut Afshienna serasa bergejolak hingga menimbulkan rasa mual dan ingin muntah.

"Hoekkk!!..."Afshienna memuntahkan sisa-sisa makanan yang ada di dalam perut nya.

"Shien !!.."teriak Aslan dari luar kamar Afshienna.

"Nona !!..."seru Ansel.

Tok !! Tok !! Tok !!

"Shien !!.. Apa kamu baik-baik saja,sayang !!..."teriak Aslan khawatir mencoba untuk membuka pintu kamar Afshienna yang masih terkunci.

Afshienna membasuh mulut nya dengan air guna menghilangkan muntahan nya yang masih menempel. Ia menggelengkan kepala nya agar kembali segar dan tidak terlihat lesu.

"Shien !!.. Buka pintunya !!..Apa kamu ada di dalam,nak ?!..."teriak Aslan kembali

"Iya, kek. Sebentar !!.."Afshienna beranjak dari kamar mandi untuk membuka pintu kamar nya.

Setelah pintunya terbuka, Afshienna pun langsung di suguhkan dengan 2 orang pria yang terlihat mencemaskan nya.

"Shien, apa kamu baik-baik saja, nak?!.."tanya Aslan dengan raut wajah khawatirnya.

Afshienna tersenyum kecil sembari mengangguk lemah."huumm, shienna baik-baik saja,kek."lirih afshienna agar kakek nya itu tidak khawatir.

"Wajah mu terlihat pucat,Shien."ucap Aslan cemas.

"Iya,nona. Mari saya antar ke rumah sakit. Sepertinya, nona sedang tidak baik-baik saja."tawar Ansel yang langsung di balas gelengan kepala oleh Afshienna.

"Tidak !..Tidak perlu ke rumah sakit, saya baik-baik saja. Terimakasih sebelum nya."tolak Afshienna dengan cepat.

"Tapi wajah mu pucat,Shien. Kakek tidak percaya jika kamu baik-baik saja. Mari pergi ke rumah sakit saja."seru Aslan dengan wajah cemas nya pada sang cucu.

Afshienna menggeleng."wajah shienna pucat mungkin karena shienna tidak memakai lipstik,kek. Kakek tenang saja ya, shienna baik-baik saja, tidak perlu ke rumah sakit."elak Afshienna. Demi apapun afshienna baik-baik saja. Namun, mengenai perut nya yang tidak enak tadi, itu mungkin hanya masuk angin biasa dan ia tidak ingin membesar - besar kan nya.

"Tapi nona--....."

"I'm fine,sel !!.. "Potong Afshienna dengan tegas yang membuat Ansel terdiam.

"Yasudah, sekarang kamu istirahat ya. Kakek akan membuat kan mu bubur terlebih dahulu."ucap Aslan yang hanya di balas anggukan kepala oleh Afshienna.

Aslan pun beranjak meninggalkan Afshienna menuju dapur terlebih dahulu.

"Saya permi--..."

"Tolong jangan beritahu mas arsen tentang hal ini."potong Afshienna ia meminta Ansel untuk tutup mulut jika arsen menanyakan keadaanya. Sungguh, bukan apa-apa Afshienna melakukan ini. Ia hanya tidak ingin membuat suami nya itu khawatir.

AFSHIENNA [On Going]Where stories live. Discover now