Sembilan ☆

8.7K 633 3
                                    

Kediaman Rendra

Andra berjalan menghampiri keluargannya yang asik mengobrol santai. Ia mengeluarkan surat panggilan orang tua dari tasnya dan memberikan kepada Rendra.

"Surat apa ini?" tanya Rendra sambil membolak-balikan suratnya.

"Panggilan orang tua." jawab Andra santai sembari duduk di samping Arga yang asik memainkan game online di ponselnya.

Semua menunggu Rendra selesai membaca suratnya sedangkan Rachel sudah ketakutan melihat reaksi Rendra yang tampak terkejut.

"Apaapaan ini Rachel." teriak Rendra Marah.

Renata menepuk pundak suaminya untuk menenangkannya. Ia tak terkejut dengan hal ini akan terjadi karna sepulang sekolah Rachel langsung menceritakan semua kepadanya.

Rachel tipe anak yang tak bisa ,memendam masalahnya sendiri ia selaku menceritakan kepada sang mamah sedangkan Mamahnya akan melalukan apapun untuk putrinya.

Keadaan di ruang keluarga masih tegang tak ada yang bersuara ketika Rendra sedang marah. Rachel dari tadi menundukkan kepalanya takut. Sedangkan, Arga yang belum tau apa-apa di buat bingung dengan sikap Rendra. Pasalnya jarang sekali Rendra marah dan jika marah pasti itu masalah besar. Ia bisa menyimpulkan kalau kali ini masalah yang dibuat Rachel sangat besar.

Renata menarik tangan Rendra agar mengikutinya, sampai di kamar mereka Rendra masih dalam keadaan marah. "Mas, kamu tenang sekarang, biar aku yang jelasin." ucap Renata lalu menjelaskan masalah Rachel.

"Dia sedang cemburu, kamu tau sendiri kan orang kalau cemburu bagaimana. Itu yang dirasakan Rachel saat anak baru itu dekat dekat sama Julian orang yang dia suka."

Rendra menghembuskan nafas panjang guna mereda kemarahannya. Emang benar orang kalau kebakar api cemburu tak berpikir dua kali ketika bertindak. Ia juga pernah muda jadi ia tau benar perasaan Rachel.

"Baiklah besok kita ke sekolahan dan minta maaf sama anak itu." ucap Rendra diangguki Renata.

Renata bernafas lega janjinya bisa ia tepati kepada Rachel dan masalah sudah selesai antara Rachel dan Rendra. Tinggal besok masalah apa lagi yang akan muncul.

Di ruang keluarga keadaan masih hening Rachel masih setia menundukkan kepala, Arga sudah membaca surat yang dibaca Rendra Ia sedikit paham kesalahan Rachel tapi masih penasaran pencemaran nama baik seperti apa yang dilakukan Rachel karna disuratnya tidak tertulis pencemaran nama baik seperti apa.

Andra beranjak dari duduknya berjalan ke arah kamarnya diikuti Arga guna meminta penjelasan kalau ia tanya Rachel pasti tak dikasih tau.

"Bang" panggil Arga ketika ia sudah ikut duduk di sofa dalam kamar Andra.

"Hmmmm."

"Pencemaran nama baik seperti apa yang dialakukan Rachel?

"Fitnah. Rachel sama teman-temannya ngedit foto seolah Raina itu jadi pelacur."

Arga terkejut pantas sampai panggil orang tua. Kalau masalahnya diperpanjang bisa aja panggil polisi. Masih untung hanya panggil orang tua, kalau pidana? Habislah kau Rachel.

Makannya sebelum melakukan apapun itu dipikir, kalau ngomong di filter dulu.

Arga membenarkan posisi duduknya menatap Andra. “Emang masih ada ya yang berani berurusan sama Rachel?"

I'm not crazy (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang