Prolog

558 38 4
                                    

First love never die -Soko

Ini mungkin sedikit gila.
Aku tidak tau apa yang merasukiku.Semenjak aku dipertemukan dengan dia,aku merasa bahwa suatu hari dia akan menjadi milikku,entah itu kapan?tetapi keyakinanku akan dipersatukan dengannya nanti begitu kuat.

Setiap kali aku melihat senyuman dibibir manisnya itu.
Aku merasa semua duniaku seolah berpusat hanya kepadanya.Mungkin,karena dia adalah cinta pertamaku,dia adalah satu-satunya pria yang begitu menarik perhatianku,pria yang berhasil membuatku tidak bisa menggantikannya dengan siapapun.Walaupun pada kenyataannya aku dipertemukan dengan banyak pria dan berkencan dengan mereka.

Aku mencintainya dan selamanya akan selalu begitu.
-
-
-
-
-
-
*****
"Yang benar saja em,kau baru saja putus dengan william beberapa bulan yang lalu,dan lihat sekarang kau sudah bersama pengusaha itu"Ujar tom dengan nada tidak percaya dan herannya.

"Lalu apa masalahnya tom?Aku berkencan dengan leo setelah berpisah dengan william,jangan bertingkah seolah aku selingkuh begitu"Balas emma dengan kesal.

"Oh oke-oke terserahmu saja em,kau memang selalu begitu bukan?"Tom menjeda ucapannya.

"Kau Selalu berganti kekasih sama seperti kau berganti pakaian,semudah itu"Lanjut tom dengan pasrah.

"Oh thomas,sebenarnya apa masalahmu?inikan hidupku,kau tidak seharusnya bersikap berlebihan begitu"Emma berucap dengan nada kesal sekaligus heran dengan sikap tom.

"Aku tidak bermasalah dengan apapun hanya saja aku terlalu peduli kepadamu,aku hanya ingin kau berhenti bermain-main,karena bagaimanapun kau membutuhkan seseorang untuk menemani sisa hidupmu"Tom menatap mata emma dalam dan bersungguh-sungguh.

"Kau tau emma,aku terlampau menyayangimu,kebahagiaanmu adalah salah satu hal terpenting untukku,aku hanya ingin kau benar-benar berkomitmen kali ini,berhentilah main-main"Lanjut tom masih dengan pandangan mata yang sama...tajam dan penuh kasih sayang.

Emma seketika terpaku dengan pandangan mata tom yang menghujaminya,ia tidak pernah begitu sadar bahwa tom benar-benar peduli dan sayang kepadanya,dan sungguh hanya tom yang mampu membuat ia merasa begitu berharga,hanya tom yang mampu membuat ia merasa begitu....dicintai.Walau pada kenyataannya mereka hanya sahabat.Singkat cerita mereka terjebak friendzone.

"Bagaimana mungkin aku bisa mencintai dan berkomitmen serius dengan pria lain,jika pada kenyataannya hanya kau satu-satunya pria yang ku inginkan dan kucintai tom"Suara batin emma berteriak keras.

Mereka masih pada posisi yang sama dan tom masih menatap mata emma lekat,namun sekarang dengan tangan tom yang tengah mengelus pipi emma lembut.

"Kau tak tau emma betapa aku menyayangi bahkan mencintaimu dengan sepenuh hatiku,tetapi aku tidak ingin egois,kau berhak mendapatkan yang terbaik dan kurasa itu bukanlah aku,aku tidak cukup baik untukmu,aku tidak ingin menyakiti hatimu lagi seperti dulu,aku tidak ingin kita berjauhan lagi"Batin tom juga ikut bergemuruh dalam dadanya.

Emma memutuskan kontak mata mereka setelah sadar akan elusan ibu jari tom pada pipinya,lalu ia menghela nafas tanda mengalah.

"Baiklah,aku akan mencobanya"Emma berucap lalu beranjak dari sofa yang sedari tadi didudukinya dan keluar dari ruangan itu,membuat tom terbelenggu dalam rasa kecewanya ketika emma menyetujui ucapannya untuk mencoba.

"Kau tidak boleh egois tom,emma berhak mendapatkan yang terbaik dan itu bukan aku arghh"gumam tom pelan dengan sedikit geraman.

Call out my nameWhere stories live. Discover now