Chapter 13

61 1 0
                                    

Save your tears for another day.
-
-
-
-
****
Tidak ada yang salah dalam jatuh cinta,hanya cara dan situasinya saja yang membuat kita kadang merasa begitu terluka,setidaknya itulah yang sekarang ada dalam fikirannya emma.

Setelah semalam ia berbincang-bincang dengan tom,pria itu dengan begitu gentelman menawarkan diri untuk mengatarnya pulang.Emma tersenyum mengingat kejadian semalam,ketika tom malah membuntutinya setelah dirinya menolak tawaran pria itu untuk mengatarnya pulang.

Emma tidak tau rasanya masih sama ketika ia dan tom pertama kali berteman,semua terasa indah dan nyaman,rasanya seperti ada kupu-kupu yang menggelitiki perutnya.

Hanyut dalam lamunannya tentang tom,emma sampai tidak mendengar ada yang menekan bel flatnya berkali-kali hingga pada akhirnya suara itu berhenti terdengar dan ponsel yang kebetulan ada didekatnya berbunyi keras.

Emma terkejut,ia langsung keluar dari lamunannya dan bergegas menjawab panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Hallo..."Sapa emma linglung,ia masih meraskan efek dari keterkejutannya tadi yang membuat dirinya tidak fokus.

"Apa kau ada didalam?"Tanya leo datar.

"Leo..ak-aku-iya aku ada didalam"Emma menjawab dengan gugup.

"Bagus,buka pintu flatmu sekarang"Ujar pria itu dengan begitu dingin.

Tut..tut....
Panggilan terputus begitu saja,emma dibuat menganga tak percaya dengan apa yang kekasihnya itu lakukan,pria itu memerintah dengan begitu bossy padanya,emma berdecak kesal lalu dengan enggan membuka pintu untuk leo.

Emma membuka pintu dan mendapati wajah leo yang tampak kurang bersahabat padanya,dan tanpa sepatah kata pria itu langsung masuk ke dalam flatnya.Emma melihat pria itu tidak mengerti,sebenarnya ada apa dengan leo?kenapa pria itu terlihat dingin begitu padanya.

"Kau kemana saja semalam?"Tanya leo dingin.

"Aku pergi ke pantai dan pulang kesini"Jawab emma santai sembari membuka kulkas.

"Kenapa tidak pulang ke flatku?"Tanya leo masih dengan intonasi yang sama.

"Aku sedang malas bertengkar denganmu,dan mengingat aku masih mempunyai tempat tinggalku sendiri,kurasa pulang ke tempatku ini adalah yang terbaik"Emma menuangkan air kegelasnya sambil menjawab jujur pertanyaan leo.

"Kau tidak perlu melakukan itu,aku sendirian di flat kita,dan lagipula kita baik-baik saja bukan"Leo berseru santai sembari menyandarkan diri disofa dengan nyaman.

Emma mengangkat alisnya tak percaya dengan ucapan santai pria itu padanya.

"Seriously leo,kau mengatakan hal itu padaku? jika kau lupa selama satu minggu ini yang kita lakukan hanya bertengkar saja"Emma berujar penuh penekanan namun leo masih terlihat begitu santai disofanya.

"Aku bahkan tidak tau alasan dari pertengkaran kita itu apa!?alasannya tidak jelas!"Lanjut emma dengan nada kesal.

"Okay mungkin kau benar kit-"

"What!? Mungkin kau bilang?itu adalah faktanya leo!"Emma memotong perkataan leo dengan sarkasnya.

"Jangan menyela ucapanku!"Kesal leo dengan wajah jengkelnya.

"Aku hanya mencoba meluruskan"Emma berseru dengan wajah polosnya.

"Shit! Inilah mengapa aku tidak menyukaimu,kau selalu saja merasa paling benar dalam segala hal!"Leo mengerang frustasi dan menatap emma penuh kejengkelan.

"What! Excuse me!? aku tidak pernah merasa yang paling benar disini!"Emma sungguh kesal dengan apa yang pria itu katakan.

"Tapi dengan kau suka memotong ucapanku itu menunjukkan bahwa aku benar!"Pria itu nyatanya tidak mau kalah dengan argumen mereka membuat emma semakin kesal dibuatnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Call out my nameWhere stories live. Discover now