Part 1

3.5K 164 53
                                    

TWICE - BE AS ONE

"

20 Tahun Kemudian

Seorang pria berdiri didekat jendela ruangan kantornya. Pandangannya terarah ke bawah, menatap datar jalanan pusat kota seoul yang hari ini dipenuhi ratusan mobil dan motor yang sedang berlalu lalang.

Pria itu menghela napas lelah karena belum menyelesaikan pekerjaannya yang entah kapan bisa berkurang. Semakin hari semakin bertambah saja kerjaannya. 20 tahun mengelola perusahaan otomotif memang bukanlah hal yang mudah baginya.

Wajah tampannya menyiratkan kesedihan dan kerinduan mendalam setiap memikirkan seseorang. Seseorang yang begitu dihormatinya, yang tak pernah dilihatnya lagi selama 20 tahun. Senyum miris tercipta jelas diwajah datarnya. Pria itu pun mendongak, menatap tajam langit cerah disore hari sambil mengingat masa lalu.

Pria itu terkekeh kecil. Perasaannya sedikit tenang setelah menikmati suasana langit biru yang begitu cerah diatas sana. Pria itu pun kembali melanjutkan kerjaannya yang masih menumpuk.

Pukul 21.00 KST.

Mobil lamborghini aventador meleset membela jalan seoul dengan kecepatan sedang. Si pengemudi menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu dihembuskannya secara perlahan-lahan.

20 menit kemudian.

Mobil lamborghini tersebut terparkir didepan mansion besar dan mewah. Pengemudinya keluar lalu masuk ke dalam mansion.

"Paman, Heechul!" Teriak gadis imut dari arah tangga dengan senyum khasnya yang sangat manis.

"Oh, princess? Kenapa belum tidur? Ini sudah tengah malam" Kata Heechul mengelus gemas rambut gadis tersebut.

"Aku belum mengantuk dan yang paling penting aku haus. Jadi, aku harus ke dapur. Bye, paman" Ucap si gadis imut kemudian berlalu ke dapur.

"Bye, princess!" Balas Heechul tersenyum gemas lalu masuk ke dalam kamarnya yang berada tak jauh dari tangga.

Di usia yang sudah melebihi kata matang untuk seorang pria, Heechul masih sendiri. Tidak ada kata menikah dalam pikirannya. Kencan saja tidak pernah. Heechul sering disuruh untuk melakukan kencan buta. Tetapi, Heechul selalu menolak dengan alasan masih harus fokus mengurus perusahaannya.

Setelah selesai mandi. Heechul pergi ke dapur dan membuka kulkas, mengambil air dingin lalu meminumnya.

"Makan dulu baru tidur" Kata seseorang dari arah belakang Heechul.

Heechul menaruh kembali botol air ke dalam kulkas lalu membalikkan tubuhnya "Kenapa belum tidur?" Tanyanya sambil mengambil makanan.

"Jihyo, tidak bisa tidur karena gelisah menunggu matahari pagi" Jawab Tzuyu lalu duduk menemani Heechul.

"Siapa yang akan menjemputnya? Aku atau kau?" Tanya Heechul disela kunyahannya.

"Kau saja. Jika aku, maka otomatis Jihyo akan merengek ikut" Kekeh Tzuyu. Heechul mengangguk lalu menghabiskan makanannya.

Keesokan harinya diruang tengah mansion Park terjadi kegaduhan.

"Aku mau ikut, TITIK!!!" Seru Jihyo menatap tajam suaminya.

"Sayang, kau sedang mual-mual. Tidak baik melakukan perjalanan jauh" Balas Tzuyu lembut.

"IKUT! AKU MAU IKUT, TZUYU!!!" Teriak Jihyo sekali lagi dengan nada suara yang mencapai lima oktaf, membuat para pelayan dan bodyguard menutup telinga.

"Nona. Benar kata, tuan Tzuyu. Nona sebaiknya menunggu saja" Kata Heechul merayu.

Jihyo mendengus kesal, menghentakkan kakinya lalu mendudukkan bokongnya disofa "Aku mau buah peach, SEKARANG!!!" Titahnya menatap tajam kepala pelayan mansion.

Bond Of LoveWhere stories live. Discover now